Penerbangan Bandara Ngurah Rai Aman
Tak ada penerbangan yang dibatalkan, semua berjalan normal menyusul erupsi Gunung Agung.
Pasca Gunung Agung Erupsi Lagi Kemarin
MANGUPURA, NusaBali
Meski Gunung Agung terjadi erupsi lagi pada Senin (15/1), namun tak mengganggu penerbangan di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Aktivitas penerbangan pada bandara satu-satunya di Bali itu berjalan dengan lancer sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, Bambang Hargiyono mengatakan hasil update terakhir pukul 07.42 Wita kemarin status Vona masih orange. Angin pada lap 3.000 bertiup dari barat dengan kecepatan 10-15 kts. Angin pada lap 5.000 bertiup dari barat dengan kecepatan 20-25 kts. Angin pada lap 18.000 bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 0,5-10 kts.
Sementara dari Red Green Blue (RGB) citra satelit cuaca Himawari pergerakan debu vulkanik tidak terdeteksi setelah dilakukan up date pada pukul 08.00 Wita kemarin. Dari hasil pengamatan terdapat SIGMET tentang adanya abu vulkanik di ketinggian permukaan 17.000 ft. Arah angin bertiup menuju utara-timur laut dengan kecepatan 10 kts.
“Kondisi terkini (kemarin) bandara Ngurah Rai tak terdampak abu vulkani meski Gunung Agung terjadi erupsi. Berdasarkan data observasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar tidak diamati adanya abu vulkanik. Dengan demikian penerbangan di bandara Ngurah Rai aman,” tutur Bambang.
Sementara informasi yang diperoleh dari Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan penerbangan berjalan normal sesuai dengan jadwal. Hingga saat ini jumlah penumpang yang melalui bandara Ngurah Rai sudah kembali normal. Dalam sehari kini jumlah rata-rata penumpang sebanyak 57.674.
Meski penerbangan internasional sudah kembali normal namun dirinya belum bisa memastikan penumpang dari Negara mana saja yang mendominasi. Menurutnya data Desember 2017 dan Januari 2018 belum melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi. Sementara untuk total terbanyak penumpang internasional 2017 adalah China.
Untuk 2018, Arie belum bisa memastikan negara mana yang menjadi penyumbang terbesar. Hal ini tak bisa diprakirakan karena kondisi belum benar-benar pulih. Meski demikian pihaknya tetap optimis 2018 akan tetap mencapai target yang ditentukan.
“Penegasannya penerbangan aman dan kedatangan penumpang terutama internasonal kembali normal. Soal nanti Negara mana yang terbanyak belum bisa dipastikan. Rupanya cenderung stabil kayaknya,” ungkapnya.
Jumlah penumpang yang melalui bandara Ngurah Rai setiap tahunnya terus meningkat. Januari sampai Oktober 2017 sebelum sentimen isu Gunung Agung menguat traffic setiap setiap bulannya naik rata-rata 7-8 persen dari tahun sebelumnya. Tetapi Oktober sampai Desember pengaruh sentimen negatif Gunung Agung pertumbuhannya menurun menjadi 5 persen tahun sebelumnya.
Namun secara keseluruhan dari Januari hingga Desember 2017 mengalami pertumbuhan positif. Rata-rata jumlah penumpang setiap hari yakni 59.000 sebelum terjadi sentimen negatif Gunung Agung. Tetapi rekapitulasi dari Januari sampai dengan Desember 2017 rata-rata per hari 57.000. Normal jumlah penumpang setiap hari yakni 50.000 sampai 60.000. Secara keseluruhan 2017 mengalami kenaikan tetapi cenderung turun.*p
Komentar