5 Mahasiswi Undiksha Ciptakan Kamus Dasar Tari Bali untuk ABK
Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu hasil karya I Gusti Ayu Candra Dewi, Ni Putu Riska Arsanti, Ni Wayan Nik Lisa, Ni Putu Trisna Hendrayani, dan Putu Suryanti memiliki tebal 42 halaman. Satu halaman khusus diperuntukkan buat gerakan dasar yang disertai gambar dan keterangan di bawahnya
Penelitian Selama Setahun, Ide Langsung Tercetus Saat Melihat Para Siswi SLB Bisa Menari
SINGARAJA, NusaBali
Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang baru saja dilaunching Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Minggu (14/1), ternyata diciptakan oleh lima mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan. Mereka mendapat ide untuk melakukan penelitian selama setahun, hingga akhirnya tercipta kamus dasar, setelah melihat para siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) ternyata bisa menari.
Lima mahasiswi jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha (berkampus di ka-wasan Sidakarya, Denpasar Selatan, Red) yang ciptakan Kamus Dasar Gerak Tari untuk Tuna Rungu ini, masing-masing Ni Putu Riska Arsanti (mahasiswi Semester V), Ni Wayan Nik Lisa (Semester VII), Ni Putu Trisna Hendrayani (Semester VII), Putu Suryanti (Semester VII), dan I Gusti Ayu Candra Dewi (Semester VII). Bertindak sebagai koordinator tim adalah IGA Candra Dewi.
Menurut IGA Candra Dewi, penelitian yang mereka lakukan berawal saat mendapatkan mata kuliah ‘Anak Bekebutuhan Khusus (ABK)’. Dalam mata kuliah tersebut, mereka juga mendapat tugas khusus terjun langsung ke SLB terdekat.
“Saat itu, kami tanpa sengaja melihat para siswi SLB yang sedang mengikuti ekstrakuri-kuler tari dan mereka ternyata bisa menari dengan baik. Tapi, guru pengajarnya belum memiliki isyarat gerak yang pasti untuk pakem dasar tari Bali. Saat itulah langsung tercetus ide, bagaimana kalau kami membuat Kamus Dasar Gerak Tari Bali bagi Tuna Rungu,” ungkap Candra Dewi yang akrab disapa Gung Candra saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Senin (16/1).
Niat untuk mewujudkan ide tersebut semakin kuat, setelah Gung Candra cs melakukan observasi kecil-kecilan kepada guru pengajar tari di SLB, yang menyebut tidak memiliki pedoman dalam mengajar tari untuk para ABK. Di bawah bombingan Drs I Wayan Sujana SPd MPd, para siswi SLB selama ini hanya menggunakan isyarat yang disepakati bersama antara guru dan siswi.
Gung Candra mengisahkan, dari situasi di SLB tersebut, pihaknya kemudian mengajukan proposal penelitian ke Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti), untuk mendapatkan dana buat melakukan penelitian. Setelah proposalnya dinyatakan lolos verifikasi, Gung Candra cs langsung memulai proses penelitian yang difokuskan di SLB-B Sidakarya.
Perjalanan yang mereka tempuh perlu proses panjang. Gung Candra cs perlu waktu setahun melaklukan penelitian sejak awal 2017, sebelum akhirnya berhasil menciptakan Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu. Dalam proses penggarapan kamus tersebut, mereka juga melibatkan dua siswa dari SDN 5 Dalung, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Dua siswa SD yang masing-masing satu laki dan satu perempuan tersebut dilibatkan sebagai model yang mempragakan isyarat. Peran itu diemban Ni Wayan Nik Lisa. Kemudian, setiap gerak dasar tari Bali itu didokumentasikan melalui foto.
Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu hasil karya Gung Candra cs memiliki tebal 42 halaman. Satu halaman di antaranya diperuntukkan buat satu gerakan dasar yang disertai gambar dan keterangan di bawahnya.
Menurut Gung Candra, pertengahan tahun 2017, mereka mendapatkan kesempatan untuk mengikutkan penelitiannya dalam ajang ‘Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional’ yang digelar di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan. Saat itu, mereka menghadapi ratusan karya ilmiah terbaik nasional dari berbagai daerah di Indonesia. “Syukurlah, hasil penelitian kami berhasil menggondol medali perak (menduduki tangga runner-up nasional, Red),” papar Gung Candra.
Kemudian, lima mahasiswi jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha ini mendapat kado termanis kedua, ketika Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu hasil penelitian mereka dilaunching oleh pihak almamater, bertepatan dengan Dies Natalis ke-25 Undiksha Singaraja. Saat itu, dipentaskan Tari Pendet 130 Penari yang melibatkan para siswi dari berbagai SLB se-Bali, di Auditorium Undiksha Singaraja. Atraksi Tari Pendet 130 Penari Tuna Rungu ini pun tercatat dalam Muri (Museum Rekor Indonesia).
“Setelah semuanya selesai, kami hanya merasa bangga saja, karena karya kami dapat berguna dan dimanfaatkan oleh orang banyak. Terlebih, bagi mereka yang masuk kategori anak-anak berkebutuhan khusus,” tandas Gung Candra.
Gung Candra mengakui Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu hasil karya timnya, sudah ramai order sejak dinobatkan sebagai runner-up nasional dalam ajang ‘Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional’ di Makassar, medio 2017 lalu. Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu rencananya akan diperbanyak setelah selesai pengurusan ‘hak cipta’-nya. “Ke depan, Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu dapat dipakai sebagai sebuah pedoman untuk SLB-SLB dan masyarakat luas,” katanya.
Gung Candra mengaku sangat bersyukur atas keberhasilannya menciptakan Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu. Sebab, mereka otomatis medapatkan satu pengetahuan yang tidak didapatkannya di kampus, yakni cara mengajarkan seni tari kepada anak berkebutuhan khusus. “Pengetahuan baru bagi kami adalah mengajarkan anak tuna rungu yang belum ada diajarkan di kampus.”
Sementara itu, Dekan Fakultal Ilmu Pendidikan Undiksha Singaraja, Prof Dr Ni Ketut Suarni MS Kon, mengaku sangat mensupport seluruh upaya mahasiswa dan dosen pembina, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang berharga untuk masyarakat umum. Menurut Prof Suarni, pihaknya sebagai fakultas yang didaulat mencetak tenaga pendidik berkompeten, terus berupaya membina para mahasiswa untuk melakukan penelitian yang selama ini diwadahi dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
“Pembinaan yang kami lakukan di PKM, memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan hal-hal yang bersifat akademik melalui penelitian-penelitian yang banyak searah dengan kegiatan mereka di PKM,” ungkap Prof Suarni yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah. Dengan keberhasilan Gung Candra cs dalam menciptakan Kamus Dasar Gerak Tari Bali untuk Tuna Rungu, Prof Suarni berharap dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan memperkaya ilmu buat bekal mereka selanjutnya sebagai pengajar pasca lulus dari Undiksha. *k23
1
Komentar