Tiga SMA Negeri Batal Ikut UNBK
Sejumlah siswa SMAN Selat yang mengungsi belajar di SMAN Sidemen tetap didaftarkan ikut UNBKP dan dibawakan tes.
AMLAPURA, NusaBali
Tiga SMA negeri di Karangasem, SMAN Selat, SMAN Kubu, dan SMA Bebandem, batal ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dua di antaran yakni SMAN Selat dan SMAN Kubu batal ikut UNBK karena ada instruksi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali agar sekolah yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) tidak ikut UNBK dan beralih ke UNBKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil). Alasannya, khawatir terjadi erupsi Gunung Agung sehingga seluruh siswa akan mengungsi.
Kepala Kantor Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Disdikpora Provinsi Bali di Karangasem, I Made Puri Suastika, mengatakan ada instruksi dari Disdikpora Provinsi Bali, sekolah yang berada di KRB agar mengurungkan niatnya ikut UNBK. Sehingga SMAN Selat yang berada di KRB I dan SMAN Kubu di KRB II dikeluarkan dari daftar keikutsertaan UNBK. “Evaluasi terakhir memang untuk sekolah di KRB tidak ikut UNBK, khawatir di puncak ujian nasional Gunung Agung erupsi. Situasi jadi panik, siswa mengungsi, UNBK batal, tidak mungkin berbalik ikut UNBKP karena tidak ada soal,” terang Puri Suastika di Amlapura, Selasa (16/1).
Puri Suastika menambahkan, selain SMAN Selat dan SMAN Kubu, SMA Saraswati Selat juga batal ikut UNBK. Akhirnya SMAN Selat daftarkan 182 siswa ikut UNBKP dan SMAN Kubu daftarkan 184 siswa juga untuk UNBKP. Mengenai sejumlah siswa SMAN Selat masih mengungsi dan belajar di SMAN Sidemen, Puri Suastika mengatakan tetap didaftarkan ikut UNBKP. Meski SMAN Sidemen ikut UNBK, khusus siswa SMAN Selat dibawakan tes. “Sebelumnya SMAN Bebandem lebih awal menyatakan tidak mendaftarkan diri ikut UNBK meski memiliki komputer dan ruangan yang representatif,” imbuh Puri Suastika.
Terpisah, Kepala SMAN Selat, I Wayan Cenik, mengakui pilih ikut UNBKP. “Kami telah siap ikut UNBK, tetapi ada arahan dari Provinsi Bali, ya ikut UNBKP,” ungkap Wayan Cenik. Mengenai siswa yang mengungsi ikut belajar di SMAN Sidemen, di puncak UNBKP siswa bersangkutan mengikuti ujian di SMAN Selat. Sedangkan Kepala SMAN Kubu, I Made Diarsa, belum bisa dihubungi, meski ada nada sambung tetapi tidak menjawab. *k16
Kepala Kantor Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Disdikpora Provinsi Bali di Karangasem, I Made Puri Suastika, mengatakan ada instruksi dari Disdikpora Provinsi Bali, sekolah yang berada di KRB agar mengurungkan niatnya ikut UNBK. Sehingga SMAN Selat yang berada di KRB I dan SMAN Kubu di KRB II dikeluarkan dari daftar keikutsertaan UNBK. “Evaluasi terakhir memang untuk sekolah di KRB tidak ikut UNBK, khawatir di puncak ujian nasional Gunung Agung erupsi. Situasi jadi panik, siswa mengungsi, UNBK batal, tidak mungkin berbalik ikut UNBKP karena tidak ada soal,” terang Puri Suastika di Amlapura, Selasa (16/1).
Puri Suastika menambahkan, selain SMAN Selat dan SMAN Kubu, SMA Saraswati Selat juga batal ikut UNBK. Akhirnya SMAN Selat daftarkan 182 siswa ikut UNBKP dan SMAN Kubu daftarkan 184 siswa juga untuk UNBKP. Mengenai sejumlah siswa SMAN Selat masih mengungsi dan belajar di SMAN Sidemen, Puri Suastika mengatakan tetap didaftarkan ikut UNBKP. Meski SMAN Sidemen ikut UNBK, khusus siswa SMAN Selat dibawakan tes. “Sebelumnya SMAN Bebandem lebih awal menyatakan tidak mendaftarkan diri ikut UNBK meski memiliki komputer dan ruangan yang representatif,” imbuh Puri Suastika.
Terpisah, Kepala SMAN Selat, I Wayan Cenik, mengakui pilih ikut UNBKP. “Kami telah siap ikut UNBK, tetapi ada arahan dari Provinsi Bali, ya ikut UNBKP,” ungkap Wayan Cenik. Mengenai siswa yang mengungsi ikut belajar di SMAN Sidemen, di puncak UNBKP siswa bersangkutan mengikuti ujian di SMAN Selat. Sedangkan Kepala SMAN Kubu, I Made Diarsa, belum bisa dihubungi, meski ada nada sambung tetapi tidak menjawab. *k16
Komentar