Sepeda Gayung Nabrak Pick Up
M. Dika, 9, asal Banyuwangi, Jawa Timur, harus dilarikan ke RSUP Sanglah setelah mengalami kecelakaan, dimana sepeda gayung yang dinaikinya menabrak sebuah mobil pick up di Jalan Mandiri, Tuban, Badung, Selasa (16/1).
DENPASAR, NusaBali
Dari kecelakaan tersebut, Dika menderika luka robek pada selangkangan bagian kanan. Di IGD RSUP Sanglah, Dika tampak menggunakan alat bantu pernapasan dan selang infus di tangan kirinya. Dika juga mengalami luka lecet pada dahi, tangan, dan kaki kanannya. Sedangkan, luka pada bagian selangkangannya harus dilakukan tindakan operasi, karena luka tersebut dalam dan lebar. “Sebelum ke sini sempat dibawa ke klinik, karena lukanya dalam dan lebar, jadi dibawa ke sini. Kata tim medis di sini, untuk menghindari iritasi dan takutnya kalau dilakukan tindakan di sini (Ruang IGD) tidak steril, jadi diminta operasi,” jelas ibunda Dika, Posrini.
Dika juga sempat mengeluh kesakitan pada bagian dada. “Mungkin dadanya sakit karena terkena benturan setir atau aspal, saya kurang tahu,” katanya.
Mengenai kronologi kejadian, tidak ada yang tahu persis. Awalnya, siang itu Dika bersama teman-teman sekolahnya pergi bermain menggunakan sepeda gayung. Sehari-harinya Dika terbiasa bersepeda sepulang sekolah, atau pergi ke rumah temannya ataupun pergi sembahyang ke masjid. Namun dalam perjalanan, Dika merasakan sepeda gayungnya tiba-tiba oleng. Karena tidak dapat mengendalikan laju sepedanya, Dika menghantam bagian belakang mobil pikup yang ada di depannya. “Dari keterangan sopir mobil pick up, anak saya yang menabrak dari belakang. Tidak ada saksi mata, jadi tidak tahu kejadian persisnya,” imbuhnya.
Kala itu, Posrini dan suami sedang bekerja. Setelah mendapat kabar dari teman anaknya, dia langsung bergegas ke lokasi kejadian. Dika lantas dibawa ke poliklinik terdekat, namun akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Hingga sore kemarin, pihak keluarga masih menunggu jadwal operasi dan hasil rontgen dada Dika. “Tadi sudah sempat dirontgen, tapi hasilnya belum keluar. Masih tunggu jadwal operasi juga, belum tahu kapan,” katanya sembari mengatakan seluruh biaya perawatan dan pengobatan Dika selama di rumah sakit menggunakan biaya umum. *ind
Dari kecelakaan tersebut, Dika menderika luka robek pada selangkangan bagian kanan. Di IGD RSUP Sanglah, Dika tampak menggunakan alat bantu pernapasan dan selang infus di tangan kirinya. Dika juga mengalami luka lecet pada dahi, tangan, dan kaki kanannya. Sedangkan, luka pada bagian selangkangannya harus dilakukan tindakan operasi, karena luka tersebut dalam dan lebar. “Sebelum ke sini sempat dibawa ke klinik, karena lukanya dalam dan lebar, jadi dibawa ke sini. Kata tim medis di sini, untuk menghindari iritasi dan takutnya kalau dilakukan tindakan di sini (Ruang IGD) tidak steril, jadi diminta operasi,” jelas ibunda Dika, Posrini.
Dika juga sempat mengeluh kesakitan pada bagian dada. “Mungkin dadanya sakit karena terkena benturan setir atau aspal, saya kurang tahu,” katanya.
Mengenai kronologi kejadian, tidak ada yang tahu persis. Awalnya, siang itu Dika bersama teman-teman sekolahnya pergi bermain menggunakan sepeda gayung. Sehari-harinya Dika terbiasa bersepeda sepulang sekolah, atau pergi ke rumah temannya ataupun pergi sembahyang ke masjid. Namun dalam perjalanan, Dika merasakan sepeda gayungnya tiba-tiba oleng. Karena tidak dapat mengendalikan laju sepedanya, Dika menghantam bagian belakang mobil pikup yang ada di depannya. “Dari keterangan sopir mobil pick up, anak saya yang menabrak dari belakang. Tidak ada saksi mata, jadi tidak tahu kejadian persisnya,” imbuhnya.
Kala itu, Posrini dan suami sedang bekerja. Setelah mendapat kabar dari teman anaknya, dia langsung bergegas ke lokasi kejadian. Dika lantas dibawa ke poliklinik terdekat, namun akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Hingga sore kemarin, pihak keluarga masih menunggu jadwal operasi dan hasil rontgen dada Dika. “Tadi sudah sempat dirontgen, tapi hasilnya belum keluar. Masih tunggu jadwal operasi juga, belum tahu kapan,” katanya sembari mengatakan seluruh biaya perawatan dan pengobatan Dika selama di rumah sakit menggunakan biaya umum. *ind
1
Komentar