Toko Bangunan Nyaris Terbakar
Toko Bangunan Putra Alam di Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, nyaris terbakar, Selasa (16/1).
AMLAPURA, NusaBali
Kebakaran diduga dipicu meteran listrik di toko tersebut tersambar petir. Terjadi tiga kali ledakan di toko bangunan tersebut yang bersumber dari meteran listrik kekuatan 18.000 VA. Beruntung petugas SPBU Subagan, I Wayan Reken, cepat padamkan api.
Informasi di lapangan, sekitar pukul 08.00 Wita, karyawan toko bangunan, Ahmad Jaelani, buka toko dan mendengar suara ledakan bersumber dari KWH. Selanjutkan KWH itu mengepulkan asap tebal. Ahmad Jaelani berusaha menyiram dengan air. Kepulan asap sempat reda tetapi muncul lagi disusul dua kali ledakan. Karyawan SPBU, I Wayan Reken, yang bersebelahan dengan lokasi kejadian datang ke toko bangunan itu membawa APAR (alat pemadam api ringan) yang langsung disemprotkan ke KWH hingga kepulan asap benar-benar padam.
Guna mencegah bahaya lebih besar muncul, apalagi bersebelahan dengan SPBU, Reken melaporkan kejadian itu ke Polsek Karangasem dan petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran dipimpin Komandan Regu Ida Bagus Nyoman Sugiarta tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 Wita. Namun petugas pemadam kebakaran yang menyertakan satu mobil pemadam dan dua mobil tangki tidak lagi melakukan pendinginan karena api telah padam. “Saya tidak melihat ada api dan kepulan asap,” ujar Ida Bagus Nyoman Sugiarta.
Sedangkan pemilik toko bangunan, Dewa Made Oka, mengaku pada tahun 2012, KWH tersebut sempat terbakar disambar petir. Kali ini kembali disambar petir. “Saya tidak mengerti kenapa KWH yang tersebunyi itu tersambar petir,” ungkapnya keheranan. Dewa Made Oka tidak bisa merinci kerugian yang dideritanya. Sebab KWH yang rusak itu milik PT PLN. “KWH telah diambil untuk diganti dengan yang baru. Hanya saja buat sementara belum bisa kerja karena aliran listrik diputus,” tambahnya. *k16
Informasi di lapangan, sekitar pukul 08.00 Wita, karyawan toko bangunan, Ahmad Jaelani, buka toko dan mendengar suara ledakan bersumber dari KWH. Selanjutkan KWH itu mengepulkan asap tebal. Ahmad Jaelani berusaha menyiram dengan air. Kepulan asap sempat reda tetapi muncul lagi disusul dua kali ledakan. Karyawan SPBU, I Wayan Reken, yang bersebelahan dengan lokasi kejadian datang ke toko bangunan itu membawa APAR (alat pemadam api ringan) yang langsung disemprotkan ke KWH hingga kepulan asap benar-benar padam.
Guna mencegah bahaya lebih besar muncul, apalagi bersebelahan dengan SPBU, Reken melaporkan kejadian itu ke Polsek Karangasem dan petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran dipimpin Komandan Regu Ida Bagus Nyoman Sugiarta tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 Wita. Namun petugas pemadam kebakaran yang menyertakan satu mobil pemadam dan dua mobil tangki tidak lagi melakukan pendinginan karena api telah padam. “Saya tidak melihat ada api dan kepulan asap,” ujar Ida Bagus Nyoman Sugiarta.
Sedangkan pemilik toko bangunan, Dewa Made Oka, mengaku pada tahun 2012, KWH tersebut sempat terbakar disambar petir. Kali ini kembali disambar petir. “Saya tidak mengerti kenapa KWH yang tersebunyi itu tersambar petir,” ungkapnya keheranan. Dewa Made Oka tidak bisa merinci kerugian yang dideritanya. Sebab KWH yang rusak itu milik PT PLN. “KWH telah diambil untuk diganti dengan yang baru. Hanya saja buat sementara belum bisa kerja karena aliran listrik diputus,” tambahnya. *k16
Komentar