Lahan Kritis di Bangli Capai Ribuan Hektare
Luas lahan di Bangli yang kondisi kritis 23.475,15 hektare dari luas wilayah hampir 520,81 kilometer persegi.
BANGLI, NusaBali
Sebagian besar lahan sangat kritis berada di kawasan hutan wilayah Kecamatan Kintamani. Lahan kritis di kawasan hutan menjadi kewenangan provinsi dan pusat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli, Ida Ayu Gde Yudi Sutha, mengungkapkan, berdasarkan data 2016 jumlah lahan sangat kritis luasnya mencapai 3.988.94 hektare. Disebut lahan sangat kritis karena tidak memungkinkan dijadikan lahan pertanian. Sementara kawasan hutan di Bangli meliputi wisata alam dengan luas 2.694,27 hektare, hutan lindung 6.239,81 hektare, hutan produksi terbatas 453 hektare, hutan produksi 453 hektare, dan hutan kota 10 hektare. “Bentangan lahan sangat kritis sebagian besar berada di kawasan hutan dan taman wisata alam, seperti di kawasan geosite Batur,” ungkap Ida Ayu Gde Yudi Sutha, Rabu (17/1).
Dayu Yudi, sapaan akrab Ida Ayu Gde Yudi Sutha, mengatakan, penanganan lahan kritis menjadi kewenangan provinsi serta pusat. “Kawasan hutan menjadi tanggung jawab Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), namun kami tetap memiliki kewajiban menjaga kebersihannya,” sebutnya. Tanggung jawab Kabupaten Bangli yakni hutan kota Bukit Bangli dan hutan bambu di Desa Penglipuran. “Hutan kota menjadi poin penilaian Adipura. Bukit Bangli maupun hutan bambu cukup terawat,” imbuhnya. *e
Sebagian besar lahan sangat kritis berada di kawasan hutan wilayah Kecamatan Kintamani. Lahan kritis di kawasan hutan menjadi kewenangan provinsi dan pusat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli, Ida Ayu Gde Yudi Sutha, mengungkapkan, berdasarkan data 2016 jumlah lahan sangat kritis luasnya mencapai 3.988.94 hektare. Disebut lahan sangat kritis karena tidak memungkinkan dijadikan lahan pertanian. Sementara kawasan hutan di Bangli meliputi wisata alam dengan luas 2.694,27 hektare, hutan lindung 6.239,81 hektare, hutan produksi terbatas 453 hektare, hutan produksi 453 hektare, dan hutan kota 10 hektare. “Bentangan lahan sangat kritis sebagian besar berada di kawasan hutan dan taman wisata alam, seperti di kawasan geosite Batur,” ungkap Ida Ayu Gde Yudi Sutha, Rabu (17/1).
Dayu Yudi, sapaan akrab Ida Ayu Gde Yudi Sutha, mengatakan, penanganan lahan kritis menjadi kewenangan provinsi serta pusat. “Kawasan hutan menjadi tanggung jawab Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), namun kami tetap memiliki kewajiban menjaga kebersihannya,” sebutnya. Tanggung jawab Kabupaten Bangli yakni hutan kota Bukit Bangli dan hutan bambu di Desa Penglipuran. “Hutan kota menjadi poin penilaian Adipura. Bukit Bangli maupun hutan bambu cukup terawat,” imbuhnya. *e
Komentar