Hilang, Kakek Ditemukan Selamat
Pencarian Libatkan Paranormal dan Baleganjur
TABANAN, NusaBali
Salah seorang pekak (kakek), I Ketut Sukra,70, asal Banjar Gunung, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan, sempat hilang, kini ditemukan dalam keadaan selamat di Banjar Sunantaya Kaja, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (17/1) sekitar pukul 17.00 Wita. Pencarian kakek tersebut sempat melibatkan baleganjur dan balian (paranormal).
Informasi yang berhasil dihimpun, Pekak Sukra diketahui hilang pertama kali oleh istrinya, Ni Ketut Sekar,65 pada Rabu (17/1) subuh. Sekitar pukul 22.00 Wita, Sukra bangun karena ingin kencing. Hal tersebut sudah diketahui oleh istrinya. Namun pukul 02.30 Wita, saat Sekar bangun dari tidur, didapati sang suami tidak ada disampingnya.
Sekar pun sempat mencari ke areal rumah, namun tak kunjung ditemukan. Sukra diduga pergi dengan mendorong pintu dapur yang kuncinya ditemukan rusak. Selain itu, Sukra juga sudah pikun, pengelihatan kabur, dan tidak kuat berjalan kaki. Atas peristiwa tersebut, keluarganya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Penebel.
Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya mengatakan, pihaknya langsung menurunkan anggota untuk membantu mencari Pekak Sukra. "Laporannya pagi, kami terima dari pihak keluarga korban hilang," ujarnya.
Dikatakan, keluarga dan masyarakat sudah melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai kecil di sebelah timur rumah Pekak Sukra. Pencarian juga dilakukan sampai ke sungai di sebelah barat rumahnya. Pencarian juga ke jalan - jalan raya, dan persawahan di Banjar Gunung, Banjar Sunantaya, dan Banjar Dukuh, Desa Penebel. "Seluruhnya terlibat dalam pencarian sampau korban ditemukan," jelas AKP Mastra.
Danramil Penebel Kapten Inf Yudha Wicaksono menambahkan, pencarian Sukra juga melibatkan Basarnas dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tabanan. Cara niskala dengan bertanya ke balian (dukun) juga ditempuh pihak keluarga dalam pencarian Sukra. "Masyarakat adat dan dinas terlibat, termasuk juga menggunakan gambelan baleganjur untuk melakukan pencarian, namun hingga pukul 16.00 Wita, belum ditemukan," jelasnya.
Diterangkan, Sukra dan istrinya tinggal di wilayah, tepatnya Jalan Surya Buana 1C No 33 Kabupaten Badung, bersama anaknya. Karena ada upacara adat di desanya, 3 Desember 2017, mereka semuanya pulang kampung. Sukra dan istrinya tinggal di kampung agar ada yang menjaga. "Sukra punya empat anak, dia tinggal bersama anaknya di Dalung. Sedangkan anak pertamanya tinggal di kampung," tandas Kapten Yudha Wicaksono.
Namun sekitar pukul 17.00 Wita, kemarin, Sukra ditemukan sedang duduk di areal persawahan di Banjar Sunantaya Kaja, Desa Penebel, sekitar 10 km dari rumahnya di Banjar Gunung, Desa Penebel. Sukra ditemukan oleh warga setempat, I Putu Muliajaya yang sedang menggarap sawah. "Sukra ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika.
Namun, kata dia, Sukra ditemukan dalam keadaan sedikit lemas tanpa luka, hanya saja belum bisa diajak bicara dengan baik. "Belum bisa diajak bicara, suaranya tidak jelas dan juga tidak mau menjawab. Kata warga, dulu Sukra tinggal di Lampung, Sumatera, sekitar 35 tahun kemudian pindah ke Bali," jelasnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Pakraman Gunung I Made Sugiana menjelaskan sebelum Sukra ditemukan, sejumlah krama adat dan dinas melakukan pencarian. Bahkan pencarian pagi hari memakai baleganjur dan mendatangkan paranormal. "Pencarian dari pagi tidak henti-henti semua bergerak dari Polisi dan TNI juga ada," tegasnya
Diakui Sugiana, Sukra tinggal di Banjar Gunung, bersama istrinya, sudah sebulan. Anak-anaknya tinggal di Dalung, Badung dan di di Lampung, Sumatera. "Anaknya ini semua sudah nikah, ketika Sukra tinggal di Dalung, dia tinggal bersama anak laki-lakinya," tuturnya.*d
Informasi yang berhasil dihimpun, Pekak Sukra diketahui hilang pertama kali oleh istrinya, Ni Ketut Sekar,65 pada Rabu (17/1) subuh. Sekitar pukul 22.00 Wita, Sukra bangun karena ingin kencing. Hal tersebut sudah diketahui oleh istrinya. Namun pukul 02.30 Wita, saat Sekar bangun dari tidur, didapati sang suami tidak ada disampingnya.
Sekar pun sempat mencari ke areal rumah, namun tak kunjung ditemukan. Sukra diduga pergi dengan mendorong pintu dapur yang kuncinya ditemukan rusak. Selain itu, Sukra juga sudah pikun, pengelihatan kabur, dan tidak kuat berjalan kaki. Atas peristiwa tersebut, keluarganya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Penebel.
Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya mengatakan, pihaknya langsung menurunkan anggota untuk membantu mencari Pekak Sukra. "Laporannya pagi, kami terima dari pihak keluarga korban hilang," ujarnya.
Dikatakan, keluarga dan masyarakat sudah melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai kecil di sebelah timur rumah Pekak Sukra. Pencarian juga dilakukan sampai ke sungai di sebelah barat rumahnya. Pencarian juga ke jalan - jalan raya, dan persawahan di Banjar Gunung, Banjar Sunantaya, dan Banjar Dukuh, Desa Penebel. "Seluruhnya terlibat dalam pencarian sampau korban ditemukan," jelas AKP Mastra.
Danramil Penebel Kapten Inf Yudha Wicaksono menambahkan, pencarian Sukra juga melibatkan Basarnas dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tabanan. Cara niskala dengan bertanya ke balian (dukun) juga ditempuh pihak keluarga dalam pencarian Sukra. "Masyarakat adat dan dinas terlibat, termasuk juga menggunakan gambelan baleganjur untuk melakukan pencarian, namun hingga pukul 16.00 Wita, belum ditemukan," jelasnya.
Diterangkan, Sukra dan istrinya tinggal di wilayah, tepatnya Jalan Surya Buana 1C No 33 Kabupaten Badung, bersama anaknya. Karena ada upacara adat di desanya, 3 Desember 2017, mereka semuanya pulang kampung. Sukra dan istrinya tinggal di kampung agar ada yang menjaga. "Sukra punya empat anak, dia tinggal bersama anaknya di Dalung. Sedangkan anak pertamanya tinggal di kampung," tandas Kapten Yudha Wicaksono.
Namun sekitar pukul 17.00 Wita, kemarin, Sukra ditemukan sedang duduk di areal persawahan di Banjar Sunantaya Kaja, Desa Penebel, sekitar 10 km dari rumahnya di Banjar Gunung, Desa Penebel. Sukra ditemukan oleh warga setempat, I Putu Muliajaya yang sedang menggarap sawah. "Sukra ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika.
Namun, kata dia, Sukra ditemukan dalam keadaan sedikit lemas tanpa luka, hanya saja belum bisa diajak bicara dengan baik. "Belum bisa diajak bicara, suaranya tidak jelas dan juga tidak mau menjawab. Kata warga, dulu Sukra tinggal di Lampung, Sumatera, sekitar 35 tahun kemudian pindah ke Bali," jelasnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Pakraman Gunung I Made Sugiana menjelaskan sebelum Sukra ditemukan, sejumlah krama adat dan dinas melakukan pencarian. Bahkan pencarian pagi hari memakai baleganjur dan mendatangkan paranormal. "Pencarian dari pagi tidak henti-henti semua bergerak dari Polisi dan TNI juga ada," tegasnya
Diakui Sugiana, Sukra tinggal di Banjar Gunung, bersama istrinya, sudah sebulan. Anak-anaknya tinggal di Dalung, Badung dan di di Lampung, Sumatera. "Anaknya ini semua sudah nikah, ketika Sukra tinggal di Dalung, dia tinggal bersama anak laki-lakinya," tuturnya.*d
Komentar