Sembuh dari Gangguan Jiwa, Tulis Buku Biografi
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir I Wayan Budi Artawan, 49, sempat menderita gangguan jiwa.
Kisah Ir Wayan Budi Artawan Dibuatkan Film Dokumenter
AMLAPURA, NusaBali
Setelah sembuh ia aktif menulis buku. Kini kisahnya sebagai bintang kelas di SD, SMP, dan SMA, serta kegagalannya sebagai dosen setamat ITB difilmkan. Film dokumenter berjudul ‘Anak Matahari’ itu dibuat oleh Andy Cesar dan Ilhan Erda dengan sutradara Budi Cesariyanto.
Film dokumenter ini dibuat setelah Budi Artawan menerbitkan buku biografi. Dalam buku biografi itu, ia menulis perjalanannya menuntut ilmu dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tak ketinggalan kehidupannya di desa sebagai anak petani juga dikisahkan dalam buku berjudul ‘Dan Matahari Pun Bersinar Lagi’ yang diterbitkan tahun 2017. Budi Artawan telah menjalani syuting di rumahnya, Banjar Pesaban Kangin, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu (17/1).
Film dokumenter ‘Anak Matahari’ ini disutradarai Budi Cesariyanto, pengarah gaya Ilhan Erda, dan kameramen Andy Cesar. Film dokumenter dibuat atas motivasi dari tokoh-tokoh nasional yakni Bambang Sutrisno, Djarot Soetanto, Yoke Darmawan, dan sejumlah alumnus ITB lainnya. Menurut Andy Cesar, film, ‘Anak Matahari’ hanya berdurasi 8 menit. Lebih banyak mengisahkan Budi Artawan semasih sekolah di SD Negeri 2 Nongan yang selalu meraih ranking 1 di kelas. Begitu juga di SMPN Rendang selalu meraih ranking 1 di kelas, dan di SMAN 2 Denpasar hanya meraih ranking 2 di kelas. Setamat SMA, Budi Artawan lulus Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) tahun 1987 untuk kuliah di ITB.
Kru film dokumenter juga mewawancarai ayah kandungnya, I Wayan Serai, paman I Wayan Sujana, bibi Ketut Reni, teman sekolahnya semasih SD dan SMP, serta Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa. Andy Cesar mengatakan, film tersebut merupakan sebuah proyek sosial yang mengangkat spirit perjuangan Budi Artawan tanpa kenal menyerah. Setelah lulus ITB gagal jadi dosen dan gagal sekolah di Skotlandia berbiaya Bank Dunia. Dampaknya, Budi Artawan menderita gangguan jiwa hingga kakinya lumpuh. “Setelah sakit gangguan jiwa sembuh, tetap punya semangat sebagai penulis buku dan penulis puisi,” ungkap Andy Cesar.
Budi Artawan mengaku bangga ada yang peduli dan mendokumentasikan riwayat hidupnya. “Saya menceritakan selama SD dan SMP jadi bintang kelas. Tetapi sedih rasanya mengenang kegagalan dapat beasiswa kuliah di luar negeri dan kini kedua kaki jadi lumpuh. Ya tidak-apa-apa yang penting sakit gangguan jiwa sembuh dan bisa kembali menulis,” ungkap Budi Artawan yang mantan Redaktur Majalah Elektron ITB tahun 1988-1992. *k16
Komentar