Perampok Spesialis Nasabah Bank Dibekuk
“Modusnya, menguntit nasabah bank. Saat berhenti mereka membuka paksa pintu mobil dan juga melakukan keprok kaca mobil,”
Polisi Masih Buru Tiga Anggota Komplotan yang Buron
DENPASAR, NusaBali
Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar meringkus Alam Rangga, 24 yang merupakan otak komplotan perampok spesialis nasabah bank di Kecamatan Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1). Dalam aksinya, komplotan ini melakukan perampokan dengan modus membuka paksa pintu mobil dan juga kepruk kaca. Polisi masih memburu tiga anggota komplotan lainnya yang masih buron.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto menerangkan, penangkapan terhadap tersangka ini dilakukan oleh Panit I Resmob Polresta, Iptu I Ngurah Eka Wirasada bersama anggotanya yang melakukan penyelidikan kasus kehilangan uang sejumlah Rp 500 juta milik korban Wiliam Koeswanto saat sedang berhenti didepan laundry yang terletak di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar Selatan beberapa waktu lalu. Kala itu, korban yang selesai mengambil uang dari Bank dengan mengendarai mobilnya dan berhenti mengambil laundry tersebut.
DENPASAR, NusaBali
Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar meringkus Alam Rangga, 24 yang merupakan otak komplotan perampok spesialis nasabah bank di Kecamatan Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1). Dalam aksinya, komplotan ini melakukan perampokan dengan modus membuka paksa pintu mobil dan juga kepruk kaca. Polisi masih memburu tiga anggota komplotan lainnya yang masih buron.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto menerangkan, penangkapan terhadap tersangka ini dilakukan oleh Panit I Resmob Polresta, Iptu I Ngurah Eka Wirasada bersama anggotanya yang melakukan penyelidikan kasus kehilangan uang sejumlah Rp 500 juta milik korban Wiliam Koeswanto saat sedang berhenti didepan laundry yang terletak di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar Selatan beberapa waktu lalu. Kala itu, korban yang selesai mengambil uang dari Bank dengan mengendarai mobilnya dan berhenti mengambil laundry tersebut.
Tak selang berapa lama, para pelaku yang berjumlah 4 orang termasuk tersangka ini memanfaatkan kesempatan itu untuk menggondol uang yang ditaruh di jok belakang mobilnya tersebut. “Kejadiannya itu 23 November 2017 lalu. Korban ini berhenti untuk mengambil pakaian di laaundy itu. Ya, ngak sampai 10 menitan, korban kembali ke mobilnya dan menemukan tas sudah raib,” jelasnya, Kamis (18/1) siang.
Korban kemudian melaporkan peristiwa pencurian itu di Mapolresta Denpasar dengan nomor laporan LP-B/153/XI/2017/Bali/Resta Dps/Sek Densel. Penyelidikan yang memakan waktu selama nyaris dua bulan belakangan ini pun berbuah hasil. Tersangka yang diduga sebagai otak pencurian Alam Rangga berhasil diamankan di Kecamatan Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1) sekitar pukul 03.00 Wib. Tersangka ditangkap dari lokasi persembunyiannya dan dikeler ke Mapolresta Denpasar untuk penyelidikan lebih lanjut. Pengakuan tersangka, bahwa ia melakukan aksinya bersama tiga rekannya berinial RE, RI dan DA dengan modus menguntit korban. Bahkan, pelaku dan sindikatnya ini mengantri di Bank dan memastikan korbanya membawa uang banyak. Setelah itu, para pelaku mengikuti mobil yang digunakan dan melakukan aksi saat lengah, “Kalau pengakuan awalnya itu, mereka memiliki peran masing-masing. Satunya yang berada di Bank dan berpura-pura seperti nasabah. Sementara yang lainnya berada dilokasi berbeda. Nah, setelah dipastikan, para te
rsangka langsung bergerak,” bebernya.
Masih menurut mantan Kapolsek Kuta Utara dan Polsek Denpasar Selatan ini, tersangka terus membuntuti para korban hingga tujuan akhirnya. Namun, jika berhenti dalam perjalanan, mereka langsung beraksi secepat kilat. “Modusnya, menguntit nasabah bank. Saat berhenti mereka membuka paksa pintu mobil dan juga melakukan keprok kaca mobil,” jelasnya.
Dari aksi mereka terhadap korbanya, Wiliam Koeswanto, berhasil mengondol uang dalam pecahan dolar, EURO dan Rupiah. Para tersangka menukar uang Euro sebkitar Rp 129.000.000, Dollar sekitar Rp 341.000.000 dan uang pecahan Rupiah, sehingga totalnya mencapai Rp 500.000.000. Uang tersebut dibagi rata oleh ke empat tersangka ini, “Kegunaan uangnya untuk foya-foya dan pesta narkoba juga. Untuk uang hasil kejahatan itu sudah ludes. Kita hanya amankan tas, baju dan HP yang dibeli dari uang hasil tindak pidana kejahatan itu,” urainya.
Untuk tiga tersangka yang masih buron, pihaknya sudah memasukan para tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO). Meski begitu, anggotanya saat ini masih melakukan penyelidikan di kawasan Surabaya, Jawa Timur. Pasalnya, dari pengakuan tersangka yang berhasil diamankan, ketiganya diduga kuat berada dikawasan Surabaya, “Kita masih kejar. Anggota kita sudah kirim kesana (Surabaya). Semoga cepat tertangkap,” harapnya.*dar
Korban kemudian melaporkan peristiwa pencurian itu di Mapolresta Denpasar dengan nomor laporan LP-B/153/XI/2017/Bali/Resta Dps/Sek Densel. Penyelidikan yang memakan waktu selama nyaris dua bulan belakangan ini pun berbuah hasil. Tersangka yang diduga sebagai otak pencurian Alam Rangga berhasil diamankan di Kecamatan Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1) sekitar pukul 03.00 Wib. Tersangka ditangkap dari lokasi persembunyiannya dan dikeler ke Mapolresta Denpasar untuk penyelidikan lebih lanjut. Pengakuan tersangka, bahwa ia melakukan aksinya bersama tiga rekannya berinial RE, RI dan DA dengan modus menguntit korban. Bahkan, pelaku dan sindikatnya ini mengantri di Bank dan memastikan korbanya membawa uang banyak. Setelah itu, para pelaku mengikuti mobil yang digunakan dan melakukan aksi saat lengah, “Kalau pengakuan awalnya itu, mereka memiliki peran masing-masing. Satunya yang berada di Bank dan berpura-pura seperti nasabah. Sementara yang lainnya berada dilokasi berbeda. Nah, setelah dipastikan, para te
rsangka langsung bergerak,” bebernya.
Masih menurut mantan Kapolsek Kuta Utara dan Polsek Denpasar Selatan ini, tersangka terus membuntuti para korban hingga tujuan akhirnya. Namun, jika berhenti dalam perjalanan, mereka langsung beraksi secepat kilat. “Modusnya, menguntit nasabah bank. Saat berhenti mereka membuka paksa pintu mobil dan juga melakukan keprok kaca mobil,” jelasnya.
Dari aksi mereka terhadap korbanya, Wiliam Koeswanto, berhasil mengondol uang dalam pecahan dolar, EURO dan Rupiah. Para tersangka menukar uang Euro sebkitar Rp 129.000.000, Dollar sekitar Rp 341.000.000 dan uang pecahan Rupiah, sehingga totalnya mencapai Rp 500.000.000. Uang tersebut dibagi rata oleh ke empat tersangka ini, “Kegunaan uangnya untuk foya-foya dan pesta narkoba juga. Untuk uang hasil kejahatan itu sudah ludes. Kita hanya amankan tas, baju dan HP yang dibeli dari uang hasil tindak pidana kejahatan itu,” urainya.
Untuk tiga tersangka yang masih buron, pihaknya sudah memasukan para tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO). Meski begitu, anggotanya saat ini masih melakukan penyelidikan di kawasan Surabaya, Jawa Timur. Pasalnya, dari pengakuan tersangka yang berhasil diamankan, ketiganya diduga kuat berada dikawasan Surabaya, “Kita masih kejar. Anggota kita sudah kirim kesana (Surabaya). Semoga cepat tertangkap,” harapnya.*dar
Komentar