Buku Pelajaran Agama Hindu Patut Mendapat Perhatian Pemerintah
Kebutuhan akan buku bacaan agama Hindu untuk anak-anak sekolah sangat mendesak. Terutama di luar Bali seperti di daerah transmigrasi, pendidikan agama Hindu terasa serampangan.
Kadang-kadang hanya di Pura setiap hari Minggu. Pemerintah dan PHDI wajib mengulurkan tangan membantu mengatasi masalah ini.
Buku-buku agama Hindu terhitung sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah siswa-siswi yang membutuhkan. Bahasa yang dipakai terlalu kaku sehingga sulit dipahami oleh rata-rata anak didik. Bahan-bahan yang di sampaikan terkesan terlalu rumit, perlu disederhanakan sesuai dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Gerakan mahasiswa KMHDI sebetulnya bisa digandeng untuk menghapus atau sekedar mengurangi banyaknya umat Hindu yang buta huruf. Sangat tidak masuk akal ada alumni KMHDI lulusan akademi agama Hindu yang bekerja mengurus BULOG. Mestinya yang bersangkutan bekerja sukarela menulis buku-buku agama HINDU.
Wakil rakyat di Jakarta tidak seharusnya berpangku tangan. Kalangan elit ini mesti memperjuangkan pendidikan untuk umat Hindu agar tidak tertinggal. Cuma sulitnya anggota parlemen adalah politisi dari partai pemenang pemilu. Pendidikan agama Hindu tidak begitu saja dapat diserahkan pada yayasan seperti Media Hindu. Kita tidak boleh lepas tangan.
Penulis : I Wayan Budiartawan
Komentar