Dana Perbaikan Irigasi Capai Rp 72 Miliar
Pemkab Bangli perlu dana Rp 72 miliar lebih untuk perbaikan jaringan irigasi.
BANGLI, NusaBali
Dari bentangan jaringan irigasi 143.468 kilometer, sepanjang 96.830 kilometer dalam kondisi rusak. Perbaikannya tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan anggaran.
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Agus Yudi Swethaambara ST, mengatakan, jaringan irigasi sepanjang 143.488 Km itu ada di 46 daerah irigasi (DI). Perbaikan jaringan irigasi rutin dianggarkan setiap tahun melalaui APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sesuai Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (JPRMD) tahun 2018, perbaikan jaringan irigasi dianggarkan Rp 13 miliar. "Namun yang turun hanya Rp 4,7 miliar, terang Yudi Swethaambara," Jumat (19/1).
Anggaran Rp 4,7 miliar diperuntukkan untuk perbaikan jaringan irigasi meliput jaringan irigasi DI Yangapai Tembuku Rp 475 juta, jaringan irigasi DI Pukuh Rp 600 juta, jaringan irigasi DI Umedesa I Rp 800 juta. Jaringan irigasi DI Umedesa II Rp 550.000.000, jaringan irigasi DI Bunutin Rp 684 juta, jaringan irigasi DI Aya Rp 525 juta, jaringan irigasi DI Manuk Rp 500 juta, jaringan irigasi DI Kikian Rp 384.564.000, dan jaringan irigasi DI Sidembunut Kiri Rp 194 juta.
Yudi Swethaambara mengungkapkan, anggaran setiap tahunnya terbilang minim. Ia pun mengaku pesimis program pemerintah menuntasakan perbaikan jaringan irigasi yang rusak tahun 2021 bisa terealisasi. "Perlu anggaran besar untuk perbaikan jaringan irigasi yang rusak. Karena terbentur anggaran maka perbaikannya menggunakan skala prioritas," imbuhnya.
Yudi Swethaambara mengingatkan rekanan yang nantinya ikut melakukan penawaran, harus lebih dulu melihat kondisi di lapangan. Pihaknya khawatir rekanan menawar secara membabi buta padahal mereka tidak tahu situasi dan kondisi di lapangan. "Ketika bekerja mereka baru terkejut melihat kondisinya dan ujung-ujungnya tidak bisa menyelesaikan pekerjaanya," ungkapnya. Sebab pekerjaan sebelumnya sejumlah rekanan harus putus kontrak. *e
Dari bentangan jaringan irigasi 143.468 kilometer, sepanjang 96.830 kilometer dalam kondisi rusak. Perbaikannya tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan anggaran.
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Agus Yudi Swethaambara ST, mengatakan, jaringan irigasi sepanjang 143.488 Km itu ada di 46 daerah irigasi (DI). Perbaikan jaringan irigasi rutin dianggarkan setiap tahun melalaui APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sesuai Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (JPRMD) tahun 2018, perbaikan jaringan irigasi dianggarkan Rp 13 miliar. "Namun yang turun hanya Rp 4,7 miliar, terang Yudi Swethaambara," Jumat (19/1).
Anggaran Rp 4,7 miliar diperuntukkan untuk perbaikan jaringan irigasi meliput jaringan irigasi DI Yangapai Tembuku Rp 475 juta, jaringan irigasi DI Pukuh Rp 600 juta, jaringan irigasi DI Umedesa I Rp 800 juta. Jaringan irigasi DI Umedesa II Rp 550.000.000, jaringan irigasi DI Bunutin Rp 684 juta, jaringan irigasi DI Aya Rp 525 juta, jaringan irigasi DI Manuk Rp 500 juta, jaringan irigasi DI Kikian Rp 384.564.000, dan jaringan irigasi DI Sidembunut Kiri Rp 194 juta.
Yudi Swethaambara mengungkapkan, anggaran setiap tahunnya terbilang minim. Ia pun mengaku pesimis program pemerintah menuntasakan perbaikan jaringan irigasi yang rusak tahun 2021 bisa terealisasi. "Perlu anggaran besar untuk perbaikan jaringan irigasi yang rusak. Karena terbentur anggaran maka perbaikannya menggunakan skala prioritas," imbuhnya.
Yudi Swethaambara mengingatkan rekanan yang nantinya ikut melakukan penawaran, harus lebih dulu melihat kondisi di lapangan. Pihaknya khawatir rekanan menawar secara membabi buta padahal mereka tidak tahu situasi dan kondisi di lapangan. "Ketika bekerja mereka baru terkejut melihat kondisinya dan ujung-ujungnya tidak bisa menyelesaikan pekerjaanya," ungkapnya. Sebab pekerjaan sebelumnya sejumlah rekanan harus putus kontrak. *e
1
Komentar