Tunggu Eksekusi Proposal Perbaikan
Beberapakali ditinjau, namun kerusakan permandian Air Sanih sejak awal tahun 2017 belum tersentuh perbaikan.
DPRD Bali Tinjau Kolam Permandian Sanih
SINGARAJA, NusaBali
Perbaikan kerusakan tanggul penahan abrasi di sisi utara kolam permandian Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, menjadi prioritas utama di tahun 2018. Komisi III DPRD Provinsi Bali mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP), saat meninjau kerusakan tanggul tersebut, Jumat (19/1) siang.
Rombongan dipimpin Ketua Komisi III, Nengah Tamba, beserta anggota Ketut Karyasa Adnyana dan lainnya, diterima oleh pengelola objek permandian Air Sanih. Ketua Komisi Nengah Tamba mengaku, pihaknya sudah meminta BWS BP agar secepatnya memperbaiki kerusakan tanggul yang jebol di dekat kolam permandian Air Sanih.
Ia menyebut, jika tidak segera ditangani akan mengancam keberadaan kolam permandian, apalagi kerusakan sudah berlangsung setahun terakhir. “Intinya pihak Balai siap memperbaiki. Proposalnya masih diajukan oleh BWS ke pusat,” kata politisi Partai Demokrat asal Jembrana ini.
Nengah Tambah juga mengungkapkan, pihaknya meminta agar BWS memprioritaskan perbaikan kerusakan tanggul tersebut. Sebab, tanggul yang jebol itu termasuk fasilitas umum karena berada di dekat dengan objek permandian yang selalu ramai dikunjungi masyarakat. “Kami sudah minta ke BWS agar diprioritaskan perbaikan di permandian Air Sanih saja dulu. Karena ini kan fasilitas umum, sering dikunjungi masyarakat. Utamakan dulu yang rusak itu,” imbuhnya.
Sementara pengelola objek permandian Air Sanih, Jro Made Sukresna, tetap berharap agar perbaikan bisa secepatnya dilakukan. Sebab pihaknya merasa kecewa karena sudah berkali-kali ditinjau, tapi hingga kini realisasinya belum ada kejelasan. “Saya sudah capek melaporkan kondisi ini (tanggul jebol, red). Dulu sudah ditinjau oleh Pak Wagub Sudikerta, katanya mau diperbaiki. Tapi hingga kini tidak ada kejelasan. Kami juga sudah bersurat ke BWS agar secepatnya ditangani, tapi juga belum ada kepastian,” ungkap Sukresna yang juga Kelian Desa Pakraman Sanih, Desa Bukti.
“Sekarang ada dari Komisi III DPRD Bali meninjau, kalau bisa jangan hanya janji-janji saja lah. Kami minta secepatnya diperbaiki, karena ini urgen. Apalagi memasuki musim penghujan. Kalau lagi dihajar gelombang tinggi, pasti kerusakannya tambah parah” imbuhnya.
Sekadar mengingatkan, jika jebolnya tanggul penahan abrasi sepanjang 50 meter di permandian Air Sanih ini sudah terjadi setahun lalu. Tepatnya di bulan Januari-Februari 2017. Saat itu tanggul jebol akibat dihantam gelombang Sasih Kaulu yang terkenal ganas. Namun sejak itu pula tanggul tersebut belum pernah tersentuh perbaikan. *k19
Komentar