STT Gelar Lomba Makendang dan Jauk Manis
Untuk membangkitkan semangat anak muda dalam berkesenian, puluhan remaja mengikuti lomba kendang tunggal dan jauk manis se-Bali di Banjar Denuma, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Sabtu (20/1) pagi.
TABANAN, NusaBali
Kegiatan ini digelar serangkaian hari ulang tahun (HUT) ke 71 STT Bhakti Karya Banjar Denuma yang puncaknya pada 27 Januari 2018.
Ketua STT Banjar Denuma, I Putu Windu Mertha Sujana mengatakan dipilihnya makendang tunggal dan jauk manis karena tarian ini bersifat sakral. Selain itu, untuk mengenalkan kepada masyarakat mengingat dalam makendang tunggal dan tarian jauk manis ini banyak terdapat kreasi seni. "Lebih dari itu kami ingin melestarikan warisan budaya ini," ujar Sujana.
Dalam lomba ini diikuti 32 peserta berasal dari Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Tabanan dan Denpasar. Bahkan antusias peserta sangat tinggi terbukti jumlahnya dibatasi. "Awalnya kami ingin ada peserta 20, tetapi bertambah menjadi 30, dan akhirnya 32," tegasnya.
Ada 4 juri yang diundang untuk menilai, baik dari kalangan dosen dan pelawak. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan pihak adat serta Desa Kukuh. "Selain lomba makendang tunggal dan tari jauk manis, juga akan diselenggarakan lomba tarian lainnya. Sebelumnya juga telah digelar lomba nyurat aksara Bali," jelasnya. Perbekel Kukuh, I Made Sugianto sangat mendukung kegiatan ini. Dia berharap kegiatan serupa diadakan berkelanjutan. |Kegiatan serupa juga akan digelar di Banjar Lodalang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Tabanan. *d
Kegiatan ini digelar serangkaian hari ulang tahun (HUT) ke 71 STT Bhakti Karya Banjar Denuma yang puncaknya pada 27 Januari 2018.
Ketua STT Banjar Denuma, I Putu Windu Mertha Sujana mengatakan dipilihnya makendang tunggal dan jauk manis karena tarian ini bersifat sakral. Selain itu, untuk mengenalkan kepada masyarakat mengingat dalam makendang tunggal dan tarian jauk manis ini banyak terdapat kreasi seni. "Lebih dari itu kami ingin melestarikan warisan budaya ini," ujar Sujana.
Dalam lomba ini diikuti 32 peserta berasal dari Kabupaten Badung, Gianyar, Klungkung, Tabanan dan Denpasar. Bahkan antusias peserta sangat tinggi terbukti jumlahnya dibatasi. "Awalnya kami ingin ada peserta 20, tetapi bertambah menjadi 30, dan akhirnya 32," tegasnya.
Ada 4 juri yang diundang untuk menilai, baik dari kalangan dosen dan pelawak. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan pihak adat serta Desa Kukuh. "Selain lomba makendang tunggal dan tari jauk manis, juga akan diselenggarakan lomba tarian lainnya. Sebelumnya juga telah digelar lomba nyurat aksara Bali," jelasnya. Perbekel Kukuh, I Made Sugianto sangat mendukung kegiatan ini. Dia berharap kegiatan serupa diadakan berkelanjutan. |Kegiatan serupa juga akan digelar di Banjar Lodalang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Tabanan. *d
Komentar