Semangat Ngayah demi Pariwisata Bali

DENPASAR, NusaBali
Meski diguyur hujan sepanjang hari, ribuan orang baik pelajar, musisi, seniman maupun komunitas yang terlibat dalam acara bertajuk Smile Bali Smile tetap semangat tampil di kawasan Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, dari pagi hingga malam pada Minggu (21/1). Semangat ngayah tulus iklas dari pendukung acara demi pariwisata Bali itu mendapat apresiasi dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Lapangan yang becek, pagi kemarin, tak menyurutkan semangat ribuan anak-anak sekolah yang menampilkan Tari Panyembrahma massal sebagai tanda dibukanya acara tersebut. Gubernur Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dan sejumlah pimpinan OPD membaur dengan anak-anak yang akan menari. Bahkan, Gubernur Pastika berinisiatif mengajak anak-anak nguncarang (melantunkan) Mantram Gayatri guna memohon sinar suci dari Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam sambutan singkatnya, Pastika mengajak seluruh masyarakat menunjukkan kepada dunia bahwa Bali tetap tersenyum, gembira dan bahagia. “Suasana memang mendung, tapi anak-anak harus tetap semangat,” ujarnya disambut tepuk tangan dari para penari yang telah membuat formasi. Meski di tengah lapangan yang sangat becek, ribuan penari berhasil menyajikan pertunjukan kolosal yang begitu memukau.

Selain Tari Panyembrahma yang dibawakan secara massal, kegiatan Smile Bali Smile dimeriahkan pula oleh penampilan Dalang Cilik Putu Adhyaksa Narendra Krishna. Bocah lima tahun ini sempat menjadi viral di media sosial setelah menunjukkan kelihaiannya mendalang dalam sebuah acara di sebuah stasiun TV Nasional. Berbarengan dengan itu, tampil pula pertunjukan Adi Merdangga dan Barong. Makin menambah hangat suasana, acara Smile Bali Smile juga menghadirkan 50 group band antara lain Crazy Horse, Joni Agung & Duoble T, Chillin Chili dan Smile (indra Lesmana).

Ketua Panitia Acara, Ida Bagus Alit Widiantara mengatakan, acara Smile Bali Smile yang menjadi acara bersama ini diinisiasi grup band Crazy Horse untuk memulihkan keadaan Bali seperti semula pasca erupsi Gunung Agung. “Tujuan acara ini sebenarnya untuk ikut mendorong pemulihan pariwisata. Awalnya karena sepinya wisatawan ke Bali, dan multiplyaer effect-nya sampai juga ke para musisi. Yang jadwal manggung seminggu lima kali, sekarang jadi dua kali. Sampai-sampai ada juga yang nggak dapat job. Sangat terasa dampaknya,” ujar Alit Widiantara, di sela acara kemarin sore.

Pria yang berasal dari Griya Pemedilan Denpasar ini menambahkan, sebenarnya kegiatan tersebut adalah ajang untuk ‘menandingi’ informasi-informasi yang membentuk opini bahwa Bali sedang sangat terpuruk. Karena itu, setelah acara selesai pihaknya masih punya tugas untuk memviralkan kegiatan-kegiatan selama sehari penuh itu. Dari viralnya informasi itu, pihaknya berharap masyarakat ataupun wisatawan tidak khawatir lagi karena Pulau Dewata aman untuk dikunjungi. Agar viral, sebanyak 100 orang baik dari komunitas fotografi, videografi dan drones juga ikut berpartisipasi.

Istimewanya, semua yang terlibat ngayah dalam acara Smile Bali Smile ini ini. Tidak ada yang dibayar sepeser pun. Ini karena masyarakat memiliki niat untuk bersama-sama memulihkan Bali seperti sedia kala. “Pengisi acara di sini tidak ada yang dibayar. Saya merasakan ini murni karena semangat gotong royong, kepedulian, dan rasa kekeluargaan yang luar biasa dari masyarakat Bali. Mereka mempersembahkan apapun sesuai skill mereka,” ucapnya terharu. *ind