Biayai Riset PTN, Kemenristek Kucurkan Rp 1,2 T
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mengucurkan Rp 1.291.526.673.999 untuk bantuan dana riset ke sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) se Indonesia.
JAKARTA, NusaBali
Bantuan APBN ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah riset Indonesia. Hal ini disampaikan Menristek Dikti, Muhammad Nasir saat pengumuman penetapan pendanaan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) di Gedung Kemenristek Dikti, di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (16/1) lalu. Sejumlah perwakilan universitas negeri dan swasta turut hadir.
"Selama 20 tahun terakhir, riset internasional Indonesia tidak pernah di atas Thailand dan Singapura. Saya harap adanya biaya operasional perguruan tinggi negeri bisa dimanfaatkan untuk riset yang bisa diterapkan di kehidupan masyarakat. Ke depan, kami ingin mendorong perguruan tinggi akan meningkat pada penelitian mandiri," kata Nasir Nasir mengatakan dana Rp 1, 2 triliun itu akan membiayai penelitian sebanyak 18.433 judul. Sedangkan total dana untuk pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp 1.38.831.000.000 dengan total 2.201 judul penelitian.
"Tahun lalu dana bantuan yang kami berikan sebesar Rp 1,030 Triliun untuk 15.124 penelitian. Jadi ada peningkatan sebesar 22 persen," ujar Nasir dilansir detik.com. Dana itu akan membiayai 10 bidang fokus penelitian, yakni pangan dan pertanian (2.708 judul), kesehatan dan obat (2.571), energi terbarukan (1.018), pertahanan dan keamanan ( 78), teknologi informasi dan teknologi (2.097), kemaritiman ( 429), kebencanaan (537), transportasi (331), materi maju (994) dan humaniora (7.670).
Untuk Kelompok PT Mandiri, Kemenristek Dikti membiayai 4.642 judul dengan dana Rp 540.561.995.999, kelompok PT Utama 3.645 judul dengan dana Rp 334.966.785.000, Kelompok PT Madya 3.823 judul dengan dana Rp 218.972.324.000, dan kelompok PT Binaan 6.341 judul dengan dana Rp 197.025.569.000.
"Saya berharap ada peningkatan penelitian bagi peneliti. Yang binaan ke madya dan begitu seterusnya. Yang Mandiri saya harap bisa dipertahankan," ujar Nasir. Dari sejumlah perguruan tinggi itu, Nasir menyebut ada 10 universitas dengan jumlah judul terbanyak yang didanai. 10 perguruan tinggi itu adalah UGM (573 judul) , ITB (399) judul, IPB (336), UI (318), ITS (295), UNHAS (280), USU (265), UNAIR (262),UNPAD (232) dan UNDIP (212 judul). *
"Selama 20 tahun terakhir, riset internasional Indonesia tidak pernah di atas Thailand dan Singapura. Saya harap adanya biaya operasional perguruan tinggi negeri bisa dimanfaatkan untuk riset yang bisa diterapkan di kehidupan masyarakat. Ke depan, kami ingin mendorong perguruan tinggi akan meningkat pada penelitian mandiri," kata Nasir Nasir mengatakan dana Rp 1, 2 triliun itu akan membiayai penelitian sebanyak 18.433 judul. Sedangkan total dana untuk pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp 1.38.831.000.000 dengan total 2.201 judul penelitian.
"Tahun lalu dana bantuan yang kami berikan sebesar Rp 1,030 Triliun untuk 15.124 penelitian. Jadi ada peningkatan sebesar 22 persen," ujar Nasir dilansir detik.com. Dana itu akan membiayai 10 bidang fokus penelitian, yakni pangan dan pertanian (2.708 judul), kesehatan dan obat (2.571), energi terbarukan (1.018), pertahanan dan keamanan ( 78), teknologi informasi dan teknologi (2.097), kemaritiman ( 429), kebencanaan (537), transportasi (331), materi maju (994) dan humaniora (7.670).
Untuk Kelompok PT Mandiri, Kemenristek Dikti membiayai 4.642 judul dengan dana Rp 540.561.995.999, kelompok PT Utama 3.645 judul dengan dana Rp 334.966.785.000, Kelompok PT Madya 3.823 judul dengan dana Rp 218.972.324.000, dan kelompok PT Binaan 6.341 judul dengan dana Rp 197.025.569.000.
"Saya berharap ada peningkatan penelitian bagi peneliti. Yang binaan ke madya dan begitu seterusnya. Yang Mandiri saya harap bisa dipertahankan," ujar Nasir. Dari sejumlah perguruan tinggi itu, Nasir menyebut ada 10 universitas dengan jumlah judul terbanyak yang didanai. 10 perguruan tinggi itu adalah UGM (573 judul) , ITB (399) judul, IPB (336), UI (318), ITS (295), UNHAS (280), USU (265), UNAIR (262),UNPAD (232) dan UNDIP (212 judul). *
Komentar