PD Parkir Optimis Pendapatan Lampaui Target Rp 10 Miliar
Perusahaan Daerah (PD) Parkir Kota Denpasar yang pendapatannya menurun hingga Rp 3 miliar tahun 2017 lalu, kini mulai optimis bisa memenuhi target Rp 10 miliar di tahun 2018 ini.
DENPASAR, NusaBali
Sebab, saat ini pihak PD Parkir memakai bisnis plan sebagai acuan untuk menaikkan pendapatan pada setiap lahan parkir yang dikelolanya. Baik dari sepadan jalan maupun parkir pelataran yang penerapannya akan menggunakan tarif progresif.
Selain bisnis plan, evaluasi dari pengalaman penyebab penurunan pendapatan juga menjadi acuan bagi PD Parkir untuk kembali menambah pendapatan. Hal itu diungkapkan Direktur PD Parkir Kota Denpasar Putrawan, Senin (22/1). Menurut Putrawan, penurunan pendapatan sebelumnya diakibatkan pada dua faktor yakni menyempitnya lahan parkir pada sempadan jalan, dan dikenakannya pajak parkir hingga 20 persen pada pemilik lahan.
Sehingga, untuk pendapatan cenderung lebih sedikit karena penyempitan dan pembagian yang harus sebanding dengan pemilik lahan. "Dengan dua faktor itu kami harus mengalami penurunan di tahun 2017 lalu. Mau gimana lagi, karena kita harus menuruti aturan perda. Dengan dikenakannya pajak pada pemilik lahan otomatis pihak pemilik juga meminta penambahan pembagian hasil," ungkapnya.
Penutupan lahan parkir di sempadan jalan seperti Jalan Teuku Umar dan Jalan Dewi Sartika juga berpengaruh besar terhadap pemasukan PD Parkir. Sedikitnya PD Parkir kehilangan pendapatan hingga Rp 1 miliar karena ditutupnya kawasan tersebut sebagai lahan parkir. Selain itu kata Putrawan, minimnya minat parkir juga menjadi perhitungan bagi PD Parkir. "Penutupan dua lokasi tersebut juga sangat berpengaruh. Selain itu, juga karena ada rumah makan dan tempat lainnya yang sudah tidak potensi sebagai lahan parkir," ujarnya.
Dengan pengalaman kendala tersebut, pihaknya melakukan evaluasi agar pendapatan bisa kembali pulih yakni dengan penerapan bisnis plan. Jika sudah mengacu pada bisnis plan kata Putrawan, pihaknya terus menggenjot pemasukan dari lahan parkir yang ada. Dari bisnis plan itu, pihak PD Parkir kembali akan mengupayakan ruang parkir yang menjadi potensi agar bisa dikelola.
Selain itu kata Putrawan, pihaknya juga mengarah pada optimalisasi ruang parkir yang ada untuk melihat perkembangan apakah pendapatannya naik, tetap, atau malah turun. "Itu perlu kita survey lagi untuk optimalisasi. Sehingga, perlunya ada keseimbangan antara lahan parkir dan pendapatannya. Selain itu bisnis planing parkir berbasis IT dan progresif juga menjadi acuan kami. Itu juga sudah disetujui, namun, kami masih perlu penyertaan modal, dan masih menunggu. Karena kami masih membutuhkan dana penunjang untuk melengkapi peralatan," jelasnya.*m
Selain bisnis plan, evaluasi dari pengalaman penyebab penurunan pendapatan juga menjadi acuan bagi PD Parkir untuk kembali menambah pendapatan. Hal itu diungkapkan Direktur PD Parkir Kota Denpasar Putrawan, Senin (22/1). Menurut Putrawan, penurunan pendapatan sebelumnya diakibatkan pada dua faktor yakni menyempitnya lahan parkir pada sempadan jalan, dan dikenakannya pajak parkir hingga 20 persen pada pemilik lahan.
Sehingga, untuk pendapatan cenderung lebih sedikit karena penyempitan dan pembagian yang harus sebanding dengan pemilik lahan. "Dengan dua faktor itu kami harus mengalami penurunan di tahun 2017 lalu. Mau gimana lagi, karena kita harus menuruti aturan perda. Dengan dikenakannya pajak pada pemilik lahan otomatis pihak pemilik juga meminta penambahan pembagian hasil," ungkapnya.
Penutupan lahan parkir di sempadan jalan seperti Jalan Teuku Umar dan Jalan Dewi Sartika juga berpengaruh besar terhadap pemasukan PD Parkir. Sedikitnya PD Parkir kehilangan pendapatan hingga Rp 1 miliar karena ditutupnya kawasan tersebut sebagai lahan parkir. Selain itu kata Putrawan, minimnya minat parkir juga menjadi perhitungan bagi PD Parkir. "Penutupan dua lokasi tersebut juga sangat berpengaruh. Selain itu, juga karena ada rumah makan dan tempat lainnya yang sudah tidak potensi sebagai lahan parkir," ujarnya.
Dengan pengalaman kendala tersebut, pihaknya melakukan evaluasi agar pendapatan bisa kembali pulih yakni dengan penerapan bisnis plan. Jika sudah mengacu pada bisnis plan kata Putrawan, pihaknya terus menggenjot pemasukan dari lahan parkir yang ada. Dari bisnis plan itu, pihak PD Parkir kembali akan mengupayakan ruang parkir yang menjadi potensi agar bisa dikelola.
Selain itu kata Putrawan, pihaknya juga mengarah pada optimalisasi ruang parkir yang ada untuk melihat perkembangan apakah pendapatannya naik, tetap, atau malah turun. "Itu perlu kita survey lagi untuk optimalisasi. Sehingga, perlunya ada keseimbangan antara lahan parkir dan pendapatannya. Selain itu bisnis planing parkir berbasis IT dan progresif juga menjadi acuan kami. Itu juga sudah disetujui, namun, kami masih perlu penyertaan modal, dan masih menunggu. Karena kami masih membutuhkan dana penunjang untuk melengkapi peralatan," jelasnya.*m
Komentar