Longsor, Pohon Tumbang, dan Banjir Landa Jembrana
Hujan deras yang terjadi pada Senin (22/1) malam hingga Selasa (23/1) dini hari, memicu sejumlah bencana di wilayah Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Di antaranya senderan rumah longsor di Lingkungan Pangkung Gayung, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, pohon kelapa tumbang minimpa atap rumah I Nyoman Muliarta, 48, di Banjar Kebebeng, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo.
Berdasar informasi, senderan rumah yang longsor dengan panjang sekitar 10 meter itu adalah milik keluarga I Nyoman Tastra, 50, dan terjadi Selasa kemarin sekitar pukul 03.00 Wita. Selain menyebabkan kerugian material sekitar Rp 5 juta, longsoran senderan penahan areal pekarangan rumah korban yang tepat berada di sisi jalan itu, juga menutup jalan setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana bersama warga bergotong royong membersihkan sisa material longsoran tersebut, sehingga jalan dapat dilalui kendaraan.
“Kami bersihkan secara manual, dari pukul 09.00 sampai selesai sekitar pukul 12.00 Wita. Tadinya motor sulit lewat karena jalan tertutup material longsor. Tetapi sekarang sudah normal, dan mobil sudah bisa lewat,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jembrana Nyoman Budi Argawa, Selasa kemarin.
Sementara untuk bencana pohon kelapa tumbang yang menimpa atap rumah warga di Banjar Kebebeng, terjadi sekitar pukul 01.02 Wita. Akibat tertimpa pohon kelapa, sejumlah genteng termasuk kerangka atap rumah korban yang belum rampung dibangun itu, hancur. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 2 juta. “Sesuai laporan, kerusakan rumah yang di Banjar Kebebeng itu tidak terlalu berat. Yang berat longsor di Lingkungan Pangkung Gayung, dan jembatan ambruk di Banjar Ambyarsari. Karenanya kami putuskan sementara turun ke dua lokasi itu. Mungkin untuk yang atap rumah tertimpa pohon kelapa di Banjar Kebebeng itu, besok (hari ini) akan kami pantau,” tambah Budi Argawa.
Sejatinya, menurut Budi Argawa, selain tiga bencana yakni jembatan putus, senderan rumah longsor, dan atap rumah rusak tertimpa pohon kelapa, juga ada tiga bencana lain yang dilaporkan ke BPBD Jembrana pasca hujan deras Senin (22/1) malam hingga Selasa (23/1) dini hari. Salah satu di antara tiga bencana lainnya itu adalah banjir di Banjar Tetelan, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Sedangkan dua bencana lainnya, adalah kejadian bangunan tersambar petir, yakni bangunan kori agung Pura Dalem Pande, dan rumah warga milik I Gede Wiarda, yang sama-sama berlokasi di Tempek 4, Banjar/Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. “Yang tersambar petir hanya rusak ringan. Yang di Pura Dalem Pande itu hanya terkena ujung kori agungnya sedikit patah. Sedangkan rumah yang tersambar petir, instalasi listriknya yang rusak, dan sempat kena kasur,” ungkapnya.
Secara umum, sesuai laporan enam bencana tersebut dipastikan tidak ada korban jiwa. Namun ada seorang korban luka, I Made Astika, 47, yang tercemplung karena tidak melihat jembatan ambruk di Banjar Ambyarsari. “Nihil korban jiwa. Tetapi, kami imbau selama musim hujan ini, warga tetap waspada. Terutama yang masuk kawasan rawan longsor maupun banjir,” kata Budi Argawa. *ode
Berdasar informasi, senderan rumah yang longsor dengan panjang sekitar 10 meter itu adalah milik keluarga I Nyoman Tastra, 50, dan terjadi Selasa kemarin sekitar pukul 03.00 Wita. Selain menyebabkan kerugian material sekitar Rp 5 juta, longsoran senderan penahan areal pekarangan rumah korban yang tepat berada di sisi jalan itu, juga menutup jalan setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana bersama warga bergotong royong membersihkan sisa material longsoran tersebut, sehingga jalan dapat dilalui kendaraan.
“Kami bersihkan secara manual, dari pukul 09.00 sampai selesai sekitar pukul 12.00 Wita. Tadinya motor sulit lewat karena jalan tertutup material longsor. Tetapi sekarang sudah normal, dan mobil sudah bisa lewat,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jembrana Nyoman Budi Argawa, Selasa kemarin.
Sementara untuk bencana pohon kelapa tumbang yang menimpa atap rumah warga di Banjar Kebebeng, terjadi sekitar pukul 01.02 Wita. Akibat tertimpa pohon kelapa, sejumlah genteng termasuk kerangka atap rumah korban yang belum rampung dibangun itu, hancur. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 2 juta. “Sesuai laporan, kerusakan rumah yang di Banjar Kebebeng itu tidak terlalu berat. Yang berat longsor di Lingkungan Pangkung Gayung, dan jembatan ambruk di Banjar Ambyarsari. Karenanya kami putuskan sementara turun ke dua lokasi itu. Mungkin untuk yang atap rumah tertimpa pohon kelapa di Banjar Kebebeng itu, besok (hari ini) akan kami pantau,” tambah Budi Argawa.
Sejatinya, menurut Budi Argawa, selain tiga bencana yakni jembatan putus, senderan rumah longsor, dan atap rumah rusak tertimpa pohon kelapa, juga ada tiga bencana lain yang dilaporkan ke BPBD Jembrana pasca hujan deras Senin (22/1) malam hingga Selasa (23/1) dini hari. Salah satu di antara tiga bencana lainnya itu adalah banjir di Banjar Tetelan, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Sedangkan dua bencana lainnya, adalah kejadian bangunan tersambar petir, yakni bangunan kori agung Pura Dalem Pande, dan rumah warga milik I Gede Wiarda, yang sama-sama berlokasi di Tempek 4, Banjar/Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. “Yang tersambar petir hanya rusak ringan. Yang di Pura Dalem Pande itu hanya terkena ujung kori agungnya sedikit patah. Sedangkan rumah yang tersambar petir, instalasi listriknya yang rusak, dan sempat kena kasur,” ungkapnya.
Secara umum, sesuai laporan enam bencana tersebut dipastikan tidak ada korban jiwa. Namun ada seorang korban luka, I Made Astika, 47, yang tercemplung karena tidak melihat jembatan ambruk di Banjar Ambyarsari. “Nihil korban jiwa. Tetapi, kami imbau selama musim hujan ini, warga tetap waspada. Terutama yang masuk kawasan rawan longsor maupun banjir,” kata Budi Argawa. *ode
Komentar