Plafon Gedung DPRD Jebol
Kebocoran tersebut karena celah keramik lantai II ada sedikit lobang sehingga air masuk lewat celah pilar bangunan.
SEMARAPURA, NusaBali
Plafon lantai dasar gedung Sekretariat DPRD Klungkung jebol sejak Jumat (19/1). Padahal bangunan yang menelan dana Rp 2,2 miliar baru diserahterimakan 8 Desember 2018. Diprediksi kerusakan ini akibat kebocoran di sela-sela keramik lantai II sehingga air tergedang di plafon dasar.
Pantauan NusaBali, Selasa (23/1) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, pada bagian plafon dasar sudah jebol berdiameter semeter lebih. Di sekitar plafon berbahan kalsiboard itu masih terlihat basah terkena air hujan. Karena masih dalam masa pemeliharaan pihak rekanan langsung memperbaiki dengan mengerahkan dua tukang. “Kami masih cari titik kebocorannya di lantai II,” ujar Asmuni, tukang bangunan saat ditemui di lokasi.
Diperkirakan, kebocoran tersebut karena celah keramik lantai II ada sedikit lobang sehingga air masuk lewat celah pilar bangunan. Maka celah itu akan ditutup rapat dengan diplester, kemudian baru memperbaiki plafon yang jebol. Kalau tidak demikian otomatis saat hujan air akan kembali tergenang di plafon.
Dikonfirmasi tepisah, Kabag Umum dan Kepegawaian DPRD Klungkung I Ketut Sukla, mengakui hal itu. Kata dia, kerusakan itu sudah terjadi sejak Jumat (19/1) karena diguyur hujan deras sejak beberapa hari sebelumnya. Pihak rekanan sudah menurunkan tukang untuk memperbaiki. “Mungkin kebocorannya di lantai II, yang namanya air sekecil lobang jarum pun ada celah maka air bisa masuk,” ujar pejabat asal Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida ini.
Kata dia, proyek tersebut rencananya untuk tempat sekretariat. Upacara pamlaspas masih mencari dewasa ayu (hari baik) setelah proses perbaikan selesai. Proyek bangunan lantai III ini menelan anggaran Rp 2.236.451.000 dan batas akhir pengerjaan pada 18 November 2017. Namun karena ada sejumlah kendala, pengerjaan jadi molor hingga 8 Desember 2017. “Sesuai kesepakatan, rekanan sudah dikenakan finalty,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Klungkung Gde Aritison Andarawata alias Sony, mengatakan jebolnya plafon itu masih dalam masa perawatan/pemeliharaan. Sehingga harus ditindaklanjuti oleh pelaksana proyek maupuan pengawas.*wan
Plafon lantai dasar gedung Sekretariat DPRD Klungkung jebol sejak Jumat (19/1). Padahal bangunan yang menelan dana Rp 2,2 miliar baru diserahterimakan 8 Desember 2018. Diprediksi kerusakan ini akibat kebocoran di sela-sela keramik lantai II sehingga air tergedang di plafon dasar.
Pantauan NusaBali, Selasa (23/1) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, pada bagian plafon dasar sudah jebol berdiameter semeter lebih. Di sekitar plafon berbahan kalsiboard itu masih terlihat basah terkena air hujan. Karena masih dalam masa pemeliharaan pihak rekanan langsung memperbaiki dengan mengerahkan dua tukang. “Kami masih cari titik kebocorannya di lantai II,” ujar Asmuni, tukang bangunan saat ditemui di lokasi.
Diperkirakan, kebocoran tersebut karena celah keramik lantai II ada sedikit lobang sehingga air masuk lewat celah pilar bangunan. Maka celah itu akan ditutup rapat dengan diplester, kemudian baru memperbaiki plafon yang jebol. Kalau tidak demikian otomatis saat hujan air akan kembali tergenang di plafon.
Dikonfirmasi tepisah, Kabag Umum dan Kepegawaian DPRD Klungkung I Ketut Sukla, mengakui hal itu. Kata dia, kerusakan itu sudah terjadi sejak Jumat (19/1) karena diguyur hujan deras sejak beberapa hari sebelumnya. Pihak rekanan sudah menurunkan tukang untuk memperbaiki. “Mungkin kebocorannya di lantai II, yang namanya air sekecil lobang jarum pun ada celah maka air bisa masuk,” ujar pejabat asal Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida ini.
Kata dia, proyek tersebut rencananya untuk tempat sekretariat. Upacara pamlaspas masih mencari dewasa ayu (hari baik) setelah proses perbaikan selesai. Proyek bangunan lantai III ini menelan anggaran Rp 2.236.451.000 dan batas akhir pengerjaan pada 18 November 2017. Namun karena ada sejumlah kendala, pengerjaan jadi molor hingga 8 Desember 2017. “Sesuai kesepakatan, rekanan sudah dikenakan finalty,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Klungkung Gde Aritison Andarawata alias Sony, mengatakan jebolnya plafon itu masih dalam masa perawatan/pemeliharaan. Sehingga harus ditindaklanjuti oleh pelaksana proyek maupuan pengawas.*wan
1
Komentar