Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Narba Dianiaya
I Made Narba dituduh memiliki ilmu hitam, dan membuat sakit anak I Made Bendot.
BANGLI, NusaBali
Dituduh memiliki ilmu hitam, I Made Narba, 53, warga Banjar Blong, Desa Dausa Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, dianiaya. Pelakunya diduga I Made Budiarta alias Budi Kiek, 36, yang tak lain tetangga korban. Kejadiannya di rumah korban di Banjar Blong Desa Dausa, Kecamatan Kintamani, senin (1/2) sekitar pukul 17.00 Wita.
Informasinya, Senin (1/2) sekitar pukul 17.00 Wita korban Narba didatangi I Made Bendot, seorang warga setempat. Oleh Bendot, korban Narba dituduh telah menyebabkan anaknya sakit dengan sarana ilmu hitam. Karena itulah, Bendot memaksa Narba agar mengobati anaknya yang sakit, supaya lekas sembuh.
Dituduh demikian, Narba tak terima. Dia membantah tuduhan memiliki ilmu hitam. Demikian juga untuk mengobati, Narba mengaku tak punya kemampuan untuk itu Karenanya tuduhan dan permintaan tersebut ditolak.
Mendapat bantahan tersebut, Bendot tak puas. Kemudian beberapa saat setelah itu datang lah warga lain yang merupakan kerabat Bendot. Mereka di antaranya I Made Budiarta alias Budi Kiek, Kadek Dolong, Tilun, Merta, dan Gobang. Sama dengan Bendot, mereka menuduh Narba memiliki ilmu hitam. Tuduhan itu tetap dibantah oleh Narba. Hal ini memicu pertengkaran antara Narba dan Budiarta alias Budi Kiek, yang diikuti penganiayaan terhadap Narba.
Sesuai laporan ke polisi, Narba ditampar sebanyak 4 kali masing-masing pada pipi kiri dan kanan oleh Budiarta. Pelaku Budiarta juga menarik kasar korban, menyebabkan baju korban robek, sebelum pergi dari rumah korban. Tak terima dengan tuduhan dan penganiayaan yang diterimanya, Narba melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kintamani, Selasa (2/2).
Kanitreskrim Polsek Kintamani AKP Dewa Gde Oka, membenarkan laporan aksi penganiayaan tersebut. “Kami sedang melakukan pendalaman,” ujar AKP Dewa Gde Oka seizin Kapolsek Kintamani Kompol Komang Tresna Arbawa Manik, Selasa kemarin.
Terkait hal tersebut, polisi telah melakukan olah TKP, meminta keterangan sejumlah saksi. Korban Narba juga sudah dimintakan visum di Puskesmas Kintamani, terkait penganiayaan tersebut. Polisi, kata AKP Dewa Gde Oka, akan segera mencari pelaku untuk proses hukum lebih lanjut. “Kami sedang di lapangan ini,” ujar AKP Dewa Gde Oka. 7 k17
Komentar