Disambar Petir, Markas Baru PS TNI Terbakar
Markas baru PS TNI di Stadion Sultan Agung Bantul disambar petir.
BANTUL, NusaBali
Hal ini membuat ruangan yang berada sisi utara ruang VVIP terbakar serta membakar alat untuk latihan atletik. Dua unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk menjinakkan si jago merah. Butuh waktu hingga 1,5 jam api benar-benar padam.
Salah seorang petugas perawatan stadion, Murdono, menjelaskan petir menyambar panel listrik di sisi utara Tribun Barat stadion sekitar pukul 14.00 WIB. Sambaran petir ini kemudian merambat pada tumpukan busa setebal 1 meter yang berada di ruangan penyimpanan. "Busanya ada di bawah panel yang tersambar," jelas Murdono dikutip viva, Selasa (23/1).
Sesaat setelah terdengar sambaran petir, tiga pegawai yang bertugas, mendengar ada suara percikan. Ternyata, api sudah membakar tumpukan busa alat atletik. Petugas sudah berusaha melakukan pemadaman dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Api sempat padam setelah pemadaman menghabiskan tiga tabung APAR. "Tapi setelah padam, api muncul lagi langsung kami hubungi pemadam," ucap Murdono.
Petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan saat itu sempat kesulitan karena tebalnya asap yang memenuhi ruangan. Petugas harus membuka paksa beberapa pintu agar asap bisa berkurang. Kapolsek Jetis, AKP S Parmin, mengatakan laporan kebakaran itu diterimanya dari petugas jaga stadion. Sesuai prosedur, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab kebakaran yang terjadi saat hujan mengguyur wilayah tersebut. "Keterangan sementara ini diduga akibat sambaran petir," katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Suharsono, mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kemungkinan lain penyebab kebakaran. Dia memastikan kerugian yang dialami tidak begitu besar dan akan dikoordinasikan dengan Disdikpora Bantul. "Nanti kan didalami sama polisi, biar dipastikan penyebabnya. Kalau soal kerugian tadi saya sudah ke dalam (lokasi kebakaran), dan biar didata lebih detail kerugiannya," katanya.
Suharsono menyebut, ruangan yang terbakar bukan fasilitas vital untuk kompetisi. Namun, dia akan meninjau ulang fasilitas di stadion tersebut seperti jaringan listrik dan jaringan penangkal anti petirnya. "(Ruangan) ini kan tidak dipakai sepakbola, lapangan, tribun penonton, ruang ganti pemain aman semua, jadi tidak masalah," katanya.*
Hal ini membuat ruangan yang berada sisi utara ruang VVIP terbakar serta membakar alat untuk latihan atletik. Dua unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk menjinakkan si jago merah. Butuh waktu hingga 1,5 jam api benar-benar padam.
Salah seorang petugas perawatan stadion, Murdono, menjelaskan petir menyambar panel listrik di sisi utara Tribun Barat stadion sekitar pukul 14.00 WIB. Sambaran petir ini kemudian merambat pada tumpukan busa setebal 1 meter yang berada di ruangan penyimpanan. "Busanya ada di bawah panel yang tersambar," jelas Murdono dikutip viva, Selasa (23/1).
Sesaat setelah terdengar sambaran petir, tiga pegawai yang bertugas, mendengar ada suara percikan. Ternyata, api sudah membakar tumpukan busa alat atletik. Petugas sudah berusaha melakukan pemadaman dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Api sempat padam setelah pemadaman menghabiskan tiga tabung APAR. "Tapi setelah padam, api muncul lagi langsung kami hubungi pemadam," ucap Murdono.
Petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan saat itu sempat kesulitan karena tebalnya asap yang memenuhi ruangan. Petugas harus membuka paksa beberapa pintu agar asap bisa berkurang. Kapolsek Jetis, AKP S Parmin, mengatakan laporan kebakaran itu diterimanya dari petugas jaga stadion. Sesuai prosedur, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab kebakaran yang terjadi saat hujan mengguyur wilayah tersebut. "Keterangan sementara ini diduga akibat sambaran petir," katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Suharsono, mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kemungkinan lain penyebab kebakaran. Dia memastikan kerugian yang dialami tidak begitu besar dan akan dikoordinasikan dengan Disdikpora Bantul. "Nanti kan didalami sama polisi, biar dipastikan penyebabnya. Kalau soal kerugian tadi saya sudah ke dalam (lokasi kebakaran), dan biar didata lebih detail kerugiannya," katanya.
Suharsono menyebut, ruangan yang terbakar bukan fasilitas vital untuk kompetisi. Namun, dia akan meninjau ulang fasilitas di stadion tersebut seperti jaringan listrik dan jaringan penangkal anti petirnya. "(Ruangan) ini kan tidak dipakai sepakbola, lapangan, tribun penonton, ruang ganti pemain aman semua, jadi tidak masalah," katanya.*
Komentar