Sukarja-Hamdi Harus Berani Penetrasi
Di saat 18 pemain Bali United berjuang di Thailand, sebagian pemain yang tidak dibawa menghadapi Chiangrai United harus berjuang mengharumkan nama Serdadu Tridatu di ajang Piala Presiden 2018.
MANGUPURA, NusaBali
Adalah PSPS Riau yang akan menjajal kemampuan tim lapis kedua Bali United ini, Rabu (24/1). Menghadapi partai kedua Grup D di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar pukul 16.30 Wita, asisten pelatih Bali United, Made Pasek Wijaya berharap duet lini depan Nyoman Sukarja dan Miftahul Hamdi lebih berani melakukan aksi penetrasi masuk ke daerah pertahanan PSPS. "Ini kan pertandingan kedua bagi Sukarja dan Hamdi, mereka harus lebih berani lagi menjadi daya dobrak pertahanan lawan," ungkap Pasek Wijaya, Selasa (23/1).
Kenapa demikian, karena berbekal pengalaman sebelumnya saat menjamu Borneo FC di pertandingan perdana, mantan pemain PS Badung dan Timnas U-19 itu masih terlihat bermain canggung dan pergerakannya sering terhenti begitu masuk areal pertahanan tim lawan. Sukarja masih bermain terlalu hati-hati hingga sering disorakin penonton yang hadir menyaksikan jalannya pertandingan. "Pemain sayap harus memiliki keberanian untuk menerobos, dan membuka celah," tegas coach Pasek Wijaya.
Penampilan seperti itu yang ingin kami lihat saat menghadapi tim anak asuh coach Jafry Sastra. Dimana, pada pertandingan perdana ketemu Borneo FC, Sukarja pemain sayap yang minim menciptakan peluang. Sempat dapat peluang sekali dan tinggal berhadapan dengan kiper, namun gagal dimanfaatkan menjadi gol. Begitu juga dalam membuka peluang, terlihat minim pergerakan dan lebih cenderung pasif. "Kreasi di lini depan harus lebih bervariasi lagi, dan berani penetrasi kedepan. Karena ini sudah pertandingan kedua Sukarja dan Hamdi," tegas coach Pasek Wijaya. Di pertandingan nanti pelatih Kepala Bali United sudah pasti diarsiteki penuh Hans Peter Schaller. Sebab, Widodo Cahyono Putro masih berada di Thailand.
Pasek Wijaya menambahkan, dari sisi persiapan sudah sangat fix. Pemain juga sudah mempersiapkan diri untuk pertandingan ketemu PSPS Riau. Dan, Hans Peter juga sudah mempersiapkan taktik dan strategi. "Kita berharap anak-anak bermain tenang dan kerja keras. Sebab, PSPS Riau tim bagus dan punya winger-winger cepat," tandas coach Pasek Wijaya.
“Jadi, kesempatan bermain di kandang harus dimaksimalkan betul untuk bisa masuk tim di Liga 1 musim 2018 nantinya. Jadi, anak-anak harus punya motivasi untuk memenangkan pertandingan. Apalagi kita memiliki suporter yang sangat mendukung pemain,” pungkas bek sayap Timnas era 1990an ini.*dek
Adalah PSPS Riau yang akan menjajal kemampuan tim lapis kedua Bali United ini, Rabu (24/1). Menghadapi partai kedua Grup D di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar pukul 16.30 Wita, asisten pelatih Bali United, Made Pasek Wijaya berharap duet lini depan Nyoman Sukarja dan Miftahul Hamdi lebih berani melakukan aksi penetrasi masuk ke daerah pertahanan PSPS. "Ini kan pertandingan kedua bagi Sukarja dan Hamdi, mereka harus lebih berani lagi menjadi daya dobrak pertahanan lawan," ungkap Pasek Wijaya, Selasa (23/1).
Kenapa demikian, karena berbekal pengalaman sebelumnya saat menjamu Borneo FC di pertandingan perdana, mantan pemain PS Badung dan Timnas U-19 itu masih terlihat bermain canggung dan pergerakannya sering terhenti begitu masuk areal pertahanan tim lawan. Sukarja masih bermain terlalu hati-hati hingga sering disorakin penonton yang hadir menyaksikan jalannya pertandingan. "Pemain sayap harus memiliki keberanian untuk menerobos, dan membuka celah," tegas coach Pasek Wijaya.
Penampilan seperti itu yang ingin kami lihat saat menghadapi tim anak asuh coach Jafry Sastra. Dimana, pada pertandingan perdana ketemu Borneo FC, Sukarja pemain sayap yang minim menciptakan peluang. Sempat dapat peluang sekali dan tinggal berhadapan dengan kiper, namun gagal dimanfaatkan menjadi gol. Begitu juga dalam membuka peluang, terlihat minim pergerakan dan lebih cenderung pasif. "Kreasi di lini depan harus lebih bervariasi lagi, dan berani penetrasi kedepan. Karena ini sudah pertandingan kedua Sukarja dan Hamdi," tegas coach Pasek Wijaya. Di pertandingan nanti pelatih Kepala Bali United sudah pasti diarsiteki penuh Hans Peter Schaller. Sebab, Widodo Cahyono Putro masih berada di Thailand.
Pasek Wijaya menambahkan, dari sisi persiapan sudah sangat fix. Pemain juga sudah mempersiapkan diri untuk pertandingan ketemu PSPS Riau. Dan, Hans Peter juga sudah mempersiapkan taktik dan strategi. "Kita berharap anak-anak bermain tenang dan kerja keras. Sebab, PSPS Riau tim bagus dan punya winger-winger cepat," tandas coach Pasek Wijaya.
“Jadi, kesempatan bermain di kandang harus dimaksimalkan betul untuk bisa masuk tim di Liga 1 musim 2018 nantinya. Jadi, anak-anak harus punya motivasi untuk memenangkan pertandingan. Apalagi kita memiliki suporter yang sangat mendukung pemain,” pungkas bek sayap Timnas era 1990an ini.*dek
1
Komentar