nusabali

PHDI Buka Kursus Bahasa Mandarin

  • www.nusabali.com-phdi-buka-kursus-bahasa-mandarin

Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali pada awal tahun 2018 bekerjasama dengan Konjen Tiongkok menyelenggarakan kursus peningkatan skill berbahasa Mandarin yang dibuka secara luas untuk masyarakat Bali.

DENPASAR, NusaBali

Kerjasama peningkatan SDM utamanya untuk guide berbahasa Mandarin di Bali. Secara statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata saat ini didominasi oleh Tiongkok, menggeser posisi Australia menjadi posisi nomor dua. Namun sayangnya, sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini guide untuk mendukung kunjungan wisatawan dari ‘Negeri Tirai Bambu’ belum terpenuhi secara maksimal.

“Sebagai tuan rumah, guide lokal harus bisa berbahasa Mandarin. Tidak heran kita lihat banyak guide asal Tiongkok yang menangani sendiri tamu Cina.  Padahal mereka tidak tahu banyak mengenai spirit seni dan budaya Bali yang bernafas Hindu,” ujar Ketua PHDI Bali, Prof Dr IGN Sudiana MSi, Rabu (24/1).

Rencananya, kursus Bahasa Mandarin yang akan digelar mulai minggu depan. Prof Sudiana yang juga Rektor IHDN Denpasar itu mengatakan, sejauh ini sudah ada 80 peserta yang mendaftarkan diri mengikuti kursus.  Mulai dari kalangan mahasiswa, masyarakat dan pelaku pariwisata. “Kursus ini sebagai permulaan akan berlangsung selama 3 bulan ke depan,” imbuhnya.

Dengan kerjasama ini, PHDI Bali tidak hanya ingin sibuk dalam melakukan pelayanan umat bidang kerohanian dan menyosialisasikan bhisama saja. PHDI Bali sebagai majelis tertinggi umat Hindu juga berupaya mendorong peningkatan SDM dari berbagai bidang. “PHDI ingin ambil bagian dalam peningkatan SDM di Bali, terutama untuk generasi muda kita.  Peningkatan skill berbahasa saat ini sangat penting untuk mengakses lapangan pekerjaan dan kesuksesan di masa mendatang,” katanya.

Akademisi asal Banjar Santi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem ini berharap kepada masyarakat khususnya pemuda Bali bisa mengikuti kesempatan tersebut.  Karena kursus ini digelar secara gratis, dengan para pengajar didatangkan langsung dari negeri Tembok Besar China itu. Menurut Prof Sudiana, siapapun yang menguasai bahasa, saat ini bisa berkompetensi di era global. “Bali membutuhkan guide-guide handal yang tak hanya bisa menguasai bahasa Inggris, tapi juga wajib bisa berbahasa Mandarin. Karena ini juga salah satu peluang dan pintu masuk untuk bersaing secara sehat dengan peluang kerja yang terbuka lebar,” tandasnya. *ind

Komentar