Bupati Kerahkan PNS Bersih-bersih
Banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng, Kamis (24/1) dinihari, merusak belasan hektare tanaman padi berusia 30-70 hari.
Banjir di Banjar, Belasan Hektare Tanaman Padi Rusak
SINGARAJA, NusaBali
Sementara, Bupati Putu Agus Suradnyana akan terjunkan PNS lingkup Pemkab Buleleng untuk membersihkan sampah bekas banjir bandang di Kecamatan Banjar, Jumat (26/1) ini.
Data dari Dinas Pertanian Buleleng, tercatat ada 11,28 hektare tanaman padi berusia 30-70 hari yang rusak diterjang banjir bandang. Rinciannya, di Subak Rambut Naga (Desa Dencarik) seluas 6,59 hektare, Subak Taman (Desa Dencarik) seluas 4,32 hektare, Subak Batu Rancang (Desa Dencarik) seluas 1,57 hektare, dan di Subak Celebung Dangin Tukad (Desa Banjar) seluas 0,40 hektare. Kerusakan tanaman padi ini diperkirakan menimbulkan kerugian mencapai Rp 131,7 juta.
“Kami sudah mendata dan seluruh tanaman padi merngalami rusak berat. Tanamannya sulit untuk dipelihara kembali,” ujar Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Swatantra, di Singaraja, Kamis (25/1).
Menurut Nyoman Swatantra, pihaknya akan menyiapkan bantuan benih kepada petani, sebagai pengganti padi yang rusak akibat diterjang banjir bandang. “Ini sesuai dengan instruksi dari Pak Bupati. Kita juga akan cek apakah ada petani yang ikut asuransi? Kalau misalnya ikut asuransi, kita bantu klaim. Namun, kalau tidak, ke depan kita harapkan petani bisa mengikuti asuransi untuk menjamin kerugian akibat gagal panen,” terang Swatantra.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sempat terjun meninjau lokasi bencana banjir bandang di Desa Dencarik, Kecamatan Banjar (yang menenggelamkan 250 rumah warga) dan Desa Banjar, Kecamatan Banjar (yang menenggelamkan 40 rumah warga), Kamis pagi. Dari situ, Bupati Agus Suradnyana putuskan untuk terjunkan PNS buat membersihkan sampah bekas banjir.
Selain mengerahkan PNS untuk kerja bhakti, Bupati Agus Suradnyana juga meminta bongkar beton jalan yang dianggap menjadi pemicu luapan air hingga merusak belasan hektare tanaman padi di beberapa subak kawasan Desa Dencarik. Saat meninjau kerusakan akibat bencana di Desa Dencarik kemarin pagi, Bupati Agus Suradnyana melihat ada saluran irigasi yang sengaja dipersempit untuk akses jalan oleh pengembang perumahan.
Selain mempersempit saluran irigasi subak, pengembang juga membelokkan alur sungai. Akibatnya, ketika air membesar di musim hujan, saluran irigasi itu tidak mampu menampung. Apalagi, saluran irigasi itu tersumbat oleh potongan kayu dan lainnya. “Besok (hari ini, Red) beton ini harus dibongkar. Ini sudah melanggar, sehingga saluran irigasi tidak mampu menampung air,” tegas Agus Suradnyana.
Sebetulnya, kata Agus Suradnyana, Satpol PP di Kecamatan Banjar sudah pernah terjun ke lokasi dan melarang pembuatan akses jalan dengan mempersempit saluran irigasi. Namun, sekarang karena sudah terbukti berdampak, maka ukuran irigasi itu harus dikembalikan.
“Saya tidak tahu siapa yang bangun ini. Boro-boro ada izin, Satpol PP sudah tegur, tapi tetap ngeyel. Besok kita bongkar saja, tidak ada toleransi lagi,” tandas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Terkait lahan persawahan yang rusak akibat banjir, Agus Suradnyana telah meminta seluruh PNS lingkup Pemkab Buleleng untuk terjun kerja bhakti, hari ini. Aksi kerja bhakti ini juga akan melibatkan anggota TNI. “Besok kita normalisasi ini, gotong royong, batu-batu diangkat dulu, saluran irigasi juga dibersihkan,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Desa (Perbekel) Dencarik, Putu Budiasa, mengatakan pihak desa sebenarnya tidak ada menyepakati pembangunan akses jalan menuju lokasi pengembangan perumahan, yang justru mempersepit saluran irigasi. Namun, justru pihak subak yang setuju pembuatan akses jalan dengan mempersepit saluran irigasinya.
“Kami dari desa tidak sepakat, tapi yang sepakat justru beberapa subak di wilayah ini. Tim Satpol PP juga sempat melarang, namun yang bikin ini tetap saja melanjutkan bikin beton dan mempersempit saluran irigasi,” ungkap Perbekel Putu Budiasa, Kamis kemarin. *k19
Komentar