Pamit ke Kebun, Ugrasena Ditemukan Tak Bernyawa
Seorang pria I Kadek Ugrasena, 37, ditemukan terbujur kaku di pondok kebunnya oleh sang istri Ni Ketut Budiani, 35, di Banjar Mekar Sari, Desa Pujungan, Tabanan pada Rabu (24/1) malam.
TABANAN, NusaBali
Kematian Ugrasena membuat warga heboh pada malam tersebut, karena tidak ada indikasi bunuh diri atapun dibunuh. Informasi yang dihimpun, pada Rabu pagi sekitar pukul 07.30 Wita, Ugrasena izin ke kebunnya untuk bersih-bersih. Padahal sang istri sudah sempat melarang Ugrasena ke kebun karena Ugrasena mengeluhkan sakit dada sejak Senin (22/1). Bahkan Ugrasena sudah disarankan berobat tapi tak kunjung dihiraukan.
Akhirnya Ugrasena pergi ke kebun. Namun ditunggu sampai sekitar pukul 18.00 Wita Ugrasena tak kunjung pulang. Sang istri Ni Budiani pun khawatir dan langsung menyusul suaminya ke kebun dalam suasana gelap dan hujan gerimis.
Sesampainya di kebun, betapa terkejutnya Ni Budiani melihat suaminya sudah terbujur kaku. Dan ketika dipanggil–panggil tak kunjung menjawab. Ni Budiani pun gugup sembari menangis dan bermaksud ingin mengangkat sendiri suaminya, namun tidak kuat. Ni Budiani terpaksa kembali ke rumah untuk meminta bantuan kepada keluarga dan warga.
Beberapa menit kemudian datang petugas kepolisian dan TNI, Kelian Dinas Mekar Sari, serta warga untuk membantu mengangkat Ugrasena. Begitu juga petugas Polsek Pupuan saat mendengar informasi tersebut langsung menyusul ke lokasi dengan membawa tim medis dan mobil ambulans. Tim medis juga mendapati Ugrasena sudah terbujur kaku dan dinyatakan telah meninggal dunia.
Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Korban ditemukan sudah dalam kondisi terbujur kaku dan meninggal dunia. Tidak ditemukan adanya ciri-ciri bunuh diri atau dibunuh, serta tidak pula ditemukan barang-barang terlarang. “Ugrasena meninggal karena keluhkan sakit dada antara jantung atau paru,” ujarnya.
Ugrasena kesehariannya sebagai petani dan sudah memiliki dua putri berumur 12 tahun dan 8 tahun. Upacara Ugrasena belum ditentukan karena masih rembuk dengan keluarga. “Istrinya sekarang masih shock berat karena ditinggal secara mendadak,” ujar AKP Mahendra. *d
Akhirnya Ugrasena pergi ke kebun. Namun ditunggu sampai sekitar pukul 18.00 Wita Ugrasena tak kunjung pulang. Sang istri Ni Budiani pun khawatir dan langsung menyusul suaminya ke kebun dalam suasana gelap dan hujan gerimis.
Sesampainya di kebun, betapa terkejutnya Ni Budiani melihat suaminya sudah terbujur kaku. Dan ketika dipanggil–panggil tak kunjung menjawab. Ni Budiani pun gugup sembari menangis dan bermaksud ingin mengangkat sendiri suaminya, namun tidak kuat. Ni Budiani terpaksa kembali ke rumah untuk meminta bantuan kepada keluarga dan warga.
Beberapa menit kemudian datang petugas kepolisian dan TNI, Kelian Dinas Mekar Sari, serta warga untuk membantu mengangkat Ugrasena. Begitu juga petugas Polsek Pupuan saat mendengar informasi tersebut langsung menyusul ke lokasi dengan membawa tim medis dan mobil ambulans. Tim medis juga mendapati Ugrasena sudah terbujur kaku dan dinyatakan telah meninggal dunia.
Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Korban ditemukan sudah dalam kondisi terbujur kaku dan meninggal dunia. Tidak ditemukan adanya ciri-ciri bunuh diri atau dibunuh, serta tidak pula ditemukan barang-barang terlarang. “Ugrasena meninggal karena keluhkan sakit dada antara jantung atau paru,” ujarnya.
Ugrasena kesehariannya sebagai petani dan sudah memiliki dua putri berumur 12 tahun dan 8 tahun. Upacara Ugrasena belum ditentukan karena masih rembuk dengan keluarga. “Istrinya sekarang masih shock berat karena ditinggal secara mendadak,” ujar AKP Mahendra. *d
Komentar