Warga Ambyarsari Bangun Jembatan Darurat
Warga Banjar Ambyarsari. Desa Belimbingsari, Kecamatan melaya, Jembrana, membangun jembatan darurat sebagai pengganti jembatan penghubung jalan desa di Banjar Ambyarsari, yang ambruk akibat diterjang banjir pada Selasa (23/1).
NEGARA, NusaBali
Dengan dibangunnya jembatan darurat itu pada Rabu (24/1), 8 kepala keluarga (KK) yang sempat terisolasi di sebelah barat jembatan, kini sudah dapat beraktivitas normal kembali, tanpa harus menyeberangi pangkung di bawah jembatan tersebut.
Jembatan darurat menggunakan batang pohon kelapa ini dibangun pada bagian sisi selatan jembatan yang roboh. Selain pejalan kaki, jembatan darurat dengan lebar sekitar 1,5 meter itu, juga dapat dilalui kendaraan roda dua. Namun ketika melintas membawa motor, warga harus ekstra hati-hati, karena licin dan tidak ada pengaman pada tepian jembatan darurat di atas aliran Pangkung Enjungan Kauh Ambyarsari tersebut.
“Sudah kemarin (Rabu) selesai dibangun. Ya sementara membantu sudah bisa lewat bawa motor,” ujar seorang warga, I Wayan Santar, 45, Kamis (25/1).
Meski sudah ada jembatan darurat itu, warga berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen untuk memudahkan mobilitas warga di Banjar Ambayasari. Pasalnya, warga yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani, kesulitan ketika membawa hasil bumi mereka. “Di barat ini, memang jalan buntu. Tetapi selain ada 8 KK, di barat juga banyak kebun warga. Termasuk ada lapangan tembak yang biasa digunakan latihan oleh tentara. Kalaua bisa, mudah-mudahan cepat bisa dibuatkan jembatan yang bagus,” tambah Santar.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, mengatakan, untuk jembatan yang ambruk di Banjar Ambyarsari akibat diguyur hujan deras, Selasa (22/1) malam hingga Rabu (23/1) dini hari lalu, rencananya memang akan diperbaiki tahun 2018 ini. Menurutnya, jembatan yang ambruk itu merupakan penghubung jalan desa, dan sebelumnya dibangun secara swadaya oleh warga setempat pada 1974 silam.
“Karena keadaan emergency, terjadi karena alam, rencana akan kami perbaiki. Sebenarnya, di kami tidak ada dana kebencanaan. Tetapi secara teknis, nanti kemungkinan kami usahakan gunakan dana OP (operasional pemeliharaan). Nanti akan kami bahas, agar dibuatkan perencanaan dulu, termasuk DED (detail engineering design). Yang jelas kami upayakan tahun ini,” ujarnya. *ode
Jembatan darurat menggunakan batang pohon kelapa ini dibangun pada bagian sisi selatan jembatan yang roboh. Selain pejalan kaki, jembatan darurat dengan lebar sekitar 1,5 meter itu, juga dapat dilalui kendaraan roda dua. Namun ketika melintas membawa motor, warga harus ekstra hati-hati, karena licin dan tidak ada pengaman pada tepian jembatan darurat di atas aliran Pangkung Enjungan Kauh Ambyarsari tersebut.
“Sudah kemarin (Rabu) selesai dibangun. Ya sementara membantu sudah bisa lewat bawa motor,” ujar seorang warga, I Wayan Santar, 45, Kamis (25/1).
Meski sudah ada jembatan darurat itu, warga berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen untuk memudahkan mobilitas warga di Banjar Ambayasari. Pasalnya, warga yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani, kesulitan ketika membawa hasil bumi mereka. “Di barat ini, memang jalan buntu. Tetapi selain ada 8 KK, di barat juga banyak kebun warga. Termasuk ada lapangan tembak yang biasa digunakan latihan oleh tentara. Kalaua bisa, mudah-mudahan cepat bisa dibuatkan jembatan yang bagus,” tambah Santar.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, mengatakan, untuk jembatan yang ambruk di Banjar Ambyarsari akibat diguyur hujan deras, Selasa (22/1) malam hingga Rabu (23/1) dini hari lalu, rencananya memang akan diperbaiki tahun 2018 ini. Menurutnya, jembatan yang ambruk itu merupakan penghubung jalan desa, dan sebelumnya dibangun secara swadaya oleh warga setempat pada 1974 silam.
“Karena keadaan emergency, terjadi karena alam, rencana akan kami perbaiki. Sebenarnya, di kami tidak ada dana kebencanaan. Tetapi secara teknis, nanti kemungkinan kami usahakan gunakan dana OP (operasional pemeliharaan). Nanti akan kami bahas, agar dibuatkan perencanaan dulu, termasuk DED (detail engineering design). Yang jelas kami upayakan tahun ini,” ujarnya. *ode
Komentar