Limbah Botol Plastik Bernilai Ekonomis
Beruntung sampah, khususnya sampah plastik masih bisa didaur ulang untuk menjadi campuran bahan industri tekstil.
DENPASAR, NusaBali
Setidaknya, meski pun tidak banyak, namun tetap membantu upaya penanggulangan ancaman sampah plastik. Selain itu tentu saja bernilai dan berdampak ekonomis.Seperti yang terlihat di Pusat Pencacahan Plastik Jenis Pet di Tohpati Denpasar Timur (Dentim).
Tiap hari ribuan botol plastik bekas disortir, dibersihkan kemudian dicacah menjadi semacam tepung sampah plastik. Sampah botol plastik tentu saja dikumpulkan para pemulung. Belasan buruh tiap hari bekerja menyortir botol plastik. Botol plastik akan dicacah, harus bersih dalam artian tidak bernoda, tidak lagi ada tempelan labelnya. “Jika kotor atau pun rusak dikembalikan kepada yang ngirim (pengepul),” ucap Bibit, salah seorang buruh sortir, Kamis (25/1). Karena yang dicari adalah botol yang sudah bersih, bebas kotoran.
Upah menyortir botol plastik ini dihitung dengan sistem kiloan. Menurut Bibit, rata-rata total upah yang dia kantongi setiap hari Rp 60.000. “Kerjanya hampir seharian duduk,” kata Bibit bersama Sri, temannya sesama buruh sortir.
Menurut Bibit, sampah botol plastik yang diolah belakangan ini berkurang dari sebelumnya. “Kalau dulu sampai penuh ini,” tunjuk Bibit. Setelah dicacah jadi semacam bubuk plastik, dikarungkan sebelum dikirim ke Jawa. *k17
Tiap hari ribuan botol plastik bekas disortir, dibersihkan kemudian dicacah menjadi semacam tepung sampah plastik. Sampah botol plastik tentu saja dikumpulkan para pemulung. Belasan buruh tiap hari bekerja menyortir botol plastik. Botol plastik akan dicacah, harus bersih dalam artian tidak bernoda, tidak lagi ada tempelan labelnya. “Jika kotor atau pun rusak dikembalikan kepada yang ngirim (pengepul),” ucap Bibit, salah seorang buruh sortir, Kamis (25/1). Karena yang dicari adalah botol yang sudah bersih, bebas kotoran.
Upah menyortir botol plastik ini dihitung dengan sistem kiloan. Menurut Bibit, rata-rata total upah yang dia kantongi setiap hari Rp 60.000. “Kerjanya hampir seharian duduk,” kata Bibit bersama Sri, temannya sesama buruh sortir.
Menurut Bibit, sampah botol plastik yang diolah belakangan ini berkurang dari sebelumnya. “Kalau dulu sampai penuh ini,” tunjuk Bibit. Setelah dicacah jadi semacam bubuk plastik, dikarungkan sebelum dikirim ke Jawa. *k17
1
Komentar