Dishub Latih 115 Tenaga Kontrak Atasi Kemacetan
Dinas Perhubungan Kabupaten Badung melatih 155 tenaga kontrak (non pegawai negeri sipil) yang nantinya siap ditempatkan di Kuta Utara hingga Kuta Selatan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan setempat.
MANGUPURA, NusaBali
"Kami berharap 155 pegawai kontrak ini bisa menjalankan tugasnya untuk mengatur lalu lintas disepanjang jalan yang padat kendaraan, setelah mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Transportasi Darat, Desa Batuyang, Gianyar," kata Kepala Dishub Badung, AAN Rai Yuda Dharma di Mangupura, Jumat (26/1).
Terkait program pelatihan yang diberikan meliputi pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan, manajemen dan rekayasa arus lalu lintas dan materi lainnya yang diberikan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat.
Ia mengatakan, ratusan tenaga kontrak yang direkrut sejak tahun 2015 ini di bawah komando UPT LLA Badung Selatan, yang nantinya mengatur setiap pesimpangan jalan yang sering menjadi titik-titik kemacetan. "Jadi petugas Dishub yang kami kontrak ini nantinya akan kami bagi tugasnya menjadi dua shif jaga yakni pagi dan sore dengan intensitas kerja selama delapan jam, dimana dalam penugasannya nanti diatur Kepala UPT LLA Kuta Selatan," ujarnya.
Yuda mengatakan, Dishub Badung banyak merekrut tenaga kontrak, karena memang sangat dibutuhkan untuk membantu petugas kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas di kawasan yang menjadi tujuan destinasi wisata para pelancong dari berbagai belahan penjuru dunia. "Kapasitas Dishub hanya bersifat membantu mengatur lalu lintas dan kewenangannya masih menjadi tugas kepolisian. Bukan hanya pada saat lalu lintas sedang padat, personel Dishub rutin berjaga setiap hari secara bergiliran," katanya.
Untuk membantu mengatur arus lalu lintas di Badung Tengah dan Badung Utara, Dishub memiliki personel yang masih bertugas di Puspem Badung, dimana petugas ini sebelumnya membantu lalu lintas di Terminal Mengwi. *ant, asa
Terkait program pelatihan yang diberikan meliputi pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan, manajemen dan rekayasa arus lalu lintas dan materi lainnya yang diberikan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat.
Ia mengatakan, ratusan tenaga kontrak yang direkrut sejak tahun 2015 ini di bawah komando UPT LLA Badung Selatan, yang nantinya mengatur setiap pesimpangan jalan yang sering menjadi titik-titik kemacetan. "Jadi petugas Dishub yang kami kontrak ini nantinya akan kami bagi tugasnya menjadi dua shif jaga yakni pagi dan sore dengan intensitas kerja selama delapan jam, dimana dalam penugasannya nanti diatur Kepala UPT LLA Kuta Selatan," ujarnya.
Yuda mengatakan, Dishub Badung banyak merekrut tenaga kontrak, karena memang sangat dibutuhkan untuk membantu petugas kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas di kawasan yang menjadi tujuan destinasi wisata para pelancong dari berbagai belahan penjuru dunia. "Kapasitas Dishub hanya bersifat membantu mengatur lalu lintas dan kewenangannya masih menjadi tugas kepolisian. Bukan hanya pada saat lalu lintas sedang padat, personel Dishub rutin berjaga setiap hari secara bergiliran," katanya.
Untuk membantu mengatur arus lalu lintas di Badung Tengah dan Badung Utara, Dishub memiliki personel yang masih bertugas di Puspem Badung, dimana petugas ini sebelumnya membantu lalu lintas di Terminal Mengwi. *ant, asa
Komentar