Tahun Ini Sekolah Kejar Paket Diwajibkan UNBK
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini diwajibkan untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
SINGARAJA, NusaBali
Hal tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) tahun 2017 lalu. Dengan ketetapan itu sebanyak sembilan sekolah kejar paket di Buleleng akan menjalani UNBK. Meski dengan keterbatasan sarana utama berupa komputer lengkap dengan servernya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa mengaku siap menjalankan ketetapan itu.
“Tahun ini memang diwajibkan dan tidak masalah, meski masih terkendala sarana, siswa kejar paket nanti akan meminjam sarana di sekolah pelaksana UNBK terdekat,” kata dia. Ia pun menyakinkan jika keiikutsertaan siswa kejar paket dalam UNBK secara teknis tidak bermasalah. Sebagian besar siswa kejar paket juga saat ini sudah menguasai teknologi.
Untuk kelancaran dan kesiapan mental, mereka juga akan menjalani simulasi beberapa kali menjalang pelaksanaan ujian. Sehingga saat jadwal ujian tiba, mereka sudha siap secara mental dan fisik. Apalagi sebelumnya disebut Suyasa, Lima sekolah kejar paket sudah pernah menjalani UNBK pada tahun 2017 lalu.
Lima sekolah kejar paket itu meliputi di antaranya PKBM Widya Kumara, Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, PKBM Widya Dharma, Jalan Kresna, Kelurahan Kendran, Buleleng, PKBM Hasta Kria, Jalan Setia Budi, Kelurahan Penarukan, Buleleng, PKBM Tri Sila Widya karya, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, dan UPTD SKB Buleleng, Desa Pemaron, Buleleng. Kelimanya saat itu ditunjuk langsung oleh kementerian untuk mengikuti UNBK pada ujian tahap kedua di sekolah kejar paket. “Jadi yang lima ini sudah ada pengalaman sebelumnya, ini juga akan memperlancar sekolah yang bersangkutan untuk pelaksaan tahun ini,” imbuh dia. Sementara itu selain kendala fasilitas, jarak tempuh siswa PKBM ke tempat ujian terdekat dari pengalaman tahun lalu juga masih menjadi masalah. Disdikpora Buleleng mengaku akan menganalisa kembali kendala tersebut untuk dicarikan jalan keluarnya.*k23
“Tahun ini memang diwajibkan dan tidak masalah, meski masih terkendala sarana, siswa kejar paket nanti akan meminjam sarana di sekolah pelaksana UNBK terdekat,” kata dia. Ia pun menyakinkan jika keiikutsertaan siswa kejar paket dalam UNBK secara teknis tidak bermasalah. Sebagian besar siswa kejar paket juga saat ini sudah menguasai teknologi.
Untuk kelancaran dan kesiapan mental, mereka juga akan menjalani simulasi beberapa kali menjalang pelaksanaan ujian. Sehingga saat jadwal ujian tiba, mereka sudha siap secara mental dan fisik. Apalagi sebelumnya disebut Suyasa, Lima sekolah kejar paket sudah pernah menjalani UNBK pada tahun 2017 lalu.
Lima sekolah kejar paket itu meliputi di antaranya PKBM Widya Kumara, Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, PKBM Widya Dharma, Jalan Kresna, Kelurahan Kendran, Buleleng, PKBM Hasta Kria, Jalan Setia Budi, Kelurahan Penarukan, Buleleng, PKBM Tri Sila Widya karya, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, dan UPTD SKB Buleleng, Desa Pemaron, Buleleng. Kelimanya saat itu ditunjuk langsung oleh kementerian untuk mengikuti UNBK pada ujian tahap kedua di sekolah kejar paket. “Jadi yang lima ini sudah ada pengalaman sebelumnya, ini juga akan memperlancar sekolah yang bersangkutan untuk pelaksaan tahun ini,” imbuh dia. Sementara itu selain kendala fasilitas, jarak tempuh siswa PKBM ke tempat ujian terdekat dari pengalaman tahun lalu juga masih menjadi masalah. Disdikpora Buleleng mengaku akan menganalisa kembali kendala tersebut untuk dicarikan jalan keluarnya.*k23
Komentar