Pembalap Bali Diunggulkan
Pembalap NTB dan NTT masih belum begitu bagus prestasinya. Justru pembalap asal Bali masih terlalu kuat.
Kejurnas Grasstrack Region II
DENPASAR, NusaBali
Pembalap asal Bali diunggulkan mampu meraih juara di Kejurnas Grasstrack Region III Seri I dan Kejuaraan Terbuka Motorcross, di Sirkuit Wahana Bali Adrenaline, Jalan Mertasari, Sanur, Denpasar, pada 3-4 Februari. Mereka diprediksi mampu naik podium dan mengatasi rival dari daerah lainnya. Sebab khusus Grasstrack, dari pengalaman sebelumnya pembalap asal Pulau Dewata masih mendominasi dibandingkan pembalap asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur.
"Dari segi prestasi, khusus di Kejurnas Grasstrack, pembalap NTB dan NTT masih belum begitu bagus prestasinya. Karena pembalap asal Bali masih terlalu kuat. Jadi, secara kekuatan pembalap Bali masih diunggulkan di Grasstrack," ucap Panpel Kejurnas Grasstrack Region III seri I dan Kejuaraan Terbuka Motorcross, I Made Suartana di Denpasar Jumat (26/1).
Pria yang juga pengurus IMI Bali, Bidang Ketua Safety Riding Roda Dua itu mengatakan, untuk Kejurnas memang hanya diikuti tiga provinsi saja, yakni tuan rumah Bali, NTB, dan NTT. Sedangkan kejuaraan yang sifatnya terbuka untuk motorcross pesertanya untuk umum. Jadi, kategori kejuaraan terbuka untuk motorcross itu pesertanya ada pembalap asal Jawa ambil bagian.
Jika diakumulasi total, jumlah peserta nanti ada sekitar 250 starter. Dan, untuk tahun ini pesertanya juga mendekati seperti itu. Sebab, dari pengalaman setiap tahunnya, pesertanya hanya berkisar jumlah 250 orang saja. Khusus Kejurnas
Grasstrack pembalap jagoan asal Bali yang langganan naik podium yakni Komang Arya, Tona, dan Yamanai. Itu jagoan pembalap asal Bali, berasal dari tim pembalap Kota Denpasar.
Dia menyebut untuk Kejurnas Grasstrack seri selanjutnya seri 2, 3 dan IV nanti diambil pihak NTT dan NTB. Dan, terakhir seri V akan kembali Bali selaku tuan rumah. "Kami berharap peserta tetap bersaing dengan sportivitas," tegas I Made Suartana.
Jadwal mencoba lintasan sirkuit pada 3 Februari dan dilanjutkan babak penyisihan. Selanjutnya, tanggal 4 Februari sehari penuh para pembalap beradu kecepatan di lintasan. Bagi dia, manfaat positif untuk event ini, yakni penjaringan atlet balap yang dipersiapkan menuju PON Papua XX/2020.
Dia berharap muncul pembalap muda dan berbakat, untuk persiapan multi event empat tahunan nantinya. Apalagi, Pra PON akan dilakukan sebelum tahun 2020. Artinya itu persiapan sudah dekat untuk dapat memoles pembalap secara maksimal.*dek
Komentar