7 Anak Panti Terseret Ombak, 1 Tewas
Korban tewas Tya Amanda dan 6 anak Panti Asuhan Widya Asih lainnya terseret arus saat mandi di di Pantai Melaya, Jembrana
Pasutri Asal Arab Saudi Juga ‘Tenggelam’ di Pantai Pekutatan
NEGARA, NusaBali
Tujuh (7) anak Panti Asuhan Widya Asih Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana terseret ombak saat mandi di Pantai Melaya, Minggu (28/1) sore. Satu dari mereka tewas tenggelam, sementara 6 korban lagi dilarikan ke Puskesmas Melaya I dalam kondisi lemas.
Korban tewas dalam musibah maut di Pantai Melaya kawasan Banjar Melaya Pantai, Desa Melaya, Minggu sore sekitar pukul 16.00 Wita, adalah Tya Amanda, 14. Sedangkan 6 korban lainnya yang selamat dari maut dan harus mendapatklan perawatan, masing-masing Cristian Surya Dana Putra, 13, Masnu, 14, Jessica, 13, Yolanda, 15, Dodi Abdi, 14, dan I Gede Boni Saputra, 14.
Informasi di lapangan, musibah maut bermulai ketika 7 korban bersama puluhan anak-anak Panti Asuhan Widya Asih lainnya diajak pengasuhnya rekreasi ke Pantai Melaya, Minggu sore sekitar pukul 15.00 Wita. Rombongan dipimpin langsung Kepala Panti Asuhan Widya Asih, Made Suastina Adi. Begitu tiba di pantai, mereka sempat diajak bermaian bola. Satu jam kemudian, pukul 16.00 Wita, mereka mandi bersama di pantai tersebut.
Nah, 7 korban yang awalnya mandi di pinggiran, pilih semakin ke tengah laut. Tiba-tiba, terjadi petaka ketika 7 korban ini dihantam ombak besar. Mereka masih sempat teriak minta tolong kepada rekan-rekannya yang mandi di pinggir pantai.
Ketika berteriak minta tolong, 4 dari 7 korban, yakni Cristian Surya, Masnu, Yolanda, dan Dodi Abdi sempat berpegangan pada sebatang kayu yang mengapung. Sedangkan tiga korban lainnya, yakni Tya Amanda, Jessica, dan Gede Boni tidak mendapat pegangan. Untungnya, Jessica dan Gede Boni bisa berenang hingga akhirnya selamat sampai ke tepi pantai. Sebaliknya, korban Tya Amanda yang tidak bisa berenang, langsung tenggelam di laut.
Kepala Panti Asuhan Widya Asih, Made Suastina Adi, yang ikut mendampingi puluhan anak-anak asuhannya rekreasi ke Pantai Melaya, sempat berusaha memberikan pertolongan. Made Suastina bersama sejumlah anak-anak panti asuhan berenang ke tengah menggunakan ban dalam Truk yang mereka bawa dari Panti Asuhan Widya Asih. Mereka memberikan pelampung sterofoam kepada korban Jessica dan Gede Boni, sehingga keduanya berhasil ke tepi dengan selamat.
Sedangkan 4 korban lainnya yang berpegangan pada sebatang kayu, akhirnya diselamatkan nelayan sekitar. Demikian pula korban Tya Ananda yang tenggelam, berhasil dievakuasi nelayan ke tepi pantai dalam kondisi pigsan. Tya Amanda dan 6 korban terserat arus lainnya kemudian dilarikan ke Puskesmas Melaya I. Namun, setibanya di Puskesmas itu, korban Tya Amanda dinyatakan sudah meninggal dunia. Sementara 3 dari korban lainnya dirujuk ke UGD RSU Negara dalam kondisi lemas, yakni Jessica, Cristian, dan Yolanda. Sebaliknya, korban Gede Boni, Masnu, dan Dodi Abdi dibolehkan pulang usai dirawat di Puskesmas.
Kapolsek Melaya, Kompol I Ketut Narma, menyatakan korban Tya Amanda (anak panti asuhan asal Sulawesi) keburu meninggal saat dilarikan ke Puskemas. Sedangkan 6 korban lainnya selamat dari maut. “Diduga tujuh anak panti yang terseret arus ini mandi agak ke tengah laut. Menurut keterangan Kepala Panti Asuhan Widya Asih (Made Suastina Adi, Red), sebenarnya mereka sudah diingatkan agar tidak mandi terlalu di tengah. Tapi, namanya anak-anak, mereka tetap ingin coba-coba ke tengah,” jelas Kompol Ketut Narma saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Sementara itu, pada hari yang sama, Minggu kemarin, pasangan suami istri (pasutri) asal Arab Saudi, juga terseret arus di Pantai Pekutatan kawasam Banjar Dauh Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Mereka adalah Abdulsahkour Muhammed, 29, dan Alyas Sarah Majdi, 27. Beruntung, nyawa mereka bisa diselamatkan.
Pasutri asal Arab Saudi ini diketahui menginap di Hotel Kelapa Retreat kawasan Banjar Dauh Pangkung, Desa Pekutatan, sejak Sabtu (27/1). Rencananya, mereka akan check out, Selasa (30/1) besok. Minggu kemarin, keduanya mandi di pantai dekat tempatnya menginap, siang sekitar pukul 12.00 Wita. Baru 30 menit mandi, pasutri Arab Saudi ini malah terseret arus, sekitar pukul 12.30 Wita.
Pasturi yang nyaris tenggelam ini pun berteriak minta tolong sembari melambai-lambaikan tangannya dalam posisi saling berpelukan di tengah laut yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Peristiwa ini dilihat salah seorang karyawan hotel setempat, Herry Sutiawan, 26.
Begitu melihat dua tamunya terimbang-ambing di tengah laut, Herry Sutiawan, karyawan hotel asal Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, langsung memberikan pertolongan dengan berenang mengunakan papan selancar sembari membawa pelampung. Herry Sutiawan pun berhasil memberikan pelampung kepada kedua korban pasutri tersebut.
Setelah dituntun ke tepi, pasutri asal Arab Saudi ini kemudian dilarikan ke Puskesmas Pekutatan I. Selanjutnya, korban Abdulsahkour Mu-hammed dan Alyas Sarah Majdi dirujuk ke RS BaliMed Negara. “Mereka dirujuk ke sini (RS BaliMed Negara) sore sekitar pukul 15.30 Wita. Dari laporan petugas medis, saat datang, kondisi keduanya agak berat,” ungkap Direktur RS BaliMed Negara, dr Mulyani. *ode
Komentar