Soal USBN SD 10 Persen Esai
Format pembuatan soal ujian juga berubah. Tahun ini, 20-25 persen soal disiapkan pusat, 75-80 persen disiapkan oleh kelompok kerja guru (KKG).
MANGUPURA, NusaBali
Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang akan digelar pada April–Mei 2018 mendatang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kini menetapkan soal esai sebanyak 10 persen dari keseluruhan soal, sedangkan 90 persen adalah pilihan ganda.
Tak hanya format soal ujian yang berubah, pembuatan soal pun berubah. Tahun ajaran sebelumnya 25 soal dipersiapkan oleh pusat dan 75 persen oleh guru yang dikoordinasikan langsung Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sementara untuk tahun ini, 20-25 persen disiapkan pusat, dan 75-80 persen disiapkan oleh kelompok kerja guru (KKG).
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Made Mandi saat dikonfirmasi membenarkan ada perbedaan pada USBN untuk jenjang SD tahun ini. “Iya, ada perubahan. Kami juga mendapat informasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud,” ujar Mandi, Minggu (28/1).
Dengan adanya perubahan tersebut, pihaknya mengaku sudah menyosialisasikan kepada seluruh sekolah di Kabupaten Badung. “Untuk persiapan pemantapan sudah kami sosialiasikan hal ini kepada kepala sekolah,” tegas Mandi.
Untuk USBN SD tahun ini ada tiga mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sementara untuk ujian sekolah adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Keterampilan, serta Penjaskes dan Olahraga.
Mengenai teknis ujian, lanjut Mandi, masih menerapkan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP). “Hanya SMP yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), yang tingkat SD belum,” tandasnya. Berdasarkan data dari Disdikpora, jumlah keseluruhan SD di Kabupaten Badung sebanyak 291 sekolah. Rinciananya 249 adalah SD negeri dan 42 SD swasta.
Pada bagian lain, menghadapi pelaksanaan USBN maupun US tingkat SD, Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika berpesan agar proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan baik sesuai kurikulum yang diterapkan. Termasuk kegiatan penilaian dan evaluasi yang dilaksanakan oleh para guru terhadap peserta didiknya masing-masing.
“Jika semua sudah on the right track dalam hal ini guru sesuai tupoksinya sudah mengajar, melatih, dan membimbing peserta didik dengan baik dan benar, dan para siswa belajar dengan semangat, tidak ada yang perlu dicemaskan dengan ujian,” tandasnya. *asa
Tak hanya format soal ujian yang berubah, pembuatan soal pun berubah. Tahun ajaran sebelumnya 25 soal dipersiapkan oleh pusat dan 75 persen oleh guru yang dikoordinasikan langsung Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sementara untuk tahun ini, 20-25 persen disiapkan pusat, dan 75-80 persen disiapkan oleh kelompok kerja guru (KKG).
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Made Mandi saat dikonfirmasi membenarkan ada perbedaan pada USBN untuk jenjang SD tahun ini. “Iya, ada perubahan. Kami juga mendapat informasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud,” ujar Mandi, Minggu (28/1).
Dengan adanya perubahan tersebut, pihaknya mengaku sudah menyosialisasikan kepada seluruh sekolah di Kabupaten Badung. “Untuk persiapan pemantapan sudah kami sosialiasikan hal ini kepada kepala sekolah,” tegas Mandi.
Untuk USBN SD tahun ini ada tiga mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sementara untuk ujian sekolah adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Keterampilan, serta Penjaskes dan Olahraga.
Mengenai teknis ujian, lanjut Mandi, masih menerapkan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP). “Hanya SMP yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), yang tingkat SD belum,” tandasnya. Berdasarkan data dari Disdikpora, jumlah keseluruhan SD di Kabupaten Badung sebanyak 291 sekolah. Rinciananya 249 adalah SD negeri dan 42 SD swasta.
Pada bagian lain, menghadapi pelaksanaan USBN maupun US tingkat SD, Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika berpesan agar proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan baik sesuai kurikulum yang diterapkan. Termasuk kegiatan penilaian dan evaluasi yang dilaksanakan oleh para guru terhadap peserta didiknya masing-masing.
“Jika semua sudah on the right track dalam hal ini guru sesuai tupoksinya sudah mengajar, melatih, dan membimbing peserta didik dengan baik dan benar, dan para siswa belajar dengan semangat, tidak ada yang perlu dicemaskan dengan ujian,” tandasnya. *asa
Komentar