Sedang Nongkrong, ABG Dibacok
Ke-26 pelaku rata-rata usia sekolah, diduga hendak tawuran
BEKASI, NusaBali
Nasib malang menimpa Muhammad Jafar Sofyan Ali, pelajar di Kota Bekasi. Saat sedang nongkrong, dia dibacok sekelompok pemuda dini hari kemarin. "Kejadian dini hari tadi sekitar pukul 01.26 WIB, korban sedang nongkrong-nongkrong di TKP (Jalan Raya Seroja Depan Steam Motor Orange, Bekasi Utara) bersama delapan rekannya," ujar Kapolresta Bekasi, Kombes Indarto, Minggu (28/1) seperti dilansir detik.
Dikatakan Indarto, dari keterangan saksi korban bersama teman-temannya didatangi sekelompok pemuda tak dikenal. Tanpa alasan jelas, salah satu pelaku langsung menatang mereka. "Pelaku datang dan langsung membacok korban di bagian paha kiri. Akibatnya korban mengalami luka sobek sepanjang 4 Cm dengan 8 jahitan," ujarnya.
Indarto mengatakan setelah pembacokan, pelaku lari ke arah Pasar Bunggur. Polisi telah melakukan identifikasi dan meminta keterangan saksi. "Dari keterangan korban, pelaku merupakan warga asal Medan Satria," tuturnya
Kurang dari 24 Jam, Indarto mengatakan anggota berhasil amankan puluhan pelaku. Pihaknya masih mendalami motif para pelaku. "Hasil operasi Cipta kondisi semalam 26 pelaku pengeroyokan sajam di Bekasi utara telah diamankan. Pelaku rata-rata usia sekolah. (Motif) Masih dalam pemeriksaan, hasil sementara tawuran," ungkapnya.
Kelompok pelaku dan korban diduga memang hendak tawuran. "Kalau dari keterangan awal kan mereka datang memang sepertinya tawuran, jadi sudah ada undangan, ini dugaan kita," kata Indarto. Selain berdasarkan keterangan kelompok pelaku, dugaan itu muncul karena pelaku langsung membacok saat bertemu kelompok korban. Namun, polisi masih menyelidiki lebih jauh.
"Kita dalami lagi. Karena dia datang langsung 'eh lu', langsung bacok, berarti kan dia udah ada niatan. Hanya kita dalami, kalau niat begitu, si (kelompok) korban kenapa tidak banyakan, kok sedikit," ujarnya. Ke 26 orang itu masih diperiksa polisi di Mapolresta Bekasi. Para pelaku rata-rata pelajar SMA.
"Saat ini sedang dimintai keterangan, karena banyak jadi dimintai keterangan sama polsek dan polres gabungan, dari situ akan diketahui peran-perannya, langsung nanti kita gelar perkara, yang memenuhi 2 alat bukti nanti langsung kita jadikan tersangka dan ditahan," tuturnya.
Para orang tua dan pihak sekolah juga akan dipanggil polisi terkait masalah ini. "Anggota ada yang meriksa (pelaku), ada yang memberitahukan ke ortu. Nanti juga kalau tak cukup alat bukti dan harus dipulangkan misalnya 2 atau 3 orang, tetap orang tua akan saya hadirkan, tetap harus dijemput orangtuanya," Indarto.
Para orang tua dipanggil untuk membuat pernyataan akan membina anak-anaknya. Tidak hanya itu, para guru juga akan dipanggil. "Karena kan dini hari, anak-anak tanggung kumpul bawa celuruit kan nggak benar itu. Bahkan saya berniat guru dari para siswa itu akan saya panggil, mau yang tersangka mau yang tidak akan saya panggil, biar guru dan orang tua punya tanggung jawab moral. Sebagai antisipasi ke depan juga," ujarnya. *
Nasib malang menimpa Muhammad Jafar Sofyan Ali, pelajar di Kota Bekasi. Saat sedang nongkrong, dia dibacok sekelompok pemuda dini hari kemarin. "Kejadian dini hari tadi sekitar pukul 01.26 WIB, korban sedang nongkrong-nongkrong di TKP (Jalan Raya Seroja Depan Steam Motor Orange, Bekasi Utara) bersama delapan rekannya," ujar Kapolresta Bekasi, Kombes Indarto, Minggu (28/1) seperti dilansir detik.
Dikatakan Indarto, dari keterangan saksi korban bersama teman-temannya didatangi sekelompok pemuda tak dikenal. Tanpa alasan jelas, salah satu pelaku langsung menatang mereka. "Pelaku datang dan langsung membacok korban di bagian paha kiri. Akibatnya korban mengalami luka sobek sepanjang 4 Cm dengan 8 jahitan," ujarnya.
Indarto mengatakan setelah pembacokan, pelaku lari ke arah Pasar Bunggur. Polisi telah melakukan identifikasi dan meminta keterangan saksi. "Dari keterangan korban, pelaku merupakan warga asal Medan Satria," tuturnya
Kurang dari 24 Jam, Indarto mengatakan anggota berhasil amankan puluhan pelaku. Pihaknya masih mendalami motif para pelaku. "Hasil operasi Cipta kondisi semalam 26 pelaku pengeroyokan sajam di Bekasi utara telah diamankan. Pelaku rata-rata usia sekolah. (Motif) Masih dalam pemeriksaan, hasil sementara tawuran," ungkapnya.
Kelompok pelaku dan korban diduga memang hendak tawuran. "Kalau dari keterangan awal kan mereka datang memang sepertinya tawuran, jadi sudah ada undangan, ini dugaan kita," kata Indarto. Selain berdasarkan keterangan kelompok pelaku, dugaan itu muncul karena pelaku langsung membacok saat bertemu kelompok korban. Namun, polisi masih menyelidiki lebih jauh.
"Kita dalami lagi. Karena dia datang langsung 'eh lu', langsung bacok, berarti kan dia udah ada niatan. Hanya kita dalami, kalau niat begitu, si (kelompok) korban kenapa tidak banyakan, kok sedikit," ujarnya. Ke 26 orang itu masih diperiksa polisi di Mapolresta Bekasi. Para pelaku rata-rata pelajar SMA.
"Saat ini sedang dimintai keterangan, karena banyak jadi dimintai keterangan sama polsek dan polres gabungan, dari situ akan diketahui peran-perannya, langsung nanti kita gelar perkara, yang memenuhi 2 alat bukti nanti langsung kita jadikan tersangka dan ditahan," tuturnya.
Para orang tua dan pihak sekolah juga akan dipanggil polisi terkait masalah ini. "Anggota ada yang meriksa (pelaku), ada yang memberitahukan ke ortu. Nanti juga kalau tak cukup alat bukti dan harus dipulangkan misalnya 2 atau 3 orang, tetap orang tua akan saya hadirkan, tetap harus dijemput orangtuanya," Indarto.
Para orang tua dipanggil untuk membuat pernyataan akan membina anak-anaknya. Tidak hanya itu, para guru juga akan dipanggil. "Karena kan dini hari, anak-anak tanggung kumpul bawa celuruit kan nggak benar itu. Bahkan saya berniat guru dari para siswa itu akan saya panggil, mau yang tersangka mau yang tidak akan saya panggil, biar guru dan orang tua punya tanggung jawab moral. Sebagai antisipasi ke depan juga," ujarnya. *
Komentar