Di DTW Bedugul Akan Dibangun Pasar Oleh–oleh
Objek wisata milik Pemerintah Kabupaten Tabanan yakni Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul kembali memperoleh anggaran dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 2,47 miliar.
TABANAN, NusaBali
Dana sebesar ini rencananya akan dimanfaatkan untuk membangun pasar oleh-oleh yang menjual makanan lokal khas Tabanan. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan I Made Yasa, menjelaskan saat ini masih dalam tahap mencari konsultan untuk membuat desain seperti apa bangunan pasar yang akan dibuat. Selanjutnya, proses lelang. “Saat ini konsultan tengah dicari untuk membuat desain,” ujarnya, Minggu (28/1).
Dikatakannya, dana sebesar itu selain untuk membuat pasar oleh-oleh, juga akan digunakan pembangunan toilet berstandar internasional, serta akan digunakan penambahan sarana parkir. “Bertahap dulu, untuk penyempurnaan penataan DTW Bedugul milik Pemkab Tabanan,” imbuh Yasa.
Yasa mengungkapkan, pasar oleh-oleh ketika sudah berdiri direncanakan akan menjual produk lokal khas Tabanan. Terutama hasil BUMDes, BUMDA yang dihasilkan oleh petani. Sehingga ini juga dapat memberikan gairah petani untuk lebih semangat dalam mengolah hasil kebun dan pertaniannya. “Banyak BUMDes sudah terkenal seperti Leak Coffee, dan lainnya, nanti akan diseleksi kembali agar memberikan prospek bagus di pasaran,” jelasnya.
Menurut Yasa, karena selama ini objek wisata tersebut vakum tidak ada yang mengelola, rencanya DTW Bedugul akan dikelola oleh Pemkab Tabanan melalui Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS). “Pelan-pelan saja dulu, masih banyak yang akan didata seperti jalan masuk, taman juga perlu ditata agar pengunjung betah,” tegasnya. Pembangunan pasar oleh–oleh ini rencananya dimulai pada Juni 2018 mendatang. *d
Dikatakannya, dana sebesar itu selain untuk membuat pasar oleh-oleh, juga akan digunakan pembangunan toilet berstandar internasional, serta akan digunakan penambahan sarana parkir. “Bertahap dulu, untuk penyempurnaan penataan DTW Bedugul milik Pemkab Tabanan,” imbuh Yasa.
Yasa mengungkapkan, pasar oleh-oleh ketika sudah berdiri direncanakan akan menjual produk lokal khas Tabanan. Terutama hasil BUMDes, BUMDA yang dihasilkan oleh petani. Sehingga ini juga dapat memberikan gairah petani untuk lebih semangat dalam mengolah hasil kebun dan pertaniannya. “Banyak BUMDes sudah terkenal seperti Leak Coffee, dan lainnya, nanti akan diseleksi kembali agar memberikan prospek bagus di pasaran,” jelasnya.
Menurut Yasa, karena selama ini objek wisata tersebut vakum tidak ada yang mengelola, rencanya DTW Bedugul akan dikelola oleh Pemkab Tabanan melalui Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS). “Pelan-pelan saja dulu, masih banyak yang akan didata seperti jalan masuk, taman juga perlu ditata agar pengunjung betah,” tegasnya. Pembangunan pasar oleh–oleh ini rencananya dimulai pada Juni 2018 mendatang. *d
1
Komentar