nusabali

Asita Bali Bidik Wisman ASEAN

  • www.nusabali.com-asita-bali-bidik-wisman-asean

Kedekatan wilayah menjadi potensi wisatawan asal Negara ASEAN untuk mengunjungi Bali yang selama ini banyak mengundang turis Malaysia.

DENPASAR, NusaBali

Prosentase wisman asal negara-negara ASEAN yang berwisata ke Bali  terbilang masih kecil. Total kunjungan wisman dari Negara kawasan Asia Tenggara ke Bali pada tahun 2017,  hanya 426.151 orang (7,40 persen) dari total 5.680.237 wisman yang datang ke Bali. Padahal ASEAN merupakan salah satu pasar potensial pariwisata Bali (Indonesia).

Karena itulah komponen pariwisata di Bali, berupaya memanfaatkan momen-momen yang ada untuk mengundang lebih banyak wisman asal ASEAN. Salah satu lewat ATF (ASEAN Tourism Forum ) yang digelar di Chiangmai (Thailand) pada 24-26 Januari lalu.  

Ketua DPD Asita Bali I Ketut  Ardana mengatakan ATF merupakan ajang promosi  wisata bagi negara-negara anggota ASEAN yang digelar bergilir setiap tahun. Masing-masing delegasi mempromosikan  produk unggulan sektor pariwisata. Indonesia, termasuk Bali memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan  potensi wisatanya, utnuk menggaet lebih banyak wisman asal ASEAN.  

“Dari sepuluh negara ASEAN, baru Malaysia yang masuk sepuluh besar negara asal wisman yang datang ke Bali,” ungkap Ardana. Sedang wisman asal negara Asean lainnya, berada di bawa sepuluh besar.

Kata Ardana, upaya merayu wisman ASEAN tersebut , selain mempromosikan potensi pariwisata yang ada, keindahan alam dan keunikan budaya,  dalam  ATF tersebut  Bali atau Indonesia  siap menjelaskan bagaimana soal isu Gunung Agung.  “ Namun tidak tidak ada yang spesifik menanyakan soal Gunung Agung,” ungkap Ardana.

Menurutnya, delegasi dan masing-masing peserta ATF rata-rata sudah tahu informasi apa-apa yang telah dilakukan Pemerintah dan masyarakat terkait penanganan isu Gunung Agung. “Rata-rata mereka sudah tahu,”  lanjut Ardana. Namun kalau pun ada yang menanyakan secara khusus, sesungguhnya Ardana mengatakan delegasi Bali (Indonesia) sudah siap. “Kita akan jelaskan sebagaimana SOP mitigasi yang sudah direncanakan BTH (Bali Tourism Hospitality),” jelas Ardana.

Tak hanya dari negara ASEAN, operator perjalanan wisata Indonesia juga melihat India sebagai pasar yang potensial. “India kami lihat kan juga pasar besar,” jelas Ardana. Data menunjukkan jumlah wisman asal India ke Bali memang menunjukkan tren meningkat. Sebagai gambaran, kunjungan wisman India pada Januari- November 2016 154.345 orang. Terus Januari- November 2017,naik menjadi 243.638 (naik 48 persen), yang merupakan kenaikan tertinggi dari 10 besar asal wisman yang datang ke Bali. Posisi India ketiga setelah China dan Australia.

ATF  tak hanya dihadiri delegasi dari kalangan pengusaha biro perjalanan wisata (travel)  tetapi juga dari komponen lain, seperti dari perhotelan yang kesemuanya  dikoordinasikan pihak Kemenpar.  *K17

Komentar