Saat Pentas, Seniman Harus Sampaikan Pesan
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali lanjutkan sosialisasi tema Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018 ‘Teja Dharmaning Kauripan, Api Spirit Penciptaan’ kepada para seniman yang ada di Bangli dan Gianyar, Selasa (30/1).
Jelang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018
DENPASAR, NusaBali
Sosialisasi ini dilakukan agar ada pemahaman persepsi tentang tema yang diangkat. “Secara bergiliran kami berkeliling ke sembilan kabupaten/kota dalam beberapa hari ini, untuk sosialisasi tema PKB 2018 dengan menghadirkan para seniman, terutama para penggarap seni, pembina seni, dan perwakilan sekaa-sekaa (kelompok) seni,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Selasa kemarin.
PKB ke-40 tahun 2018 akan berlangsung mulai 16 Juni selama sebulan penuh. Tema yang diangkat menurut Dewa Beratha, sesungguhnya dapat dimaknai dari dua aspek, yakni secara sekala (fisik) maupun niskala (rohani). Secara sekala, kehidupan masyarakat tentu sangat tergantung dengan api, seperti api yang digunakan untuk memasak, maupun api dalam artian energi sebagai sumber lisrik. Sedangkan dari sisi niskala (rohani), hendaknya dimaknai agar manusia bisa mengendalikan api atau energi dalam dirinya.
“Jika kita lihat upacara keagamaan Hindu di Bali juga tidak bisa dilepaskan dari simbol api. Pemuliaan mengenai api juga telah tertuang dalam pelbagai cerita Hindu. Sedangkan api dalam diri jika tidak bisa dikendalikan, maka akan menjadi pemicu kemarahan. Sebaliknya, kalau dapat dikendalikan (dengan menghidupkan cakra dalam diri) maka bisa menimbulkan kekuatan kepada manusia,” katanya.
Dewa Beratha berharap, tema tidak hanya bisa tertuang dalam garapan seni, melainkan bisa menambah pula pemahaman masyarakat terkait nilai-nilai pendidikan dalam PKB. “Selain sebagai wahana untuk pelestarian, pengembangan dan pembinaan seni, serta penciptaan seni baru, harapannya PKB juga sekaligus bisa memberikan proses pencerahan dan pendidikan masyarakat lewat garapan maupun tarian yang disampaikan,” harapnya. “Karena itu, kami berharap pada tema PKB kali ini para penggarap bisa menyampaikan pesan bagaimana manfaat api dan cara manusia memuliakan api, baik melalui tetabuhan, tarian, serta mengangkat cerita dari sastra Bali yang berkaitan dengan api,” imbuhnya.
Disbud Bali menuntaskan sosialisasi tema PKB yang dimulai dari 18-30 Januari 2018. Rencananya, setelah sosialisasi, Pemprov Bali akan menindaklanjuti pembinaan teknis implementasi tema ke dalam garapan. *ind
DENPASAR, NusaBali
Sosialisasi ini dilakukan agar ada pemahaman persepsi tentang tema yang diangkat. “Secara bergiliran kami berkeliling ke sembilan kabupaten/kota dalam beberapa hari ini, untuk sosialisasi tema PKB 2018 dengan menghadirkan para seniman, terutama para penggarap seni, pembina seni, dan perwakilan sekaa-sekaa (kelompok) seni,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Selasa kemarin.
PKB ke-40 tahun 2018 akan berlangsung mulai 16 Juni selama sebulan penuh. Tema yang diangkat menurut Dewa Beratha, sesungguhnya dapat dimaknai dari dua aspek, yakni secara sekala (fisik) maupun niskala (rohani). Secara sekala, kehidupan masyarakat tentu sangat tergantung dengan api, seperti api yang digunakan untuk memasak, maupun api dalam artian energi sebagai sumber lisrik. Sedangkan dari sisi niskala (rohani), hendaknya dimaknai agar manusia bisa mengendalikan api atau energi dalam dirinya.
“Jika kita lihat upacara keagamaan Hindu di Bali juga tidak bisa dilepaskan dari simbol api. Pemuliaan mengenai api juga telah tertuang dalam pelbagai cerita Hindu. Sedangkan api dalam diri jika tidak bisa dikendalikan, maka akan menjadi pemicu kemarahan. Sebaliknya, kalau dapat dikendalikan (dengan menghidupkan cakra dalam diri) maka bisa menimbulkan kekuatan kepada manusia,” katanya.
Dewa Beratha berharap, tema tidak hanya bisa tertuang dalam garapan seni, melainkan bisa menambah pula pemahaman masyarakat terkait nilai-nilai pendidikan dalam PKB. “Selain sebagai wahana untuk pelestarian, pengembangan dan pembinaan seni, serta penciptaan seni baru, harapannya PKB juga sekaligus bisa memberikan proses pencerahan dan pendidikan masyarakat lewat garapan maupun tarian yang disampaikan,” harapnya. “Karena itu, kami berharap pada tema PKB kali ini para penggarap bisa menyampaikan pesan bagaimana manfaat api dan cara manusia memuliakan api, baik melalui tetabuhan, tarian, serta mengangkat cerita dari sastra Bali yang berkaitan dengan api,” imbuhnya.
Disbud Bali menuntaskan sosialisasi tema PKB yang dimulai dari 18-30 Januari 2018. Rencananya, setelah sosialisasi, Pemprov Bali akan menindaklanjuti pembinaan teknis implementasi tema ke dalam garapan. *ind
1
Komentar