nusabali

Hujan, Warga Dilarang Kunjungi Taman 'Korea'

  • www.nusabali.com-hujan-warga-dilarang-kunjungi-taman-korea

Ke depan, selain pemasangan plang peringatan juga sudah digagas untuk pengadaan peringatan dengan menggunakan sistem elektronik.

Antisipasi Hal Tak Diinginkan Saat Tukad Badung Meluap


DENPASAR, NusaBali
Taman Kumbasari atau beken disebut Taman ‘Korea’ di Tukad Badung yang terletak di kawasan Pasar Kumbasari dan Pasar Badung di Jalan Gajah Mada, Denpasar akan terendam jika air sungai tersebut sedang meluap. Untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Denpasar memasang dua rambu pada pintu masuk dari arah Pasar Kumbasari dan Pasar Badung yang berisi larangan berkunjung saat hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap.

Pasca rampung pengerjaannya proyek penataan dengan anggaran Rp 5 miliaran ini tercatat sudah 5 kali mengalami luapan yang disebabkan hujan deras yang melanda kawasan Denpasar dan sekitarnya. Akibatnya, Tukad Badung yang sudah tertata tenggelam.

Kabid Pengairan PUPR Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Putra Sanjaya saat ditemui di sela peresmian proyek penataan Tukad Badung, Rabu (31/1) mengatakan pihaknya memasang dua Plang pada pintu masuk ke Tukad Badung tersebut karena hingga saat ini belum ada solusi untuk mengantisipasi sungai yang meluap. Sebab, kata Ngurah Putra posisi Tukad Badung sebagai pembuangan akhir akan selalu menerima luapan air saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Denpasar ditambah banjir dari hulu, yakni di wilayah Kabupaten Badung.

Antisipasi yang dilakukan lanjut Ngurah Putra satu-satunya hanyalah memasang tanda larangan. Kendati mengacu pada penataan sungai di Korea, hingga kini pihaknya tidak bisa mengikuti sepenuhnya apalagi menanggulangi banjir. Karena kata Ngurah Putra, sungai di Korea memiliki bendungan tersendiri untuk menangkal banjir yang ada di hulu. Namun, Denpasar tidak bisa mengikuti itu karena tidak memiliki lahan yang cukup untuk pembuatan bendungan. Kepadatan penduduk di pinggiran sungai juga tidak memungkinkan untuk melakukan sodetan.

Untuk itu, kedepannya kata Ngurah Putra, antisipasinya selain melakukan pemasangan plang peringatan juga sudah digagas untuk pengadaan peringatan dengan menggunakan sistem elektronik. Di mana, sistem tersebut akan memberikan kode berupa bunyi sirine ketika air dengan intensitas tinggi dari hulu menuju tukad Badung. Bahkan, untuk saat ini kata Ngurah Putra, pihaknya juga sudah menerjunkan 8 personel tim cepat tanggap yang akan melakukan pemeliharaan setiap hari di Tukad Badung," tandasnya. *m

Komentar