Rumah Singgah Fasilitasi Siswa Daerah Terisolir
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, tahun ini berencana akan merehabilitasi satu mess guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Mess guru itu akan disulap menjadi ‘rumah singgah’ untuk siswa yang berasal dari Banjar Dinas Ceblong yang selama ini terhambat akses menuju sekolah, karena terputusnya jembatan akibat bencana setahun lalu.
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa, ditemui Rabu (31/1) kemarin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 juta untuk proses rehabilitasi mess guru. Rumah singgah itu nantinya akan dimanfaatkan oleh siswa dari daerah terkendala akses. Sehingga mereka dapat sekolah setiap harinya tanpa kendala.
“Selama ini mereka ke sekolah masih melewati tebing yang curam dengan jarak tempuh jauh dan snagat berbahaya, seteah rumah singgah ini selesai mereka akan tidur di sana selama hari sekolah,” kata dia. Selain menyediakan tempat, rumah singgah ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur, meja belajar dan lemari termasuk uang makan sehari-hari.
Mereka nanti akan tinggal di sana seizin orang tua pada hari sekolah. Saat Sabtu dan Minggu mereka pun dipersilakan pulang ke rumah dan kembali pada Minggu sore. Pemanfaatan mess sebagai rumah singgah Disdikpora juga akan diawasi langsung oleh petugas yang tinggal di sana, untuk mengontrol kegiatan mereka setiap harinya.
Suyasa juga mengatakan rumah singgah yang nanti dibuatnya berkapasitas sampai 10 orang, yang dikhususkan untuk siswa yang berasal dari Banjar Dinas Ceblong. Rencana pengadaan rumah singgah itu kini sedang memilih lokasi SD yang terdekat dengan Banjar Dinas Ceblong.
Ia pun berharap dengan adanya rumah singgah ini dapat menjawab seluruh persoalan pendidikan di Kabupatenn Buleleng yang sanagt beragam. Hal itu juga disebut upaya menekan angka anak putus sekolah. “Karena kalau dibantu sepeda atau dana tidak bisa juga karena akses jalan mereka tidak punya, ya kita tawarkan solusi ini,” imbuh dia.
Pihaknya pun mengaku akan melakukan hal yang sama jika tahun ajaran baru 2018/2019 ditemukan siswa yang mengalami kesulitan yang sama di daerah Buleleng lainnya. Sehingga seluruh anak-anak di Buleleng yang merupakan warga negara Indonesia mendapatkan hak mereka memperoleh pendidikan.*k23
Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa, ditemui Rabu (31/1) kemarin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 juta untuk proses rehabilitasi mess guru. Rumah singgah itu nantinya akan dimanfaatkan oleh siswa dari daerah terkendala akses. Sehingga mereka dapat sekolah setiap harinya tanpa kendala.
“Selama ini mereka ke sekolah masih melewati tebing yang curam dengan jarak tempuh jauh dan snagat berbahaya, seteah rumah singgah ini selesai mereka akan tidur di sana selama hari sekolah,” kata dia. Selain menyediakan tempat, rumah singgah ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur, meja belajar dan lemari termasuk uang makan sehari-hari.
Mereka nanti akan tinggal di sana seizin orang tua pada hari sekolah. Saat Sabtu dan Minggu mereka pun dipersilakan pulang ke rumah dan kembali pada Minggu sore. Pemanfaatan mess sebagai rumah singgah Disdikpora juga akan diawasi langsung oleh petugas yang tinggal di sana, untuk mengontrol kegiatan mereka setiap harinya.
Suyasa juga mengatakan rumah singgah yang nanti dibuatnya berkapasitas sampai 10 orang, yang dikhususkan untuk siswa yang berasal dari Banjar Dinas Ceblong. Rencana pengadaan rumah singgah itu kini sedang memilih lokasi SD yang terdekat dengan Banjar Dinas Ceblong.
Ia pun berharap dengan adanya rumah singgah ini dapat menjawab seluruh persoalan pendidikan di Kabupatenn Buleleng yang sanagt beragam. Hal itu juga disebut upaya menekan angka anak putus sekolah. “Karena kalau dibantu sepeda atau dana tidak bisa juga karena akses jalan mereka tidak punya, ya kita tawarkan solusi ini,” imbuh dia.
Pihaknya pun mengaku akan melakukan hal yang sama jika tahun ajaran baru 2018/2019 ditemukan siswa yang mengalami kesulitan yang sama di daerah Buleleng lainnya. Sehingga seluruh anak-anak di Buleleng yang merupakan warga negara Indonesia mendapatkan hak mereka memperoleh pendidikan.*k23
Komentar