Polisi Masih Tunggu Hasil Observasi
Kasus Anak Bacok Ibu Kandung
BANGLI, NusaBali
Penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan Ni Nyoman Pastini, 33, terhadap ibu Ni Nyoman Tutur, 67, masih terus berlanjut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil observasi Nyoman Pastini di RSJ Provinsi Bali di Bangli. Hal tersebut diungkapkan Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, Rabu (31/1).
Dijelaskan hasil observasi Nyoman Pastini asal Banjar/Desa Belancan, Kecamatan, Kintamani, Bangli, akan menjadi dasar, untuk kelanjutan proses hukumnya. "Yang bersangkutan masih menjalani observasi, memastikan apakah pelaku saat menganiaya ibu dalam keadaan sadar atau tidak," sebutnya. AKP Sulhadi menyampaikan nantinya akan melakukan koordinasi dengan Jaksa, untuk kelajutan proses hukum.
"Kami tetap melakukan penyidikan dan penyelidikan, sampai ada kepastian dari rumah sakit, yang bersangkutan benar-benar gila. "Bila benar gila, kami SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) karena pelaku tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya kerena gila," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah Prebekel Desa Belancan I Ketut Mendra terkait penanganan Ni Nyoman Pastini menyampaikan yang bersangkutan sudah lama menderita gangguan jiwa, sempat dirawat di RSJ Bangli, namun sudah lama tidak berlanjut pengobatan. Pihaknya tidak tahu pasti kenapa pengobatan tidak dilanjutkan oleh pihak keluarga. Diketahui baru kali ini Pastini sampai melukai ibunya sendiri. "Kalau kumat biasa dia nyambit rumput, bahkan sapi tetangga juga dicarikan rumput, kalau musim panen, jeruk tetangga ikut dipanen, tapi Ia tidak sampai menyakiti orang lain," sebutnya.
Disampaikan pula bahwa panam dari Nyoman Pastini yakni I Ketut Ruat juga ada yang mengalami gangguan kejiwaan, namun kini kondisi sudah normal karena rutin berobat. "Kalau sudah tidak enak tidur, pamanya langsung pergi ke RSJ untuk berobat, dia sudah tahu ciri-ciri bila kumat," ungkapnya. Sementara itu tindakan dari Desa hanya bisa membantu pengurusan BPJS, mengingat yang bersangkutan tidak tergolong keluarga miskin.
Kemudian untuk keluarga Pastini BPJS sudah diurus langsung oleh kerabatnya. Dipastikan warga setempat tidak ada yang mengucilkan, warga justru turut memberikan perhatian. "Bila Pastini dilihat jalan sendiri, warga pasti menghubungi keluarganya agar segera dijemput. Khawatir pergi terlalu jauh, yang bersangkutan sakit," imbuhnya seraya mengatakan prajuru ikut berperan untuk melakukan pengawasan bila terjadi sesuatu cepat penanganan. Sementara korban Ni Nyoman Tutur yang dirawat di RS BMC bangli, kondisi semakin membaik. *e
Penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan Ni Nyoman Pastini, 33, terhadap ibu Ni Nyoman Tutur, 67, masih terus berlanjut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil observasi Nyoman Pastini di RSJ Provinsi Bali di Bangli. Hal tersebut diungkapkan Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, Rabu (31/1).
Dijelaskan hasil observasi Nyoman Pastini asal Banjar/Desa Belancan, Kecamatan, Kintamani, Bangli, akan menjadi dasar, untuk kelanjutan proses hukumnya. "Yang bersangkutan masih menjalani observasi, memastikan apakah pelaku saat menganiaya ibu dalam keadaan sadar atau tidak," sebutnya. AKP Sulhadi menyampaikan nantinya akan melakukan koordinasi dengan Jaksa, untuk kelajutan proses hukum.
"Kami tetap melakukan penyidikan dan penyelidikan, sampai ada kepastian dari rumah sakit, yang bersangkutan benar-benar gila. "Bila benar gila, kami SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) karena pelaku tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya kerena gila," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah Prebekel Desa Belancan I Ketut Mendra terkait penanganan Ni Nyoman Pastini menyampaikan yang bersangkutan sudah lama menderita gangguan jiwa, sempat dirawat di RSJ Bangli, namun sudah lama tidak berlanjut pengobatan. Pihaknya tidak tahu pasti kenapa pengobatan tidak dilanjutkan oleh pihak keluarga. Diketahui baru kali ini Pastini sampai melukai ibunya sendiri. "Kalau kumat biasa dia nyambit rumput, bahkan sapi tetangga juga dicarikan rumput, kalau musim panen, jeruk tetangga ikut dipanen, tapi Ia tidak sampai menyakiti orang lain," sebutnya.
Disampaikan pula bahwa panam dari Nyoman Pastini yakni I Ketut Ruat juga ada yang mengalami gangguan kejiwaan, namun kini kondisi sudah normal karena rutin berobat. "Kalau sudah tidak enak tidur, pamanya langsung pergi ke RSJ untuk berobat, dia sudah tahu ciri-ciri bila kumat," ungkapnya. Sementara itu tindakan dari Desa hanya bisa membantu pengurusan BPJS, mengingat yang bersangkutan tidak tergolong keluarga miskin.
Kemudian untuk keluarga Pastini BPJS sudah diurus langsung oleh kerabatnya. Dipastikan warga setempat tidak ada yang mengucilkan, warga justru turut memberikan perhatian. "Bila Pastini dilihat jalan sendiri, warga pasti menghubungi keluarganya agar segera dijemput. Khawatir pergi terlalu jauh, yang bersangkutan sakit," imbuhnya seraya mengatakan prajuru ikut berperan untuk melakukan pengawasan bila terjadi sesuatu cepat penanganan. Sementara korban Ni Nyoman Tutur yang dirawat di RS BMC bangli, kondisi semakin membaik. *e
Komentar