Jembatan Penghubung Dua Desa Putus
Warga dari dua desa, Desa Baturiti dan Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, tidak ada yang terisolasi. Tetapi warga harus memutar dengan jarak tempuh menjadi lebih.
TABANAN NusaBali
Jembatan penghubung antara Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti dengan Banjar Titi Galar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, putus pada Kamis (1/2) dini hari. Meskipun tidak ada warga yang terisolasi, tetapi dengan putusnya jembatan alternatif ini, membuat masyarakat harus putar arah sejauh 1,5 kilometer. Jembatan putus karena terjangan air dari bawah jembatan yang meluap.
Perbekel Desa Baturiti I Ketut Matra, menjelaskan jembatan yang terbuat dari beton ini putus Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Lokasi tepatnya ada di Banjar Baturiti Kaja, Desa/Kecamatan Baturiti atau 50 meter ke barat dari Pasar Sayur Baturiti. “Jembatan putus diketahui warga sekitar pukul 07.00 Wita saat akan beraktivitas,” ungkap Matra, kemarin.
Dikatakannya, jembatan dengan panjang 15 meter dan lebar 7 meter ini terbuat dari beton. Beberapa tahun lalu sempat rusak dan direnovasi oleh warga dengan dana swadaya. “Mereka menambah aspal di atas jembatan itu, posisinya ditumpuk,” imbuh Matra.
Diakuinya, jembatan ini merupakan jalur alternatif warga Banjar Baturiti Kaja menuju Desa Bangli, Kecamatan Baturiti. Juga jalan alternatif bagi warga Desa Bangli menuju Baturiti terutama yang akan berbelanja ke Pasar Sayur Baturiti.
Akibat putusnya jembatan ini, warga dari Banjar Baturiti Kaja yang akan ke Desa Bangli harus putar arah ke utara menuju Banjar Pekarangan tembus ke Restoran Mutiara Sari atau memutar sepanjang 1 kilometer, begitu pula sebaliknya warga Desa Bangli yang hendak ke Desa Baturiti.
Sementara jika memutar ke arah selatan juga bisa, namun jarak tempuhnya lebih jauh, yakni sekitar 1,5 kilometer. “Jadi yang ke arah selatan agak jauh, namun warga kami tidak ada yang terisolasi,” jelas Matra.
Dirinya sudah melaporkan hal ini ke BPBD Tabanan dan Dinas PU Tabanan untuk penanganan lebih lanjut. “Karena ini jalan alternatif kami berharap segera ditangani dan ada tindakan lebih lanjut,” harapnya.
Kepala Dinas PU Tabanan I Made Yudiana mengatakan tim teknis sudah mengecek ke lokasi di Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti, Tabanan. Memang kondisi jembatan sudah putus total karena air di bawah jembatan meluap dan debit air besar akibar hujan mengguyur pada Rabu malam. “Kami sudah cek, dan kondisinya benar-benar putus,” ujarnya.
Diakuinya jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, oleh karena itu pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Bapelitbang terkait pembangunan kembali jembatan. “Mudah-mudahan 2018 ini jembatan sudah bisa dibangun,” tandas Yudiana.
Sementara itu, hujan deras memicu pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik. Tanah longsor dan air meluap di depan Kantor Perbekel Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Rabu (31/1) malam. Akibatnya jalur Denpasar – Singaraja via Baturiti, Tabanan sempat macet karena jalan tertimbun lumpur.
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita, mengatakan longsor dan air meluap di depan Kantor Desa Candikuning sudah ditangani Rabu malam oleh 10 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Tabanan. “Kami lakukan evakuasi dengan alat berat dari provinsi, yang kebetulan stand by di Baturiti,” ujarnya.
Air sungai meluap di depan kantor desa karena tersumbat oleh kayu yang datang dari hutan akibat hujan deras sejak Rabu malam. “Macet panjang tidak terjadi, karena kendaraan masih bisa lewat namun harus waspada karena jalan licin,” tegas Sucita.
Sedangkan tanah longsor yang menutup Beji Pura Puncak Kembang Rejasa Mertasari, Banjar Kikik, Desa Geluntung, Kecamatan Marga terjadi Rabu (31/1) sekitar pukul 03.00 Wita. Material pun sudah dapat disingkirkan.
Dan terakhir rumah warga I Wayan Muliarta, 51, asal Banjar Tangis, Desa Pajahan, Kecamatan Pupuan tertimpa pohon berdiameter 80 centimeter. Akibatnya rumah berukuran 6 x 5 meter rusak berat di bagian atap. Hingga atap yang terbuat dari asbes pecah serta 10 batang usuk patah. “Tidak sampai ada korban jiwa,” kata Sucita. “Saya harapkan masyarakat waspada dan ketika terjadi bencana harap melapor ke BPBD Tabanan,” tandas Sucita. *d
Perbekel Desa Baturiti I Ketut Matra, menjelaskan jembatan yang terbuat dari beton ini putus Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Lokasi tepatnya ada di Banjar Baturiti Kaja, Desa/Kecamatan Baturiti atau 50 meter ke barat dari Pasar Sayur Baturiti. “Jembatan putus diketahui warga sekitar pukul 07.00 Wita saat akan beraktivitas,” ungkap Matra, kemarin.
Dikatakannya, jembatan dengan panjang 15 meter dan lebar 7 meter ini terbuat dari beton. Beberapa tahun lalu sempat rusak dan direnovasi oleh warga dengan dana swadaya. “Mereka menambah aspal di atas jembatan itu, posisinya ditumpuk,” imbuh Matra.
Diakuinya, jembatan ini merupakan jalur alternatif warga Banjar Baturiti Kaja menuju Desa Bangli, Kecamatan Baturiti. Juga jalan alternatif bagi warga Desa Bangli menuju Baturiti terutama yang akan berbelanja ke Pasar Sayur Baturiti.
Akibat putusnya jembatan ini, warga dari Banjar Baturiti Kaja yang akan ke Desa Bangli harus putar arah ke utara menuju Banjar Pekarangan tembus ke Restoran Mutiara Sari atau memutar sepanjang 1 kilometer, begitu pula sebaliknya warga Desa Bangli yang hendak ke Desa Baturiti.
Sementara jika memutar ke arah selatan juga bisa, namun jarak tempuhnya lebih jauh, yakni sekitar 1,5 kilometer. “Jadi yang ke arah selatan agak jauh, namun warga kami tidak ada yang terisolasi,” jelas Matra.
Dirinya sudah melaporkan hal ini ke BPBD Tabanan dan Dinas PU Tabanan untuk penanganan lebih lanjut. “Karena ini jalan alternatif kami berharap segera ditangani dan ada tindakan lebih lanjut,” harapnya.
Kepala Dinas PU Tabanan I Made Yudiana mengatakan tim teknis sudah mengecek ke lokasi di Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti, Tabanan. Memang kondisi jembatan sudah putus total karena air di bawah jembatan meluap dan debit air besar akibar hujan mengguyur pada Rabu malam. “Kami sudah cek, dan kondisinya benar-benar putus,” ujarnya.
Diakuinya jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, oleh karena itu pihaknya segera akan berkoordinasi dengan Bapelitbang terkait pembangunan kembali jembatan. “Mudah-mudahan 2018 ini jembatan sudah bisa dibangun,” tandas Yudiana.
Sementara itu, hujan deras memicu pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik. Tanah longsor dan air meluap di depan Kantor Perbekel Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Rabu (31/1) malam. Akibatnya jalur Denpasar – Singaraja via Baturiti, Tabanan sempat macet karena jalan tertimbun lumpur.
Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita, mengatakan longsor dan air meluap di depan Kantor Desa Candikuning sudah ditangani Rabu malam oleh 10 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Tabanan. “Kami lakukan evakuasi dengan alat berat dari provinsi, yang kebetulan stand by di Baturiti,” ujarnya.
Air sungai meluap di depan kantor desa karena tersumbat oleh kayu yang datang dari hutan akibat hujan deras sejak Rabu malam. “Macet panjang tidak terjadi, karena kendaraan masih bisa lewat namun harus waspada karena jalan licin,” tegas Sucita.
Sedangkan tanah longsor yang menutup Beji Pura Puncak Kembang Rejasa Mertasari, Banjar Kikik, Desa Geluntung, Kecamatan Marga terjadi Rabu (31/1) sekitar pukul 03.00 Wita. Material pun sudah dapat disingkirkan.
Dan terakhir rumah warga I Wayan Muliarta, 51, asal Banjar Tangis, Desa Pajahan, Kecamatan Pupuan tertimpa pohon berdiameter 80 centimeter. Akibatnya rumah berukuran 6 x 5 meter rusak berat di bagian atap. Hingga atap yang terbuat dari asbes pecah serta 10 batang usuk patah. “Tidak sampai ada korban jiwa,” kata Sucita. “Saya harapkan masyarakat waspada dan ketika terjadi bencana harap melapor ke BPBD Tabanan,” tandas Sucita. *d
1
Komentar