Desa Terdampak Inginkan Normalisasi DAS
Desa terdampak banjir di Buleleng pada Jumat (26/1) lalu mendesak pemerintah merancang normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
SINGARAJA, NusaBali
Seperti di Desa Baktiseraga dan Kelurahan Banyuasri yang selama ini menjadi langganan banjir saat musim penghujan akibat menyempitnya aliran sungai. Salah satunya adalah saluran sungai di sebelah Barat SDN 1 Baktiseraga, di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Menurut Perbekel Baktiseraga, I Gusti Putu Armada, Rabu (31/1) lalu, bahwa dulu lebar aliran sugai yang bermuara di wilayah Tiing Tali, Desa Panji selebar 3 meter. Namun saat ini di bagian hilir utamanya semakin menyempit sehingga tidak mampu menampung luapan air saat musim penghujan.
“Dulu waktu saluran masih lebar banjir tidak sampai masuk ke rumah-rumah kami, karena sekarang aliran sungai semakin sempit, bahkan di hilir sungai di di kelurahan Banyuasri hanay selebar selokan,” kata dia.
Sementara itu kasus yang sama juga terjadi hampir di seluruh wilayah Buleleng. Seperti Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada Buleleng yang bertetangga dengan Desa Baktiseraga. Aktivis lingkungan Kadek Suariasa mengatakan banjir yang terjadi tahun ini memang yang terbesar dari banjir di musim hujan sebelumnya. Bahkan sejumlah rumah warga di Desa Sambangan mengalami kerusakan seperti tembok penyengker jebol dihantam banjir.
“Selain penyempitan aliran sungai, banyak juga got kini di atasnya ada bangunan warga, ini salah satu keserakahan manusia, bagaimana air mengalir kalau jalan yang mereka perlukan disabotase begitu,” kata dia.
Ia pun berharap pemerintah segera menindak tegas hal tersebut, sehingga ke depannya tidak ada lagi korban banjir akibat saluran air dimakan keserakahan warga.*k23
“Dulu waktu saluran masih lebar banjir tidak sampai masuk ke rumah-rumah kami, karena sekarang aliran sungai semakin sempit, bahkan di hilir sungai di di kelurahan Banyuasri hanay selebar selokan,” kata dia.
Sementara itu kasus yang sama juga terjadi hampir di seluruh wilayah Buleleng. Seperti Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada Buleleng yang bertetangga dengan Desa Baktiseraga. Aktivis lingkungan Kadek Suariasa mengatakan banjir yang terjadi tahun ini memang yang terbesar dari banjir di musim hujan sebelumnya. Bahkan sejumlah rumah warga di Desa Sambangan mengalami kerusakan seperti tembok penyengker jebol dihantam banjir.
“Selain penyempitan aliran sungai, banyak juga got kini di atasnya ada bangunan warga, ini salah satu keserakahan manusia, bagaimana air mengalir kalau jalan yang mereka perlukan disabotase begitu,” kata dia.
Ia pun berharap pemerintah segera menindak tegas hal tersebut, sehingga ke depannya tidak ada lagi korban banjir akibat saluran air dimakan keserakahan warga.*k23
Komentar