Jembatan Sari Mekar-Bakung Membahayakan
Jembatan di atas Tukad Buleleng ini panjangnya 30 meter dan berketinggian 55 meter dari dasar sungai. Kondisinya keropos dan bergoyang bila dilintasi.
Diprogramkan Bangun Ulang Tahun Depan
SINGARAJA, NusaBali
Kondisi jembatan penghubung Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng dengan Lingkungan Bakung, Kelurahan/kecamatan Sukasada, mulai keropos. Konstruksi jembatan terasa bergoyong ketika sepeda motor melintas diatas jembatan. Pihak desa pun melarang, kendaraan roda empat bermuatan berat melintasi jembatan tersebut.
Kondisi itu mendapat perhatian serius dari Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra yang turun ke lokasi, Kamis (15/10) sore. Wabup Sutjidra menyebut, jembatan tersebut harus dibangun ulang.
Jembatan tersebut berada di atas Tukad (sungai,red) Buleleng, dengan panjang sekitar 30 meter, dengan ketinggian dari dasar sungai mencapai 55 meter. Jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 1978 silam, dan sudah diperbaiki sebanyak dua kali. Kondisi aspal jembatan saat ini sudah pada mengelupas dan sudah mulai terlihat berlombang. Konstruksi jembatan ini pun goyang ketika dilintasi kendaraan.
Sekretaris Desa Sari Mekar Ketut Mudana menyebut, kondisi jembatan tersebut karena faktor usia. Sedangkan arus kendaraan semakin padat tiap tahunnya. Pihaknya menyebut, sejak kondisi jembatan membahayakan, kendaraan dengan beban berat sudah dilarang melintas, dialihkan ke Desa Padangbulia.
“Selama ini memang sudah rutin dipelihara. Dulu memang ramai kendaraan pengangkut barang memang sering melintasi jembatan ini dan mungkin karena beban dan konstruksi sudah tua jadi jembatan membahayakan seperti ini,” katanya.
Sementara Wabup Sutjidra didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng Nyoman Gede Suryawan melihat dengan detail dan bahkan merasakan goyangan lantai jembatan ketika dilintasi kendaraan.
Wabup Sutjidra mengatakan, upaya perbaikan dengan cara membangun konstruksi jembatan baru mutla dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sesuai perencanaan yang ada, Dinas PU sudah menyusun detail enginering desain (DED) melalui anggaran APBD Perubahan Tahun 2015 ini.
DED ini akan merancang konstruksi jembatan akan dibangun ulang menggunakan tiang pancang. Selain itu jambatan akan dbangun dengan mengangkat lantai, sehingga mengurangi tingkat keterjalan pada kedua ujung jembatan tersebut. Hanya saja, berapa perkiraan anggaran yang akan diplot untuk membangun jembatan ini, Wakil Bupati Sutjidra belum berani memastikan.
Yang jelas, perbaikan jembatan ini menjadi program prioritas pemeirntah karena melihat lalulintas kendaraan di kedua wilayah ini bertambah ramai. “Jembatannya sudah goyang dan ini murni faktor usia. Nanti saya lapor dulu kepada Bapak Bupati untuk membahas angagran yang akan diplot untuk pembanguannya,” tegasnya.
Komentar