Siswa SMP Gantung Diri di Pohon Mangga
Remaja berinisial NS, 15, warga Banjar Dinas Tubuh, Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, ditemukan tewas tergantung di pohon mangga, Kamis (1/2) pukul 14.30 Wita.
Diduga Nekat setelah Dinasehati Orangtua
SINGARAJA, NusaBali
Korban yang masih berstatus pelajar di SMPN 1 Tejakula diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran kecewa dimarahi orang tua. Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Ketut Indra, 52, warga Banjar Dinas Selonding, Desa Les, Kecamatan Tejakula. Saat itu ia bermaksud akan pergi kekebunnya di Banjar Dinas Lempedu, Desa Les, Kecamatan Tejakula. Namun dalam perjalanan di kebun mangga milik Gede Srenggana, 40, warga Banjar Dinas Kanginan, Desa Les, Kecamatan Tejakula, ditemukan seseorang tengah tergantung di sebuah pohon mangga di perkebunan itu.
Melihat hal tersebut ia pun langsung menginformasikan kejadian itu kepada masyarakat dan aparat setempat. Mayat korban baru diturunkan setelah petugas kepolisian Mapolsek Tejakula tiba di tempat kejadian. Korban saat itu ditemukan tergantung di pohon mangga menggunakan tali nilon biru dengan tinggi dari tanah 1,2 meter. Diperkirakan sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat memanjat pohon mangga itu.
Selain itu korban saat diturunkan oleh warga dan aparat kepolisian sudah tidak bernyawa, menggunakan celana jeans biru dan baju lengan panjang putih. Kapolsek Tejakula, AKP I Wayan Sartika dikonfirmasi Jumat (2/2) kemarin membenarkan adanya kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan saksi dan juga orang tua korban diduga penyebabnya karena frustasi dimarahi oleh orangtuanya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh ayah korban Wayan Miarsa, 46. Korban disebutnya pergi dari rumah setelah kedua orang tuanya sempat menasehatinya karena sering bolos sekolah. Akibat ulahnya itu kedua orang tuanya pun menerima surat panggilan dari gurunya disekolah.
“Dugaan sementara karena frustrasi usai dimarahi orang tua, karena anak yang bersangkutan sering bolos sekolah,” ujar AKP Sartika. Pihak keluarga pun mengaku sudah mengikhlaskan kepergian korban dan tidak menempuh jalur otopsi. Dari hasil pemeriksaan medis Puskesmas Tejakula I, korban dinyatakan tewas murni karena gantung diri dnegan ciri luka jeratan di leher, lidah menjulur, keluar air mani dan kotoran. Tim medis juga tidak menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban.
Meski demikian, AKP Sartika mengaku masih melakukan penanganan lebih lanjut untuk mengetahaui kebenaran pasti penyebab kematian korban. “Apakah ada unsur lain dibalik kematiannya kami masih lanjutkan penyelidikan untuk memastikannya,” ungkapnya. *k23
Komentar