BEI Denpasar Dorong Investor Lokal
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar, Bali, mendorong warga setempat menjadi investor pasar modal sehingga diharapkan kepemilikan saham mayoritas dapat dinikmati warga lokal.
DENPASAR, NusaBali
"Kami akan optimalkan edukasi terkait pasar modal agar makin banyak investor domestik tertarik berinvestasi ke pasar modal," kata Kepala Perwakilan BEI Denpasar, Agus Andiyasa, Jumat (2/2). Menurut Agus, sudah seharusnya masyarakat menjadi tuan rumah untuk investasi pasar modal. Dengan begitu, investor tidak hanya menyetorkan modal ke perusahaan yang dipilih tetapi juga mendapatkan keuntungan yang akhirnya diharapkan akan membawa pengaruh positifnya bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Saat ini, lanjut dia, pertumbuhan investor dalam negeri memiliki perbandingan yang hampir sama kuat dengan investor luar negeri. Kondisi itu berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mengingat hampir 65 persen dimiliki investor asing.
BEI Denpasar mencatat hingga Desember 2017, kepemilikan saham domestik mencapai hampir 49 persen dan asing 51 persen. "Persentase itu meningkat dari tahun 2016 yang hanya 45 persen saham dimiliki investor domestik," imbuh Agus.
Suku bunga simpanan yang saat ini dianggap tidak menarik membuat sebagian pemilik dana mengalihkan instrumen investasinya ke pasar modal. Dari sisi aktivitas perdagangan, pihaknya juga melihat investor domestik lebih banyak melakukan transaksi yaitu sebesar 63 persen sedangkan investor asing 36 persen.
"Investor lokal sudah mulai tumbuh sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) terus naik karena investor domestik yang bertransaksi," ucap Agus.*ant
Saat ini, lanjut dia, pertumbuhan investor dalam negeri memiliki perbandingan yang hampir sama kuat dengan investor luar negeri. Kondisi itu berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mengingat hampir 65 persen dimiliki investor asing.
BEI Denpasar mencatat hingga Desember 2017, kepemilikan saham domestik mencapai hampir 49 persen dan asing 51 persen. "Persentase itu meningkat dari tahun 2016 yang hanya 45 persen saham dimiliki investor domestik," imbuh Agus.
Suku bunga simpanan yang saat ini dianggap tidak menarik membuat sebagian pemilik dana mengalihkan instrumen investasinya ke pasar modal. Dari sisi aktivitas perdagangan, pihaknya juga melihat investor domestik lebih banyak melakukan transaksi yaitu sebesar 63 persen sedangkan investor asing 36 persen.
"Investor lokal sudah mulai tumbuh sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) terus naik karena investor domestik yang bertransaksi," ucap Agus.*ant
1
Komentar