Proyek Jalan, Arus Lalin Diubah
Arus lalu lintas di Simpang Imam Bonjol – Sunset Road dan sekitarnya diubah. Bahkan nyala lampu lalu lintas di kawasan tersebut juga disesuaikan.
MANGUPURA, NusaBali
Saat ini sedang berlangsung proyek pelebaran jalan di Tukad Teba Jalan Imam Bonjol Denpasar hingga Kuta, Kabupaten Badung. Untuk itu, arus lalu lintas di kawasan Jalan Imam Bonjol, Sunset Road, dan sekitarnya mengalami perubahan.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tofan Priyanto, mengimbau pengendara untuk memperhatikan perubahan arus lalin di Simpang Imam Bonjol dan Simpang Nakula, Legian, Kecamatan Kuta. Tofan mengatakan seiring dengan pengerjaan proyek jalan di Tukad Teba, berimbas pada lalin di kedua persimpangan itu. Karenanya terjadi perubahan arus lalin.
Tofan menjelaskan pembangunan jalan di Tukad Teba saat ini masih di sebelah selatan antara Simpang Imam Bonjol dan Simpang Nakula. Pengerjaan pada segmen selatan ini alur lalin dari Simpang Nakula sampai Simpang Imam Bonjol, arus lalu lintas berlaku satu arah ke arah selatan. Itu dilakukan karena sebagian lebar jalan dimanfaatkan untuk pekerjaan.
“Pada lajur yang di sebelah barat separuhnya dimanfaatkan untuk keperluan pekerjaan pembangunan jalan di Tukad Teba. Makanya dibuat satu arah dari Simpang Nakula sampai Simpang Imam Bonjol. Pada area itu terdapat alat berat dan material proyek yang membahayakan pengendara jika dipaksakan dua arah,” jelas Tofan saat dikonfirmasi, Minggu (4/2).
Sementara kendaraan yang menuju Imam Bonjol dari arah Selatan baik dari Sunset Road timur maupun dari Jalan Raya Kuta dialihkan melalui Simpang Nakula. Kemudian melalui Jalan Raya Nakula menuju Imam Bonjol. Dengan cara seperti ini, lanjut Tofan, maka tidak akan terjadi penumpukan kendaraan di Simpang Imam Bonjol. Selain mengalihkan lalin juga menyeting ulang lampu lalin. Dengan cara seperti itu pada persimpangan itu lalinnya lancar (karena kendaraan yang crossing atau berbalik arah berkurang). Dari Sunset Road timur tak ada yang belok kanan dan dari Jalan Raya Kuta tak ada yang lurus.
Dengan cara ini beban lalinnya beralih ke Simpang Nakula. Untuk menekan penumpukan kendaraan di Simpang Nakula, waktu lampu lalinnya di atur ulang. Yang tadinya fase pertama dari arah Imam Bonjol, fase kedua Dewi Sri, fase ketiga Nakula barat dan timur, dan fase keempat Sunset Road Barat. Nyala lampu lalin tersebut diubah, fase pertama dari arah Imam Bonjol, di pertengahan fase yang belok kanan dari Imam Bonjol distop dan yang lurus tetap berjalan. Bersamaan dengan itu kendaraan dari Sunset Road Barat dari arah Kunti dibuka.
Kendaraan yang hendak ke kanan distop. Tujuannya untuk memperbanyak lalin yang bisa melewati Simpang Nakula. Begitu pun sebaliknya. Fase kedua dari Kunti pada tengah fase distop yang belok kanan. Yang lurus dari Imam Bonjol dialirkan. Sehingga volume lalin yang melalui simpang menjadi lebih banyak.
Dirinya berharap agar para pengendara memperhatikan rambu dan alur lalin yang bisa digunakan. Terutama pengendara yang berada pada jalan satu jalur di Imam Bonjol. Pengendara yang sudah berada pada jalur satu arah harus menuju Simpang Imam Bonjol lalu mengikuti petunjuk yang ada.
“Pengaturan lalin ini bukan berdasarkan progres proyek, tetapi berdasarkan ruas jalan yang dimanfaatkan untuk kepentingan proyek. Seiring dengan adanya perubahan pengaturan lalin ini, kami juga telah memasang sejumlah rambu. Tujuannya agar pengendara mengetahui lebih awal alur mana yang bisa dilalui. Ada beberapa rambu peringatan sebelum memasuki persimpangan Imam Bonjol,” kata Tofan.
Tofan mengaku penutupan alur lalin masuk ke Imam Bonjol melalui Simpang Imam Bonjol telah dilakukan sejak, Sabtu (3/2). Sementara dari pantauan pada Minggu kemarin, banyak pengendara yang belum mengetahui perubahan arus lalin. Pengendara yang bayak melakukan kesalahan yang datang dari Jalan Raya Kuta dan langsung menuju Jalan Imam Bonjol. Sebenarnya sudah ditutup dan harus melalui Simpang Dewa Ruci atau Simpang Nakula. *p
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tofan Priyanto, mengimbau pengendara untuk memperhatikan perubahan arus lalin di Simpang Imam Bonjol dan Simpang Nakula, Legian, Kecamatan Kuta. Tofan mengatakan seiring dengan pengerjaan proyek jalan di Tukad Teba, berimbas pada lalin di kedua persimpangan itu. Karenanya terjadi perubahan arus lalin.
Tofan menjelaskan pembangunan jalan di Tukad Teba saat ini masih di sebelah selatan antara Simpang Imam Bonjol dan Simpang Nakula. Pengerjaan pada segmen selatan ini alur lalin dari Simpang Nakula sampai Simpang Imam Bonjol, arus lalu lintas berlaku satu arah ke arah selatan. Itu dilakukan karena sebagian lebar jalan dimanfaatkan untuk pekerjaan.
“Pada lajur yang di sebelah barat separuhnya dimanfaatkan untuk keperluan pekerjaan pembangunan jalan di Tukad Teba. Makanya dibuat satu arah dari Simpang Nakula sampai Simpang Imam Bonjol. Pada area itu terdapat alat berat dan material proyek yang membahayakan pengendara jika dipaksakan dua arah,” jelas Tofan saat dikonfirmasi, Minggu (4/2).
Sementara kendaraan yang menuju Imam Bonjol dari arah Selatan baik dari Sunset Road timur maupun dari Jalan Raya Kuta dialihkan melalui Simpang Nakula. Kemudian melalui Jalan Raya Nakula menuju Imam Bonjol. Dengan cara seperti ini, lanjut Tofan, maka tidak akan terjadi penumpukan kendaraan di Simpang Imam Bonjol. Selain mengalihkan lalin juga menyeting ulang lampu lalin. Dengan cara seperti itu pada persimpangan itu lalinnya lancar (karena kendaraan yang crossing atau berbalik arah berkurang). Dari Sunset Road timur tak ada yang belok kanan dan dari Jalan Raya Kuta tak ada yang lurus.
Dengan cara ini beban lalinnya beralih ke Simpang Nakula. Untuk menekan penumpukan kendaraan di Simpang Nakula, waktu lampu lalinnya di atur ulang. Yang tadinya fase pertama dari arah Imam Bonjol, fase kedua Dewi Sri, fase ketiga Nakula barat dan timur, dan fase keempat Sunset Road Barat. Nyala lampu lalin tersebut diubah, fase pertama dari arah Imam Bonjol, di pertengahan fase yang belok kanan dari Imam Bonjol distop dan yang lurus tetap berjalan. Bersamaan dengan itu kendaraan dari Sunset Road Barat dari arah Kunti dibuka.
Kendaraan yang hendak ke kanan distop. Tujuannya untuk memperbanyak lalin yang bisa melewati Simpang Nakula. Begitu pun sebaliknya. Fase kedua dari Kunti pada tengah fase distop yang belok kanan. Yang lurus dari Imam Bonjol dialirkan. Sehingga volume lalin yang melalui simpang menjadi lebih banyak.
Dirinya berharap agar para pengendara memperhatikan rambu dan alur lalin yang bisa digunakan. Terutama pengendara yang berada pada jalan satu jalur di Imam Bonjol. Pengendara yang sudah berada pada jalur satu arah harus menuju Simpang Imam Bonjol lalu mengikuti petunjuk yang ada.
“Pengaturan lalin ini bukan berdasarkan progres proyek, tetapi berdasarkan ruas jalan yang dimanfaatkan untuk kepentingan proyek. Seiring dengan adanya perubahan pengaturan lalin ini, kami juga telah memasang sejumlah rambu. Tujuannya agar pengendara mengetahui lebih awal alur mana yang bisa dilalui. Ada beberapa rambu peringatan sebelum memasuki persimpangan Imam Bonjol,” kata Tofan.
Tofan mengaku penutupan alur lalin masuk ke Imam Bonjol melalui Simpang Imam Bonjol telah dilakukan sejak, Sabtu (3/2). Sementara dari pantauan pada Minggu kemarin, banyak pengendara yang belum mengetahui perubahan arus lalin. Pengendara yang bayak melakukan kesalahan yang datang dari Jalan Raya Kuta dan langsung menuju Jalan Imam Bonjol. Sebenarnya sudah ditutup dan harus melalui Simpang Dewa Ruci atau Simpang Nakula. *p
Komentar