15 Lifeguard Amankan Perairan
Kecelakaan laut di perairan Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.
SEMARAPURA, NusaBaali
Musibah kecelakaan laut teranyar menimpa wisatawan asal Sri Lanka, Nisal Koushika Kotinkaduwa,30. Dia tewas tenggelam saat snorkeling di Pantai Crystal Bay, Banjar Penida, Desa Sakti, Nusa Penida, Jumat (2/2) sekitar pukul 14.30 Wita.
Diduga korban tewas karena terseret arus saat menikmati panorama bawah laut di kedalaman 8 meter. Untuk meminilamisir kecelakaan laut tersebut, Pemkab Klungkung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, akan menempatkan 15 tenaga pengaman pantai atau lifeguard. Mereka mulai bertugas pada pertengahan Februari 2018, menyebar baik wilayah Klungkung daratan maupun kepulauan Nusa Penida.
Kepala BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, penempatan lifeguard ini sudah dibahas sejak 2017 lalu. Kemudian pengadaan tenaga lifeguard tersebut dilakukan pada 2018. “Sudah ada 15 orang tenaga lifeguard dan siap bertugas dalam waktu dekat ini,” ujar Widiada kepada NusaBali. Dengan kehadiran lifeguard dapat melakukan langkah pertolongan pertama ketika terjadi korban tenggelam saat beraktivitas di pantai.
Komisi I DPRD Klungkung yang membidangi masalah pariwisata akan rapat kerja (raker) dengan Dinas Pariwisata dan pihak terkait lainnya, pada Jumat (12/2) nanti. “Rapat ini sudah diagendakan sejak beberapa waktu lalu, mengingat di perairan Klungkung khususnya Nusa Pendia sudah terjadi sejumlah kasus orang meninggal saat beraktivitas di laut,” ujar Sekretaris Komisi I DPRD Klungkung, I Made Jana.
Politisi Demokrat asal Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida ini menambahkan, masalah keselamatan harus menjadi yang utama. Karena kalau sering terjadi kecelakaan laut otomatis akan berdampak terhadap sektor pariwisata. Terlebih sekrang teknologi dan akases informasi sudah canggih. “Bagitu ada suatu kejadian informasinya bisa langsung tersebar ke pelosok dunia,” katanya.*wan
Diduga korban tewas karena terseret arus saat menikmati panorama bawah laut di kedalaman 8 meter. Untuk meminilamisir kecelakaan laut tersebut, Pemkab Klungkung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, akan menempatkan 15 tenaga pengaman pantai atau lifeguard. Mereka mulai bertugas pada pertengahan Februari 2018, menyebar baik wilayah Klungkung daratan maupun kepulauan Nusa Penida.
Kepala BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, penempatan lifeguard ini sudah dibahas sejak 2017 lalu. Kemudian pengadaan tenaga lifeguard tersebut dilakukan pada 2018. “Sudah ada 15 orang tenaga lifeguard dan siap bertugas dalam waktu dekat ini,” ujar Widiada kepada NusaBali. Dengan kehadiran lifeguard dapat melakukan langkah pertolongan pertama ketika terjadi korban tenggelam saat beraktivitas di pantai.
Komisi I DPRD Klungkung yang membidangi masalah pariwisata akan rapat kerja (raker) dengan Dinas Pariwisata dan pihak terkait lainnya, pada Jumat (12/2) nanti. “Rapat ini sudah diagendakan sejak beberapa waktu lalu, mengingat di perairan Klungkung khususnya Nusa Pendia sudah terjadi sejumlah kasus orang meninggal saat beraktivitas di laut,” ujar Sekretaris Komisi I DPRD Klungkung, I Made Jana.
Politisi Demokrat asal Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida ini menambahkan, masalah keselamatan harus menjadi yang utama. Karena kalau sering terjadi kecelakaan laut otomatis akan berdampak terhadap sektor pariwisata. Terlebih sekrang teknologi dan akases informasi sudah canggih. “Bagitu ada suatu kejadian informasinya bisa langsung tersebar ke pelosok dunia,” katanya.*wan
Komentar