Baturiti Terkendala Lahan untuk Bangun TPA
Di kawasan wisata Baturiti, tak jarang terlihat sampah menumpuk di pinggir jalan.
TABANAN, NusaBali
Hal ini perlu menjadi perhatian khusus lantaran Kecamatan Baturiti merupakan salah satu tujuan pariwisata di Kabupaten Tabanan. Tetapi pihak Kecamatan Baturiti terkendala lahan untuk mendirikan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Camat Baturiti I Ketut Ridia, menjelaskan dalam mengatasi sampah khususnya di kawasan Baturiti, pihaknya tengah merancang pembangunan TPA.
“Memang Tabanan telah memiliki TPA yang ada di Banjar Mandung, Kecamatan Kerambitan, namun jaraknya terlalu jauh. Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup juga masih kurang. Jadi kalau membawa sampah kurang efisien,” ujar Ridia, Minggu (4/2).
Tetapi untuk pembangunan TPA pihaknya terkendala lahan. Menurutnya, lahan yang diperlukan sekitar 20 are. “Ini yang menjadi kendala, namun kami sudah usulkan agar di Baturiti dibangun TPA,” imbuhnya.
Dikatakannya, meskipun terkendala lahan, pihaknya masih tetap mencari tanah aset milik Pemerintah Provinsi Bali yang bisa dijadikan TPA. Menurutnya selama ini sampah di wilayah Desa Baturiti, Banjar Pacung, dan sekitarnya dibuang di salah satu lahan warga yang kosong. Tetapi cara ini tidak akan bertahan lama. “Lama kelamaan itu akan penuh, apalagi di sini daerah pariwisata, jadi memang perlu dicarikan solusi untuk jangka panjangnya,” tegas Ridia.
Ridia menambahkan, sampah terbanyak yang dihasilkan adalah dari Pasar Baturiti. Sedangkan untuk sampah rumah tangga tidak banyak karena masyarakat membakar sampahnya masing-masing. “Untuk menangani sampah ini, kami juga sudah sosialisasi ke desa adat yang ada di Kecamatan Baturiti untuk membuat pararem soal sampah seperti yang sudah berlaku di Kecamatan Pupuan,” tutur Ridia. *d
Camat Baturiti I Ketut Ridia, menjelaskan dalam mengatasi sampah khususnya di kawasan Baturiti, pihaknya tengah merancang pembangunan TPA.
“Memang Tabanan telah memiliki TPA yang ada di Banjar Mandung, Kecamatan Kerambitan, namun jaraknya terlalu jauh. Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup juga masih kurang. Jadi kalau membawa sampah kurang efisien,” ujar Ridia, Minggu (4/2).
Tetapi untuk pembangunan TPA pihaknya terkendala lahan. Menurutnya, lahan yang diperlukan sekitar 20 are. “Ini yang menjadi kendala, namun kami sudah usulkan agar di Baturiti dibangun TPA,” imbuhnya.
Dikatakannya, meskipun terkendala lahan, pihaknya masih tetap mencari tanah aset milik Pemerintah Provinsi Bali yang bisa dijadikan TPA. Menurutnya selama ini sampah di wilayah Desa Baturiti, Banjar Pacung, dan sekitarnya dibuang di salah satu lahan warga yang kosong. Tetapi cara ini tidak akan bertahan lama. “Lama kelamaan itu akan penuh, apalagi di sini daerah pariwisata, jadi memang perlu dicarikan solusi untuk jangka panjangnya,” tegas Ridia.
Ridia menambahkan, sampah terbanyak yang dihasilkan adalah dari Pasar Baturiti. Sedangkan untuk sampah rumah tangga tidak banyak karena masyarakat membakar sampahnya masing-masing. “Untuk menangani sampah ini, kami juga sudah sosialisasi ke desa adat yang ada di Kecamatan Baturiti untuk membuat pararem soal sampah seperti yang sudah berlaku di Kecamatan Pupuan,” tutur Ridia. *d
1
Komentar