Korban Tewas Tertimbun Panyengker Dikubur
Korban tewas tertimbun tembok panyengker bangunan penginapan Bamboo Bali, Ni Nyoman Pudak Arini, 35, dikubur di Setra Desa Pakraman Gulinten, Kecamatan Abang, Karangasem, pada Redite Kliwon Bala, Minggu (4/2) sore.
AMLAPURA, NusaBali
Kedua anak korban tak kuasa menahan duka saat jenazah ibu mereka diantar dan dikubur di setra. Begitu juga pihak keluarga tak kuasa menahan haru. Sementara suami korban tewas, I Ketut Mendra, 38, dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar.
Perbekel Desa Bunutan, I Gede Suparwata, mengatakan korban meninggal telah dikuburkan di setra Desa Pakraman Gulinten. Sedangkan suaminya menjalani perawatan di RSUP Sanglah akibat muntah-muntah dan terjadi pendarahan dari kepala. Semula Ketut Mendra yang diantar berobat ke RSUD Karangasem menolak dirujuk ke RSUP Sanglah. Sebaliknya ia minta pulang paksa. Setelah semalam di rumah muntah-muntah dan terjadi pendarahan di kepala, akhirnya dia mau dibawa beerobat ke RSUP Sanglah.
Mendra mau menjalani rawat inap di RSUP Sanglah karena ada kerabat yang mengurusnya. Mendra mengalami luka di bagian kening dan luka bocor di kepala belakang.
Sebelumnya, pasangan suami istri yang bekerja sebagai buruh bangunan, I Ketut Mendra dan Ni Nyoman Pudak Arini dari Banjar Gulinten, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, tertimbun tembok panyengker bangunan penginapan Bamboo Bali di Banjar Lebah, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Sabtu (3/2). Akibatnya, Ni Nyoman Pudak Arini tewas di tempat, sedangkan I Ketut Mendra kondisinya sekarat.
Musibah terjadi saat jam istirahat usai bekerja, Sabtu siang kemarin sekitar pukul 12.30 Wita. Pasutri Ketut Mendra dan Ni Nyoman Pudak Arini berteduh sambil tidur-tiduran di bawah tenda beratap terpal. Namun tiba-tiba tembok panyengker roboh di tempat buruh itu berteduh di lokasi proyek penginapan Bamboo Bali. Ada 15 orang buruh bangunan yang bekerja di proyek perluasan kamar penginapan di Bamboo Bali. Proyek tersebut untuk membangun lima kamar lagi. Mereka bekerja sejak 7 bulan lalu, diawali melakukan renovasi di bangunan yang telah ada, berlanjut membangun lima kamar baru di sisi utara bangunan sebelumnya. Bangunan yang dikerjakan baru sebatas pondasi dan tembok panyengker. *k16
Perbekel Desa Bunutan, I Gede Suparwata, mengatakan korban meninggal telah dikuburkan di setra Desa Pakraman Gulinten. Sedangkan suaminya menjalani perawatan di RSUP Sanglah akibat muntah-muntah dan terjadi pendarahan dari kepala. Semula Ketut Mendra yang diantar berobat ke RSUD Karangasem menolak dirujuk ke RSUP Sanglah. Sebaliknya ia minta pulang paksa. Setelah semalam di rumah muntah-muntah dan terjadi pendarahan di kepala, akhirnya dia mau dibawa beerobat ke RSUP Sanglah.
Mendra mau menjalani rawat inap di RSUP Sanglah karena ada kerabat yang mengurusnya. Mendra mengalami luka di bagian kening dan luka bocor di kepala belakang.
Sebelumnya, pasangan suami istri yang bekerja sebagai buruh bangunan, I Ketut Mendra dan Ni Nyoman Pudak Arini dari Banjar Gulinten, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, tertimbun tembok panyengker bangunan penginapan Bamboo Bali di Banjar Lebah, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Sabtu (3/2). Akibatnya, Ni Nyoman Pudak Arini tewas di tempat, sedangkan I Ketut Mendra kondisinya sekarat.
Musibah terjadi saat jam istirahat usai bekerja, Sabtu siang kemarin sekitar pukul 12.30 Wita. Pasutri Ketut Mendra dan Ni Nyoman Pudak Arini berteduh sambil tidur-tiduran di bawah tenda beratap terpal. Namun tiba-tiba tembok panyengker roboh di tempat buruh itu berteduh di lokasi proyek penginapan Bamboo Bali. Ada 15 orang buruh bangunan yang bekerja di proyek perluasan kamar penginapan di Bamboo Bali. Proyek tersebut untuk membangun lima kamar lagi. Mereka bekerja sejak 7 bulan lalu, diawali melakukan renovasi di bangunan yang telah ada, berlanjut membangun lima kamar baru di sisi utara bangunan sebelumnya. Bangunan yang dikerjakan baru sebatas pondasi dan tembok panyengker. *k16
Komentar