Panyengker Pura Pajenengan Jebol
Panyengker Pura Pajenengan di Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem jebol sepanjang 10 meter dengan ketinggian sekitar 2,5 meter, Kamis (1/2).
AMLAPURA, NusaBali
Tembok panyengker itu roboh di bagian hulu palinggih akibat terdorong air bah. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 15 juta.
Kelian Pangempon Pura Pajenengan, Jro Mangku Sudiana, mengatakan tembok panyengker itu dibangun sekitar 50 tahun lalu tanpa perekat semen dan besi beton. Hanya berupa campuran tanah, bata merah, dan pasir. Tembok dengan ketebalan sekitar 50 cm roboh ke areal pura dari utara ke selatan. Sebelum jebol, kawasan Desa Duda dan sekitarnya diguyur hujan lebat seharian, sehingga air menggenang pada tegalan di hulu Pura Pajenengan yang merupakan linggih Ida Bhatara Sang Hyang Aji Saraswati. Air mengalir ke hilir dengan deras menghantam tembok hingga jebol. Selanjutnya air hujan tumpah sedalam 50 cm ke jeroan pura.
Tembok panyengkor jebol sepanjang 10 meter, dikhawatirkan terjadi jebol susulan karena di beberapa bagian telah retak. Pangempon juga khawatir jebol susulan menimpa Palinggih Bale Pelik dan Palinggih Sanggar Agung. “Kami akan melakukan patedunan untuk gotong royong pada Saniscara Umanis Bala, Sabtu (10/2) untuk membersihkan tembok yang jebol agar tidak terjadi jebol susulan,” ungkao Mangku Sudiana. Mangku Sudiana telah berkoordinasi dengan Perbekel Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra, agar mendapatkan bantuan perbaikan.
Terpisah, Perbekel I Gusti Agung Ngurah Putra berupaya memperjuangkan agar Pura Pajenengan dapat bantuan perbaikan. “Kami akan koordinasikan ke BPBD soal bencana itu,” katanya. Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa menyarankan kelian pamaksan membuat laporan diketahui perbekel dan camat selanjutnya menyusun proposal ke BPBD. “Jika kerugiannya di atas Rp 5 juta, kami usulkan ke BPBD Provinsi Bali,” jelas IB Ketut Arimbawa. *k16
Kelian Pangempon Pura Pajenengan, Jro Mangku Sudiana, mengatakan tembok panyengker itu dibangun sekitar 50 tahun lalu tanpa perekat semen dan besi beton. Hanya berupa campuran tanah, bata merah, dan pasir. Tembok dengan ketebalan sekitar 50 cm roboh ke areal pura dari utara ke selatan. Sebelum jebol, kawasan Desa Duda dan sekitarnya diguyur hujan lebat seharian, sehingga air menggenang pada tegalan di hulu Pura Pajenengan yang merupakan linggih Ida Bhatara Sang Hyang Aji Saraswati. Air mengalir ke hilir dengan deras menghantam tembok hingga jebol. Selanjutnya air hujan tumpah sedalam 50 cm ke jeroan pura.
Tembok panyengkor jebol sepanjang 10 meter, dikhawatirkan terjadi jebol susulan karena di beberapa bagian telah retak. Pangempon juga khawatir jebol susulan menimpa Palinggih Bale Pelik dan Palinggih Sanggar Agung. “Kami akan melakukan patedunan untuk gotong royong pada Saniscara Umanis Bala, Sabtu (10/2) untuk membersihkan tembok yang jebol agar tidak terjadi jebol susulan,” ungkao Mangku Sudiana. Mangku Sudiana telah berkoordinasi dengan Perbekel Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra, agar mendapatkan bantuan perbaikan.
Terpisah, Perbekel I Gusti Agung Ngurah Putra berupaya memperjuangkan agar Pura Pajenengan dapat bantuan perbaikan. “Kami akan koordinasikan ke BPBD soal bencana itu,” katanya. Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa menyarankan kelian pamaksan membuat laporan diketahui perbekel dan camat selanjutnya menyusun proposal ke BPBD. “Jika kerugiannya di atas Rp 5 juta, kami usulkan ke BPBD Provinsi Bali,” jelas IB Ketut Arimbawa. *k16
1
Komentar