nusabali

PIRA Tegakkan Martabat Pemilih Perempuan

  • www.nusabali.com-pira-tegakkan-martabat-pemilih-perempuan

Budaya politik di Bali selama ini masih sangat patriarkhi  atau dominan oleh kuasa laki-laki. Untuk mengikis dominasi itu, PIRA (Perempuan Indonesia Raya) di Gianyar berjuang keras untuk mendudukkan posisi pemilih perempuan agar lebih martabat, setara dengan pemilih laki-laki.

GIANYAR, NusaBali

Hal tersebut terungkap dalam diskusi politik yang dilaksanakan DPC PIRA Gianyar dengan menghadirkan kandidat Cawabup Paket Kerta-Maha, Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani di Sekretariat DPC Partai Gerindra Gianyar, kompleks LC Bitera, Gianyar, Minggu (4/2) siang. Diskusi ini juga dihadiri jajaran DPD PIRA Bali, DPC PIRA Gianyar, anggota Fraksi Gerindra DPRD Gianyar, dan Ketua Tim Pemenangan Paket Kertha-Maha, Ida Bagus Nyoman Rai dan jajaran.

Kandidat Cabup Paket Kertha-Maha, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, tidak hadir karena masih di Australia. Diskusi dipandu Ketua DPC Gerindra Gianyar Wayan Tagel Arjana. Ketua DPD PIRA Bali, Desak Nyoman Asriati mengharapkan jagat perpolitikan di Bali tak selalu berorientasi patriarkhi. Karena, perempuan juga punya potensi dalam segala bidang, tak terkecuali dalam bidang politik. Hal ini ditandai banyak perempuan telah berhasil menduduki posisi penting baik di eksekutif, legislatif, dan lainnya. “Kami sangat bangga karena makin banyak perempuan Bali, seperti Gek Rani, mau dan berani tampil dalam Pilkada Gianyar 2018,” jelasnya.

Ketua DPC PIRA Gianyar, Komang Karini mengatakan, pihaknya sangat ingin bisa bertatap muka dengan Paket Kertha-Maha dan tim pemenang. Tujuannya, ingin mengetahui lebih dalam tentang program paket ini terkait keberpihakan pada pemilih perempuan. Kata dia, PIRA sangat berharap kaum perempuan di Gianyar bisa menjadi pemilih cerdas aktif, dalam arti tak berpaku pada keinginan laki-laki. “Kami senang karena masih ada perempuan berani tampil setara laki-laki, seperti pada Paket Kertha-Maha,” jelasnya.

Kandidat Cawabup Paket Kertha-Maha, Gek Rani mengaku sangat memaklumi semangat kaum perempuan khususnya di Gianyar untuk berjuang menegakkan kesetaraan gender dan politik dengan laki-laki. Namun dalam hal politik sekali pun, jelas jebolan Magister Managemen Universitas Indonesia (UI) ini, perjuangan politik kaum perempuan dan laki-laki tak berarti dipertentangkan. “Kaum perempuan juga harus cerdas dan jangan dimanjakan, termasuk dalam menentukan sikap politik. Misalnya, perempuan harus punya tawaran kompromi dengan laki-laki, tanpa ada saling mendominasi,” ujar politisi perempuan asal Kelurahan Beng, Gianyar ini.

Senada keinginan PIRA, Gek Rani mengakui, dirinya dan Cok Ibah sejak awal berkomitmen untuk berjuang membangun Gianyar ke arah lebih baik dibandingkan kondisi kini. Namun komitmen itu akan lebih tercapai mana kala, hak-hak dan martabat kaum perempuan ditegakkan dan diberdayakan. *lsa

Komentar