Korlantas Beri ‘Peringatan Dini’ ke Mahasiswa Warmadewa
Secara perlahan dan pasti, pergerakan aktifitas masyarakat di Indonesia seara umum dan di Bali khususnya, setiap hari semakin meningkat.
DENPASAR, NusaBali
Bahkan, pergerakan tersebut selalu berubah-ubah mengingkuti perkembangan zaman. Peningkatan aktifitas itu, tentu berdampak pada arus lalulintas yang merupakan urat nadi perkembangan bangsa. Akibatnya, kerap terjadi kemacetan serta kecelakaan di jalanan.
Hal inilah yang membuat Korsp Lalulintas (Korlantas) Mabes Polri memberikan ‘peringatan dini’ tentang keselamatan berlalulintas terhadap ratusan mahasiswa yang mengikuti seminar di Gedung Serbaguna, Universitas Warmadewa, Jalan Terompong, Denpasar Timur, Senin (5/2) siang. Diharapkan, mahasiswa mampu menjadi pelopor keselamatan dalam berkendara
Direktur Keamanan dan Keselataman Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana menerangkan, seminar polisi goes to campus ini sebagai kegiatan Mabes Polri dalam mengupdate informasi tentang perubahan peraturan dari kepolisian kepada masyarakat umum serta mahasiswa . Tidak hanya itu, seminar yang mengambil tema ‘keselamatan yang pertama dan utama’ tersebut mengajak para akademisi menjadi pelopor keselamatan dalam berkendara serta mencari terobosan-terobosan baru dalam hal membudayakan tertib berlalulintas sehingga memiliki kesadaran, tanggungjawab dan disiplin dalam berlalulintas. “Ini merupakan suatu program tahun keselamatan untuk kemanusiaan. Ini juga upaya kepolisian untuk meningkatkan kwalitas keselamatan dan menekan tingkat fatalistas kecelakaan dalam berkendara itu sendiri,” jelasnya sudah memberikan seminar kepada ratusan Mahasiswa Universitas Warmadewa, Jalan Terompong, Denpasar, Senin (5/2) siang.
Diakuinya, secara umum, di Indonesia saat ini sudah ada perubahaan dalam menekan angka kecelakaan saat berkendara. Bahkan, perubahan sistem yang terjadi diera digital saat ini menuntut kepolisian terus berinovasi dalam mencari solusi melakukan penindakan terhadap para pelanggar. Meski demikian, pergerakan masyarakat yang berkendara di jalanan saat ini juga terus meninggkat dan berdampak pada munculnya permasalahan di bidang lalulintas itu sendiri. Tentunya, persoalan ini harus segera diselesaikan dan dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam berkendara, “Tentu penanganan tidak lagi dengan pola manual, parsial dan convensional. Maka, kita dari Kepolisian juga harus berinovasi dengan sistem-sistem yang terintegrasi dan terkoneksi secara online melalui sistem-sistem itu sendiri. Dengan demikian, peningkatan pergerakan itu bisa diimbangi dengan pola-pola yang lebih efesien,” urainya.
Jendral bintang satu ini pun berharap, masyarakat dan mahasiswa punya kesadaran penuh dalam keselamatan dalam berkendara. Khususnya di Bali, sambung dia, karena jadi icon parawisata Indonesia, tentunya lalulintas menjadi urat nadi kehidupan, lalulintas cermin budaya bangsa, lalulintas cermin tingkat modernitas dan ini harus dibangun, sehingga Bali bisa menginspirasi dan terus mendorong orang untuk berbuat baik dan terus bisa membantu lingkungan untuk meningkatakan kwalitas keselamatan dalam berkendara. “Stop pelanggaran, stop kecelakaan dan prioritaskan keselamatan untuk kemanusiaan. Mahasiswa diharapkan jadi pelopor keselamatan itu sendiri,” tutupnya. *dar
Hal inilah yang membuat Korsp Lalulintas (Korlantas) Mabes Polri memberikan ‘peringatan dini’ tentang keselamatan berlalulintas terhadap ratusan mahasiswa yang mengikuti seminar di Gedung Serbaguna, Universitas Warmadewa, Jalan Terompong, Denpasar Timur, Senin (5/2) siang. Diharapkan, mahasiswa mampu menjadi pelopor keselamatan dalam berkendara
Direktur Keamanan dan Keselataman Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana menerangkan, seminar polisi goes to campus ini sebagai kegiatan Mabes Polri dalam mengupdate informasi tentang perubahan peraturan dari kepolisian kepada masyarakat umum serta mahasiswa . Tidak hanya itu, seminar yang mengambil tema ‘keselamatan yang pertama dan utama’ tersebut mengajak para akademisi menjadi pelopor keselamatan dalam berkendara serta mencari terobosan-terobosan baru dalam hal membudayakan tertib berlalulintas sehingga memiliki kesadaran, tanggungjawab dan disiplin dalam berlalulintas. “Ini merupakan suatu program tahun keselamatan untuk kemanusiaan. Ini juga upaya kepolisian untuk meningkatkan kwalitas keselamatan dan menekan tingkat fatalistas kecelakaan dalam berkendara itu sendiri,” jelasnya sudah memberikan seminar kepada ratusan Mahasiswa Universitas Warmadewa, Jalan Terompong, Denpasar, Senin (5/2) siang.
Diakuinya, secara umum, di Indonesia saat ini sudah ada perubahaan dalam menekan angka kecelakaan saat berkendara. Bahkan, perubahan sistem yang terjadi diera digital saat ini menuntut kepolisian terus berinovasi dalam mencari solusi melakukan penindakan terhadap para pelanggar. Meski demikian, pergerakan masyarakat yang berkendara di jalanan saat ini juga terus meninggkat dan berdampak pada munculnya permasalahan di bidang lalulintas itu sendiri. Tentunya, persoalan ini harus segera diselesaikan dan dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam berkendara, “Tentu penanganan tidak lagi dengan pola manual, parsial dan convensional. Maka, kita dari Kepolisian juga harus berinovasi dengan sistem-sistem yang terintegrasi dan terkoneksi secara online melalui sistem-sistem itu sendiri. Dengan demikian, peningkatan pergerakan itu bisa diimbangi dengan pola-pola yang lebih efesien,” urainya.
Jendral bintang satu ini pun berharap, masyarakat dan mahasiswa punya kesadaran penuh dalam keselamatan dalam berkendara. Khususnya di Bali, sambung dia, karena jadi icon parawisata Indonesia, tentunya lalulintas menjadi urat nadi kehidupan, lalulintas cermin budaya bangsa, lalulintas cermin tingkat modernitas dan ini harus dibangun, sehingga Bali bisa menginspirasi dan terus mendorong orang untuk berbuat baik dan terus bisa membantu lingkungan untuk meningkatakan kwalitas keselamatan dalam berkendara. “Stop pelanggaran, stop kecelakaan dan prioritaskan keselamatan untuk kemanusiaan. Mahasiswa diharapkan jadi pelopor keselamatan itu sendiri,” tutupnya. *dar
Komentar